DAY 25

4.3K 481 132
                                    

"Ya.. main, kek kencan gitu." Yoongi menggaruk belakang kepalanya, bersandar canggung pada motor hitamnya.

Jimin menahan senyum, melirik ke arah pintu rumahnya yang terbuka lebar. Papanya juga tak akan pulang malam ini

"Ngajaknya yang bener, dong," mau bagaimanapun, Jimin itu mantan playboy, rayu sana-sini sudah jadi kebiasaan, goda sana-sini juga gampang. Maka melihat ajakan Yoongu yang seadanya itu membuat Jimin ingin tertawa.

"Ji, pacarnya Yoongi, mau nggak diajak jalan malem ini?" Tanya Yoongi sembari mendongak menatap Jimin.

Jimin tersenyum, yakin juga pipinya merah sekarang. "Mau. Tunggu gue ganti baju dulu, ya," Jimin berlari masuk ke rumah, segera mengganti piyamanya dengan pakaian pergi.

Celana jeans hitam, turtle neck putih dan jaket hijau tua yang hangat. Sepatu converse kesayangan juga tak lupa.

Setelah kurang lebih lima belas menit menunggu, akhirnya Yoongi bisa melihat Jimin yang kini berjalan ke arahnya dengan senyuman yang manis.

Yoongi membelai rambut Jimin yang agak berantakan oleh angin malam. Tatapannya bertemu dengan mata bulat Jimin yang berbinar cantik, tertabrak sinar bulan yang putih bersinar.

"Cantik." Bisik Yoongi.

Jimin tak mampu menahan debaran di dadanya, perasaannya begitu membucah, begitu bahagia hingga bapasnya sedikit memburu.

"Cantik banget." Lagi. Yoongi lagi-lagi melontarkan kalimat itu.

"I-iya makasih." Ujar Jimin agak gugup.

Jimin kira, Yoongi akan mengecupnya. Atau mungkin mencium bibir ranumnya, maka dari itu ia memilih memejamkan mata, menunggu tabrakan bibir lelaki itu pada bibirnya.

"Gue nggak akan nyium lo, ayo naik."

Mengerjap. Jimin membuka mata, merutuk diri dalam hati karna bisa-bisanya ia berpikit Yoongi akan menciunnya. Gila.

"E-eh iya."

••••

"Enak ramenya?"

Jimin mengangguk antusias. "Enak banget, gue baru pertama kesini."

"Lo nggak mau tanya tentang Mami gue?"

Jimin menggeleng, "gue tunggu lo cerita aja. Nggak baik neken pasangan buat cerita." Jawab Jimin sebelum menyeruput kuah ramennya.

Yoongi tersenyum. "Nanti ya, nanti kalo udah siap gue pasti cerita."

"Iya, Gi. Santai aja kali?"

"Makan yang banyak. Biar bokong lo makin bulet." Suruh Yoongi.

Jimin melotot. "Mesum lo setan!"

"Ampun. Bercanda doang kali, Ji." Yoongi meringis kecil dan tertawa.

Harusnya mereka tak perlu banyak berinteraksi selayak pasangan. Tempat ini lumayan banyak orang, bisa saja sebagian dari mereka mengira jika Yoongi dan Jimin hanyalah sepasang sahabat pada unumnya, namun bisa jadi ada yang tidak berpikir begitu.

"Abis ini mau kemana?"

Jimin menggeleng. "Nggak tau. Lo yang ngajak, gue mah ikut aja."

"Karoke?"

Dengusan sebal didapat Yoongi. "Kaga bosen lu nyanyi mulu? Iya tau suara lo enak, tapi gue yang bosen nunggu." Lanjut Jimin.

Yoongi tertawa. "Yaudah. Kita jalan-jalan aja terobos waktu. Mau?"

Anggukan kini Jimin berikan sebagai jawaban.

••••

Ini taman bermain. Jimin tahu. Pasti jika siang hari, penuh dengan anak kecil. Namun jika malam begini hanya ada Yoongi dan Jimin disana.

it's okay to love your enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang