Extra chapter;

5K 453 74
                                    




Judul:
jimin is yoongi's. forever yoongi's.

Katanya berjanji jemput, Jimin iya saja saat Yoongi menawarkan hal itu. Namun tidak ada lagi kompensasi jika terlambat atau ketiduran.

Maka, jam setengah empat sore, mobil merah menyala itu sudah nongkrong manja di parkiran biasanya. Tentu saja banyak pasang mata yang melirik ke arahnya. Kini sedang menyandar pada mobil, dengan paras luar biasa yang dapat membuat sinting kapan saja, juga ponsel pintar di genggaman.

Tidak ada yang dilakukannya sih, hanya mengirimkan pesan singkat pada Jimin jika ia sudah sampai.

"Cakep banget anjir."

"Jir, anak pinterest tuh."

"Gila anjir ganteng."

"Ya Allah, malaikat ini kau tendang?"

"Cakepnya nggak ngotak, gila, gue gila, lo juga pasti gila, kita semua gila."

Dan ocehan-ocehan yang begitu berlebihan lainnya.

Jam empat lebih sepuluh menit Jimin datang, membuka kaca mata bacanya lalu menatap sekitar yang kini memperhatikan Yoongi.

Tentu saja Jimin kesal, kesal setengah mati.

"Buka cepet!" Ucapnya.

"Iya bentar," Yoongi membuka kunci mobil dan sekalian membukaka pintu untuk Jimin.

Jimin masuk dengan kesal, duduk juga dengan kesal dan serampangan. Yoongi bingung, apa lagi sekarang?

"Nggak usah so ganteng." Ujar Jimin saat mobil mulai menyatu dengan arus jalanan.

"Emang ganteng, kan?" Balas Yoongi.

Jimin berdecak. "Gak usah so ganteng." Ulangnya.

"Kan emang ganteng, Ji. Aneh kamu."

"Ck!" Jimin membuka setabeltnya dan memaksa pintu mobil itu terbuka.

"E-eh mau kemana, diem dulu kamu , kita belum nyampe." Yoongi berucap panik.

"Aku mau turun, males." Jawab Jimin.

"Iya, iya maaf, nggak so ganteng lagi." Yoongi menghentikan mobil lalu memasang kembali seatbelt Jimin. Napas lelaki itu memburu, membuat Yoongi mengusap pipinya.

"Kenapa? Capek?"

Jimin menatap Yoongi dengan ekspresi sedih namun marah. "Kamu tau diri bisa nggak sih? Kamu itu ganteng, ganteng banget. Mau cowok atau cewek tuh pasti suka. Udah ganteng, maskulin, kaya, mobil keren, sadar diri bisa nggak sih?!" Ucap Jimin kesal, kesal sekali.

"Ya emang kenapa kalo mereka suka sama aku? Aku kan udah punya kamu. Cukup." Jawab Yoongi.

••••

"Aku mau ke atm dulu, kamu masuk duluan cari meja." Jimin mendorong tubuh Yoongi agar masuk duluan.

"Aku anterin kamu dulu aja, yuk."

"Engak! Nanti di dalem penuh ih! Lagian tuh liat tuh atmnya deket banget!" Ucap Jimin.

"Yaudah deh, hati-hati."

Jimin mengangguk dengan paham lalu mulai berjalan ke atm untuk menarik beberapa jumlah uang.

Yoongi memasuki kedai sedang tersebut, dan dapat di tebak ia langsung bisa menjadi pusat perhatian bahkan tanpa berdeham sekali pun.

"Silahkan mas, ini menunya."

Yoongi mengangguk, "nanti saya panggil ya mbak, saya masih nunggu pacar saya." Yoongi sengaja berkata demikian, agar pelayan dengan wajah menor itu tahu batasan.

it's okay to love your enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang