Extra chapter;

6.3K 389 136
                                    




judul:
vibrator date

Pilih gedung sudah, fitting sudah, catring sudah. Tinggal tunggu esok sebagai acara utama untuk penyelenggaraan pernikahan.

"Lo keren banget, bisa-bisanya relain Taehyung." Namjoon terkekeh, memandang takjub pada Seokjin yang kini ikut menyiapkan desain pada panggung pengantin.

"Ya mau gimana lagi? Mereka saling suka gitu loh, gue nggak boleh jadi benalu." Jawab Seokjin.

"Lo nggak peduli gitu sama diri lo sendiri?"

Seokjin menggedikan bahu. "Selama Abigail masih bahagia, gue mah santai aja."

"Lo nggak merasa butuh penanggung jawab?"

"Butuh sih, tapi nggak ada." Seokjin pun terkekeh garing di akhir kalimat.

"Gue bisa, kalo lo mau."

"Mau coba dulu?" Senyuman Seokjin menerima masuknya Namjoon dalam kehidupannya.

••••

Tibalah di hari dimana semuanya dimulai.

Jimin telah begitu menawan dengan jas putihnya, Yoongi juga tampil formal dengan jas hitam yang terlihat begitu gagah.

Yoongi tersenyum sendu, lalu mengecup dahi Jimin dengan lembut. "Bahagia terus ya, Ji," ujarnya.

Jimin menahan tangis. Sumpah.

"Mempelai pria ditunggu lima menit lagi, mempelai wanita sudah siap." Seorang pelayan membuka ruangan itu.

"Tapi aku maunya sama kamu!" Jimin memeluk Yoongi erat sekali.

"Jangan nangis, nanti make-upmu luntur." Yoongi mengusap punggung Jimin.

"Aku nggak mau nikah sama Yoonji! Maunya sama kamu, Gi!" Jimin terisak pelan.

"Iya Ji, aku juga maunya gitu. Tapi susah." Ujar Yoongi.







"BEGO! BANGUN SETAN!" Teriakan Yoonji hampir saja membuat Yoongi jatuh dari kasur. "Lo ngigo gaada otak sampe nangis begitu, liat udah jam empat subuh! Ayo siap-siap, lo kaga jadi nikah sama Jimin?!"

Yoongi mengaduh, kepalanya berkunang-kunang. Oh, untung saja mimpi.

"Ji gue beneran nikah sama Jimin kan hari ini?" Tanya Yoongi memastikan.

"Udah gede masih aja tolol, ya iyalah, ayo buruan Jing, nanti terlambat. Make-up artistnya nanti nunggu lama!" Yoonji menarik kaus Yoongi agar lelaki itu dengan cepat masuk ke kamar mandi agar segera membasuh diri dan mereka bisa segera pergi ke gedung pernikahan.

••••

"Papa jangan sedih gitu, ih." Bujuk Jimin saat pria itu kembali menatap lamat-lamat anaknya.

"Papa masih nggak percaya aja kamu beneran mau nikah hari ini. Rasanya kamu masih Ji kesayangan Papa yang umurnya masih lima tahun." Papa mengusap lembut pipi Jimin.

Jimin tersenyum kecil. "Ji masih kesayangan Papa kok, cuman hari ini sampe seterusnya, Ji kesayangan Papa dijagainya sama Mas Yoongi hehe.."

"Cie Mas, nikah aja belum kamu!" Dengan bercanda, Papa menoyor kening Jimin dengan telunjuk.

"Kan latihan dulu, Pa." Jimin terkekeh malu.

••••

"Atas nama Bapak di Surga, saya Min Yoongi, berjanji dihadapan Tuhan dan Pendeta, bahwa saja akan menjaga dan mencintai Park Jimin dalam keadaan sehat maupun sakit, susah maupun senang, tawa maupun duka, sekarang sampai selamanya." Yoongi mengatakan sumpahnya dalam satu tarikan napas.

it's okay to love your enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang