Jimin ²

26.6K 2.7K 205
                                    

Waktu sudah berjalan selama 30 menit. Jimin mulai bosan dengan pekerjaannya, ditaruh nya pulpen itu dan dia menyenderkan badannya ke kursi, berniat untuk menghilangkan rasa pegal pada punggung dan bahu nya.

Jimin mulai beranjak dari kursinya berjalan ke arah box bayi nya itu, dilihatnya si bayi sudah terbangun dan sekarang sedang memainkan mainan yang tadi sudah dibelikan oleh sekertaris jimin.

" Sudah bangun hm? " tanya jimin sambil tersenyum lebar kepada suga, membuat mata minimalisnya itu menyipit seperti bulan sabit.

Yang ditanya hanya menatap jimin datar setelah itu kembali memainkan mainan nya kembali.

Jimin yang melihatnya pun terkekeh gemas lalu langsung mengangkat bayi itu dari box bayinya. Digendongnya bayi itu, lalu dia berjalan ke arah sofa dan mendudukan dirinya di atas sofa itu.

Sedangkan bayinya yang bernama suga hanya menatap jimin kesal karena ia dipisahkan dengan mainannya.

" Hey, kenapa menatap ku seperti itu hm? Kau sedang kesal padaku ya? " ucap jimin terkekeh sambil menatap sang bayi

Yang ditatap hanya menunjukkan ekspresi kesalnya yang malah bukan terlihat seram dimata jimin, melainkan sangat menggemaskan. Suga pun akhirnya ingin menangis, karena sedari tadi dia tidak di beri mainannya kembali.

Jimin yang melihat itu pun langsung berjalan kembali untuk mengambil mainan suga yang berada di dalam box bayinya. Jimin langsung memberikannya kepada suga dan berjalan kembali ke arah sofa lalu duduk di sofa itu kembali.

" Senang sekali ku beri mainan hm? " tanya jimin kepada suga, yang ditanya hanya sibuk memainkan mainannya, sesekali ia merasa kesal karena tangan mungilnya tak bisa memegang mainan itu secara keseluruhan.

Jimin yang melihatnya terkekeh gemas lalu, ia berbicara dalam hati, "astaga lucu sekali"

Jimin pun mengecupi pipi kanan dan kiri suga, begitu terus karena saking gemasnya ia dengan bayinya itu. Suga yang merasa terganggu pun memukul kepala jimin menggunakan mainannya dan menunjukkan ekspresi kesalnya, yang sekali lagi ku ingatkan malah terlihat lucu dimata jimin.

" Sakit sayang, " ucap jimin sambil memasang ekspresi kesakitan dan sesekali merintih.

Si pelaku yang tadi memukul jimin dengan mainannya malah menyembunyikan wajahnya didada bidang jimin dan sesekali menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

" Hey, kenapa kau sangat menggemaskan? " tanya jimin pada bayinya sambil mengelus surai hitam milik bayinya.

Yang ditanya tidak menjawab karena ia sudah tertidur. Jimin yang mengetahuinya pun terkekeh gemas kembali dan mulai menggendongnya ke arah box bayinya dan menaruh bayinya di dalam box bayi itu secara perlahan.

" Sweet dreams sayang, " ucap jimin sebelum meninggalkan box bayinya itu dan kemudian berjalan ke arah meja kerjanya-berniat melanjutkan kembali pekerjaannya yang tadi sempat ia tunda.

.
.
.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 tandanya sekarang jam istirahat untuk para karyawan-juga jimin.

Jimin berniat ingin makan diluar sambil mengajak bayinya itu, tetapi akan repot jika ia makan sambil memegang bayi.

"Aku rasa makan sambil menggendong suga adalah hal yang buruk" batinnya

Jimin mulai berfikir, ia tidak ingin jika suga ditinggalkan disini mengingat bahwa suga itu manis, menggemaskan, bersih, wangi, cantik ah-maksudku tampan, pasti jika jimin meninggalkan suga sendiri di kantornya dan pergi untuk makan siang saat sudah kembali ke kantor jimin yakin suga sudah hilang dari tempatnya.

DADDY  | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang