“Kalian bertiga diam di sini, ya? Daddy mau rapat sebentar, kalian paham kan?” ucap Taehyung, dirinya kini sedang bersimpuh dengan satu kaki menatap ketiga bayi yang sedang berdiri menatap dirinya fokus.
“Um! Daddy nda ucaa awatil, koo cini jaga Ungie cama Jinie!” ucap salah satu bayi dengan antusias, matanya menatap lawan bicara dengan berbinar.
Taehyung tersenyum mendengarnya, mengusap rambut Jungkook dengan lembut “Pintarnya anak daddy,”
Mendengar daddynya memuji dirinya, membuat Jungkook cekikikan, bahunya terangkat, matanya terbentuk layaknya bulan sabit kecil, gigi kelincinya pun menyembul keluar, suatu kebiasaan disaat Jungkook sedang tertawa maupun terkikik.
Taehyung menahan gemas dalam hati, ia mengambil dompet kemudian memberikan selembaran uang kepada Jungkook, “Sebentar lagi rapat daddy akan dimulai, ini uang untuk jajan kalian bertiga, ya? kalian bisa membeli banyak makanan dengan ini,”
Seokjin juga Jungkook yang mendengar kata “makanan” langsung tersenyum antusias, mereka berdua mengangguk secara bersamaan, “Timaaci daddy!” ucap keduanya serentak.
Yoongi sedaritadi hanya terdiam sembari menatap kedua temannya, ia memeluk boneka yang berada di dalam dekapannya erat. Mendengar Jungkook juga Seokjin yang berkata terima kasih, Yoongi pun terburu - buru untuk ikut menyaut, “U - Uh, timaaci daddy!” ucapnya.
Taehyung masih tersenyum seperti biasa, ia mengusap rambut ketiganya secara bergantian, “Kalian duduk di sebelah sana, okay? Daddy tidak akan lama, jadilah anak baik dan jangan pergi ke mana - mana,” ucap Taehyung yang dibalas anggukan serentak dari ketiga bayi - bayi kecil tersebut.
Jungkook segera mengambil posisi di tengah, kemudian tangannya secara otomatis menggengam tangan Seokjin juga Yoongi, “Jinie cama Ungie hawuc pegang Koo ya, cupaya nda ditangkap cama paman jahat,” Jungkook mengayunkan kedua tangan yang berada dalam genggamannya, Seokjin juga Yoongi yang mendengar ocehan Jungkook mengangguk paham sebagai jawaban.
Mereka menuju ke tempat yang sudah diarahkan oleh Taehyung, mereka bertiga berniat mendudukan diri di atas sofa, namun karena badan mereka masih sedikit mungil, ketiga bayi kecil itu agak kesusahan untuk naik ke atas sofa tersebut.
“Koo tengkulap nanti Ungie naik ke badan na Koo ya? Jinie janan naik duwu, Jinie belat,” ucap Jungkook seraya memposisikan dirinya bagai sedang bermain kuda - kudaan, kemudian Yoongi segera menaiki Jungkook dan duduk di atas sofa. Setelah itu, Yoongi menggenggam tangan Seokjin, menariknya ke atas. Dibantu oleh Jungkook yang mendorong pantat Seokjin agar dirinya lebih mudah untuk menaiki sofa. Dan yang terakhir si kecil Jungkook yang segera naik ke atas sofa dibantu oleh kedua kakaknya.
Jungkook selalu bertingkah seolah dialah kakak tertuanya, padahal Jungkook paling muda diantara mereka bertiga walaupun selang kelahiran ketiganya tidak begitu lama, namun tetap, Jungkook adalah perjuangan terakhir yang ibunya lakukan saat melahirkan dulu.
Mungkin dikarenakan badan Jungkook yang terlihat lebih besar diantara keduanya, membuat dirinya sendiri menganggap bahwa dirinya lah kakak besar dan harus membantuk adik - adik kecilnya.
Harusnya Jungkook sadar bahwa dirinya tetaplah seorang bayi mungil.
Ketiganya sudah duduk tenang di atas sofa. Yoongi masih memegang boneka miliknya, memeluk dengan erat. Seokjin sedang melihat - lihat, dan Jungkook sedang menatapi selembaran uang yang diberikan oleh daddynya.
Seokjin menoleh ke arah Jungkook, “Koo mawu mam?” Jungkook mengangguk sembari menepuk pelan perut bulatnya, “Um! Koo lapal, tapi Jinie cama Ungie nda lapal ya?”
Yoongi yang merasa terpanggil pun menoleh, “Koo bica beli mam, nanti Ungie mam,” ucapnya masih dengan memeluk bonekanya erat. Seokjin pun mengangguk “Nanti Jinie juga akan mam, Koo no no wowwy!” balasnya meyakinkan Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY | BTS
Fanfic❝ Keseharian Taehyung, Jimin, dan Namjoon dengan para bayinya. ❞ BxB ©Jeonsgucci