DAY 1

5.4K 601 96
                                    



Jimin melanglahkan keluar dari mobil mewah milik Ayahnya yang dikendarai sopir.

Selalu, mewah dan berkelas. Adalah hal yang sangat Jimin sekali. Maka saat ia berjalan dengan sepatu baru lagi, orang-orang tak perlu capek bertanya berapa jumla kekayaan orang tuanya. Ditambah ia adalah kalangan anak pintar, bertalenta, populer. Lihat saja teman-temannya; Seokjin dan Jungkook.

Dua manusia yang juga satu derajat dengan Jimin. Kaya, paras luar biasa dan populer.

Namun, Jimin masih selalu takut terkalahkan oleh si Pangeran sekolah bertitel Min Yoongi yang juga sama populernya. Ditambah pemuda itu ikut ekskul Renang yang mana menarik lebih banyak perhatian perempuan.

Dan katanya si keren pecandu Matematika itu akan selalu berada di atas Jimin, selalu berada di tangga yang lebih tinggi dari Jimin. Namun apa? Setiap hari datang ke sekolah mengendarai vespa oranye mencolok dengan stiker;

HARTA
TAHTA
NAMA SAYA

Kan Jimin tidak mau kalah dengan Yoongi.

"Woy pendek!" Yoongi sengaja menginjak sepatu baru Jimin sambil lewat.

"Weh! Sialan lo! Jelek! Sini lo!"

Bukan lagi rahasia Negara perihal permusuhan antara Jimin dan Yoongi yang sepertinya memang telah terjadi dari kehidupan mereka yang sebelumnya.

"Sini lo Bangsat!" Jimin masih senantiasa mengejar Yoongi yang tertawa sembari berlari menjauh.

"Kejar kalo bisa! Suruh siapa punya kaki pendek!"

"Wah! Gue laporin Allah ya, lo!" Jimin menunjuk-nunjuk punggung Yoongi yang semakin menajuh.

"Capek ah, bodo amat. Semoga Yoongi jatuh ke empang." Desis Jimin sembari duduk di tembok pendek didepan mading.

"Woah Kak Jimin!"

"Kak Jimin woy Kak Jimin!"

"Subhanallah!"

"Ya ampun, mimpi apa gue bisa liat Kak Jimin sedeket ini pagi-pagi pula, keringetan pula."

"Berkah! Ulangan matematika mah lewat yang penting Kak Jimin dulu!"

••••

"Baik, ada yang bisa mengerjakan?" Guru Matematika dengan kacamata bertengger kagok itu menatap murid-muridnya.

Yoongi dengan ringan mengangkat tangannya, mudah sekali.

"Oke kamu isi nomor satu, nomor dua?"

"Katanya Jimin udah belajar Pak, kayanya dia bisa." Sahut Yoongi ditengah tegangnya suasana kelas.

Jimin kontan melotot mendengar itu, sumpah Jimin payah perihal angka. "N-nggak gitu Pak." Jawab Jimin gugup.

"Ayo maju Park Jimin." Titah gurunya.

Yoongi anak setan, bangsat, asu. Awas aja lo babi!!!

Yoongi tersenyum licik saat Jimin berdiri di sebelahnya dengan wajah kebingungan dan tangan gemetar memegang kapur.

"Mampus." Ledek Yoongi.

••••

"Hari ini jadwal kita wawancarai..." Jimin membuka lembar-lembar jadwal pada bindernya. "Eskul Renang.." lirihnya.

Malas, sumpah. Apalagi pasti kali ini ia yanh disuruh maju karna ini merupakan wawancara khusus untuk perkenalan ke luar sekolah.

"Mampus." Ledek Jungkook.

it's okay to love your enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang