DAY 28

4K 452 101
                                    



Warn!

Talk about lgbtq
Homophobic
Suicide

Helaan napas Jungkook terdengar tak stabil, bahkan semilir angin di atas rooftop pun tak kian membuat dirinya tenang. Namun mau bagaimana pun, ia perlu melakukan ini.

Jikalau nanti Taehyung menolaknya, maka itu akan menjadi tumpuan ia untuk melupakan lelaki itu. Penolakan membantu kita untuk move on.

Namun ada hal lain yang ia takutkan selain penolakan itu sendiri, ia takut Taehyung membencinya, dan mereka akan benar tak lagi saling sapa.

"Apaan woy?" Taehyung berdiri dan menghadap Jungkook.

Tadi, ia memang menghubungi Taehyung untuk datang ke rooftop, jarang-jarang lelaki itu mau.

"Lo mau jailin gue, ya?" Tanya Taehyung sangsi.

Jungkook menggeleng gugup. "Gue mau ngomong sesuatu."

"Ngomong aja kali, aneh lo."

Jungkook menormalkan napasnya, ia perlu bicara dengan benar. "Gue.. abis ini gue tau lo balal kesel banget."

"Tiap hari juga gue kesel sama lo, Jung." Potong Taehyung.

Jungkook tak mendebat, ia perlu serius sekarang. "Gue suka, gue suka sama lo. Iya, gue gay dan gue tau lo homophobic. Udah gue cuma mau bilang gitu aja."

Hening melanda sebelum suara bariton Taehyung terdengar.

"Waras lo?" Tanyanya kemudian.

Jungkook mendongak, bertemu pandang dengan tatapan bengis Taehyung.

"Ya terus kaya gimana?"

"Jung, denger, suka sama sesama jenis itu salah, nggak ada pembenaran tentang hal itu. Dan lo tau apa akibatnya? Negara ini atau mungkin dunia ini bakal kehilangan generasi, sumber daya manusia bakal abis. Lo mau cepet mati? Lo mau bumi cepet kosong karna isinya suka sama sesama jenis yang mana nggak akan ngehasilin keturunan?

Atau mungkin kelompok lgbt mau ngebesarin peluang buat para manusia yang ngewe seenaknya, buat anak, terus anaknya simpen di panti, terus para kaum lgbt bakal adopsi? Jung, gue bukan menghakimi tapi kadang lo perlu mikir realistis dan kedepannya bakal gimana. Apa yang bisa lo harepin dari hubungan yang nggak didukung siapa-siapa?

Selain agama, itu juga ngelanggar norma dan hak asasi manusia. Gue bukan so pinter, cuma gue masih mau ajak lo supaya bener lagi. Supaya nggak dosa-dosa amat hidup lo." Taehyung baru kali ini berbicara sepanjang itu pada Jungkook, dan itu menyakitkan.

"Emang menurut lo orang yang bukan kaum lgbt nggak punya dosa?" Tanya Jungkook lirih.

"Punya. Tapi dosa mereka manusiawi, dan–"

"Dan lo ngerasa superior karna lo masih suka sama cewek? Tae, lo coba jadi gue, dihakimi sana-sini, bahkan yang maklum pun hanya beberapa. Lo bisa nggak sih nolak secara halus? Dengan gini lo seakan bilang kalo gue nggak pantes! Emang siapa sih yang bisa nahan perasaan atau siapa yang bakal tau mau jatuh cinta sama siapa, gendernya apa?! Hah?! Enggak kan?! Bajingan!" Seru Jungkook, menahan air mata.

Satu tamparan mulus mendarat di pipinya, bahkan telapak tangan Taehyung pun terasa kebas. Dan, air mata Jungkook jatuh seketika.

"Mati aja lo." Desis Taehyung sebelum pergi.

••••

"Sumpah?"

"Beneran?"

"Dimana? Ayo liat!"

it's okay to love your enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang