Namjoon memijat kepalanya, ia menunduk kemudian kembali menatap ruangannya sambil mengusap wajahnya. Ruang kerjanya terlihat seperti taman kanak - kanak, penuh coretan di mana - mana. Pelaku yang membuat ruangan milik Namjoon seperti taman kanak - kanak kini sedang tertidur dengan pulas karena sehabis meminum satu botol susu miliknya.
Tembok ruangannya berwarna putih, jadi jika ada noda gampang sekali terlihat dengan jelas, justru sangat jelas. Namjoon ingin sekali mengecat kembali ruangannya, tapi merasa tak enak pada Seokjin karena bayinya juga pasti ingin bersenang - senang. Mungkin jika Seokjin sudah bosan dengan mewarnai ia akan mengganti warna cat ruangannya menjadi warna hitam atau abu - abu.
Kadang rasanya Namjoon juga ingin mengecat wajahnya menjadi warna hitam karena Seokjin senang sekali usil menggambar di wajahnya, tak heran akhir - akhir ini pegawai Namjoon banyak yang terhibur oleh tingkah laku Seokjin karena biasanya Namjoon itu sangat berwibawa juga tegas. Makanya pegawainya jarang sekali mengajaknya untuk bercanda, hanya sesekali jika suasana sedang mendukung.
Oleh karena itu, kali ini Namjoon mengganti spidol warna Seokjin menjadi spidol yang lebih mudah untuk dihapus, karena takut noda spidol tidak bisa terhapus lagi di wajahnya.
Tak seperti Taehyung dan Jimin yang selalu ingin bermain kepada bayinya sendiri, Namjoon tipikal yang membiarkan anaknya dengan dunianya sendiri dan hanya mengawasinya. Maka dari itu pekerjaan Namjoon di kantornya tak begitu banyak dibanding dengan Jimin dan Taehyung, karena ia sesekali akan mengerjakan tugasnya sembari mengawasi Seokjin.
Walaupun begitu, tetap ada saja ulah Seokjin yang membuat Namjoon kerepotan. Contohnya seperti menumpahkan air ke atas meja, menggigit - gigit karpet, mencoret - coret tembok dan hal - hal merepotkan lainnya.
Yah, sebetulnya Namjoon juga sudah terbiasa.
***
Seokjin terbangun dari tidurnya, ia menguap kemudian membalikkan badannya menjadi tengkurap. Mengangkat kepalanya sebentar lalu melihat sekitar, kemudian kembali menidurkan kepalanya di atas karpet.
Karena Seokjin sudah bosan dengan acara mewarnai, maka ia melakukan hal - hal random yang akan membuat Namjoon kebingungan. Seperti sekarang, ia bangun dan merangkak ke arah bangku Namjoon kemudian mengelilinginya beberapa kali yang membuat Namjoon harus mengangkat kedua kakinya agar tak diinjak oleh Seokjin.Selesai dengan acara mengelilingi Namjoon, Seokjin pergi ke arah pintu, menunggu pegawai atau asisten Namjoon masuk. Karena biasanya Seokjin akan diajak bermain atau diberi beberapa camilan.
Seokjin menunggu dengan tenang, sesekali ia menggerakkan kedua kakinya untuk bermain atau berbicara kepada dirinya sendiri.
Pintu mulai terbuka, asisten Namjoon masuk untuk memberikan jadwal Namjoon hari ini, ia terkejut ketika tangan mungil Seokjin memegang celananya dan menariknya pelan sambil menatapnya dengan mata yang berbinar.
Ia menahan gemas, ingin sekali mencium pipi Seokjin yang semakin lama semakin membulat karena terlalu banyak makan. Tapi, jika dia melakukan itu bisa - bisa ia dipecat oleh Namjoon.
Ia memilih untuk menggendong Seokjin sembari berjalan ke arah Namjoon. Memberinya beberapa map kemudian menjelaskan beberapa urusan yang harus Namjoon hadiri. Selesainya ia pergi ke tempat bermain Seokjin, menidurkan Seokjin di atas karpetnya kemudian mulai bermain - main dengan menggelitiki perutnya yang membuat tawa nyaring Seokjin keluar dengan begitu kencang karena geli.
"Pak, boleh tidak aku mencium pipinya sekali?" ucap asisten Namjoon penuh harap.
"Boleh saja, setelah itu tolong adakan pemilihan asisten baru untukku," jawab Namjoon tenang, ia masih fokus menatap laptop dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY | BTS
Fanfiction❝ Keseharian Taehyung, Jimin, dan Namjoon dengan para bayinya. ❞ BxB ©Jeonsgucci