Yoongi memarkirkan motor vespanya di garasi rumah tepat jam sebelas malam. Lampu depan rumahnya masih redup, artinya asisten rumah tangganya pulang lebih awal dan Ibunya belum juga pulang. Dari kemarin."Harusnya gue nggak usah pulang ajalah, anjing." Desisnya, merasa menyesal menolak Taehyung yang menawarinya untuk menginap di kosan lelaki itu.
Yoongi memutar kunci dan masuk, percuma saja jika rumah megah ini tak memiliki kehidupan. Yoongi memilih tidur di pos sekolah.
Ia pun menyimpan sepatunya ke rak, menyimpannya di sebelah sepatu-sepatu lainnya. Melangkah dengan gontai menuju kamarnya tanpa pernah mau repot menyalakan lampu. Secukup penerangan dari lampu kecil di ruang tamu sudah bisa membuatnya sampai ke kamar. Ia tak buta.
Selesai melempar tasnya ke atas meja belajar, ia pun merebahkan diri dan kembali mengingat wajah panik Jimin yang berada di dalam air lalu wajah pucat pemuda itu saat ia berhasil mengangkatnya ke daratan.
"Gabisa berenang tapi idup so ngejago, so soan punya pacar tiga." Cibir Yoongi.
Ia pun bangkit dan membuka seragamnya lalu pergi ke kamar mandi untuk membasuh diri, menghilangkan bau asap rokok pada kulitnya.
----
"Males, palingan juga tu cewek cuma pengen gue cium." Jimin menolak keras saat Seokjin mengajak bertemu temannya akhir pekan nanti.
"Cemen banget lo, playboy kan emang kerjaannya cuma gitu-gitu doang? Ketemu, sentuh, goodbye." sahut Seokjin dari sebrang sana.
Jimin mendengus, "serah lu dah, capek gue mau tidur." Jimin pun mematikan sambungan telepon lalu meraih selinut dan memejamkan mata.
Namun ingatannya terlempar menuju tadi sore. "Yoongi jamet, gue santet juga lo besok." Desis Jimin.
Pasalnya Jimin takut kedalaman air, takut tenggelam, takut mati. Apalagi ia tak bisa berenang. Bisa, cuma di pinggir saja berpegangan pada tembok kolam.
"Mentang-mentang jago renang seenaknya dorong gue. Gue sumpahin loh lo kecebur empang besok!" Desis Jimin kesal.
••••
"Menurut lo mening Irene dulu atau Eunha?" Tanya Taehyung pada Yoongi.
Yoongi melirik dua foto perempuan cantik di ponsel Taehyung. "Terserah." Jawabnya.
"Ah lo mah, gue kan bingung mau nembak siapa dulu gitu,"
Halo para warga Angkasa!
Coba tebak ada gosip apa hari ini??
Ah, Yoongi lupa. Ini kan hari Rabu, hari dimana penyiar radio sekolahnya akan mengungkap rahasia-rahasia yang terjadi di seminggu kebelakang.
Seperti sudah menjadi tradisi, Rabu adalah hari pengungkapan, entah tentang yang berkencan, putus, masalah nilai, kedekatan dan gosip-gosip lainnya.
Agak gila sebenarnya.
Tau nggak kemarin ada apa di kolam berenang?
Yoongi memutar bola mata. Tentu saja beritanya dan Jimin akan menjadi trending topik nomor satu di sekolah. Dua pion kesayangan sekolah itu kan kemarin terlibat sebuah insiden.
Yap! Min Yoongi si pangeran kita, bantuin Park Jimin si playboy yang jatuh ke kolam!!
Wuhuu! Permusuhan mereka cute juga ya.. hahaha
Taehyung membelalak, "beneran tu, Gi? geli anjing."
Yoongi menggedikan bahu acuh dan memilih menelungkupkan tangan lalu tidur di atasnya.
"Pake jaket? Gara-gara kemarin kecebur?" Tanya Seokjin.
Jimin duduk kasar di tempatnya, "pasti ada di radio, ya?"
Seokjin mengangguk dan terkekeh, "hadeuh, kalah deh lo."
Jimin melotot, "kalah apa woy! Gue tetep Park Jimin orang paling ganteng. Jangan mengadi-ngadi lo."
"Bacot. Ganteng doang, jatuh ke air malah kelelep." Timpal Yoongi.
"Apaan sih, jamet nyambung aja." Ucap Jimin kesal.
"Lah? Emang bener, kan?"
"Daripada lo, ganteng doang, bisanya dorong orang." Lawan Jimin.
"Wow, berarti lo ngakuin gue ganteng dong?" Yoongi menampilkan wajah menyebalkannya.
"Terserah lah!" Jimin mendelik kesal.
••••
"Kak Yoongi keren banget sih, kemarin juga pas wawancara ganteng banget." Seorang gadis yang merupakan adik kelas berbicara pada Yoongi.
Yoongi mengangguk dan tersenyum, "makasih, ya."
"Kak Jimin juga ganteng kok!" Sahut temannya.
"Iya tapi Kak Yoongi maskulin gitu, ah!"
Yoongi tersenyum kecil, "gue pergi dulu ya," Yoongi pun berjalan menjauh dari dua gadis itu.
"Iya cantik." Samar-samar perkataan Jimin terdengar Yoongi.
Yoongi mengintip kedalam kelas, hanya ada Jimin dan perempuan bernama... Seulgi jika tak salah. Seorang Kakak kelas jurusan IPS.
"Ekhem, iya Pak, nggak boleh kan ya berduaan di kelas?" Yoongi pura-pura berbicara dengan guru dekat jendela agar Jimin mendengar.
Padaha Jimin baru saja akan mengecup pipi Seulgi.
"Gue pergi dulu ya, nanti pulang bareng kok." Jimin mengusap kepala Seulgi sayang.
"Lo ngapain sih?!" Jimin menendang tulang kering Yoongi kesal.
"Lah? Orang lo mesum, ya gue hentikan lah." Jawab Yoongi sembari mengusap tulang keringnya.
"Sirik karna lo nggak ada yang suka, hah?" Jimin masih ngotot dengan kemarahannya.
Yoongi memandang Jimin dengan tatapan merendahkan, "gue tarik salah satu cewek asal aja mereka pasti mau gue ajak tidur. Lo bisa mesum dimana-mana bukan berarti lo yang paling dikagumi, Ji, jangan so superior." Yoongi pun melangkah pergi meninggalkan Jimin.
"Shit? So superior katanya? Emang paling bangsat tuh cuma Min Yoongi doang." Desis Jimin.
••••
Kayanya story ini gak akan begitu panjang. Tapi gatau dah..
KAMU SEDANG MEMBACA
it's okay to love your enemy
FanfictionJika ditanya perihal kuadrat, pangkat, akar dan kawan-kawannya maka Yoongi akan mengacungkan tangan di detik pertama gurunya bertanya. Tapi kalau ditanya "why you still single?" Yoongi pasti akan jawab. "Ngomong apa sih anjing, gue kagak ngarti baha...