DAY 19

3.9K 499 166
                                    


Yoongi menghela napas. Saat bersama Jimin tadi mungkin ia merasa semuanya baik-baik saja dan normal. Ia masih memiliki satu teman yang tersisa. Walaupun ia tak yakin apa posisinya dengan Jimin sekarang ini merupakan pertemanan atau bukan.

"Gi!"

Yoongi menoleh kaget. Hoseok sudah duduk santai di sofa ruang tamunya. "Kapan dateng?" Tanya Yoongi sembari ikut duduk.

"Dua puluh menitan yang lalu, lah,"

"Okay. Ngapain?"

Hoseok tertawa, "gue suka sama Jimin. Bantuin lah, lu kan temennya."

Yoongi diam. Benar-benar diam bahkan membiarkan Hoseok terus mengoceh sebaik apa Jimin, seindah apa Jimin, dan segemas apa kelakuan lelaki itu.

"Stop." Yoongi menampilkan telapak tangannya di hadapan wajah Hoseok.

"Yaelah, pokonya dah lo bantuin gue kek apa kek."

"Gak bisa." Jawab Yoongi cepat.

"Lah songong ni bocah. Kalo gue jadi sama Jimin, lo gue traktir dah sepuasnya." Hoseok melanjutkan.

Yoongi menggeleng. "Gak dulu. Gue gak mau berurusan sama dia." Ia pun melenggang menuju kamarnya.

Yoongi juga tidak tahu ia kenapa. Bingung. Aneh.

••••

"Ji nggak papa, Pa, tadi pulang dianter Yoongi."

"Yoongi siapa?"

"Temen. Temen sekelas."

"Yaudah, Papa lanjut kerja, ya. Kamu baik-baik dirumah."

"Iya Pa."

Jimin menyimpan ponselnya dan kembali terlarut pada komik di genggamannya. Membaca dengan serius di atas kasur dengan selimut yang membungkus tubuhnya.

Malam ini agaknya mendung, sedikit dingin untuk bepergian. Lebih nyaman tenggelam dalam selimut di atas kasur dengan komik dan juga camilan.

Ponsel Jimin berdering lagi, ia pun mendengus sebelum meraihnya.

"Halo Kak?"

"Ji, makan mie ayam yuk. Mumpung mendung, enak kan anget hehe,"

"Em.. iya deh, Kak Hoseok mau makan dimana? Nanti gue kesana."

"Gue jemput. Shareloc aja deh,"

"Serius gak papa Kak?"

"Iya santai, gue sepuluh menit lagi cabut. See you, Ji."

"Okay."

Setelah turun dari kasur dan mengirimkan lokasi rumahnya. Ponsel Jimin kembali berdenting.

Jimin tak paham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin tak paham. Ia tak mengerti kenapa ia membalas sedemikian rupa. Padahal ia tahu dan sadar jika ia telah ada janji bersama Hoseok tepat di dua menit sebelumnya.

it's okay to love your enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang