Jimin

12.7K 1.4K 52
                                    

Jimin terbangun dari tidurnya, sinar matahari yang menyelip dari hordeng jendela membuatnya mau tak mau harus membuka mata.

Jimin melihat ke sosok manusia yang ada di sampingnya. Yoongi, Suga, bayi kecilnya.

Jimin mengusap rambut Yoongi perlahan, kemudian mencium pipinya, juga hidung kecilnya. Jimin tersenyum kemudian ia bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi.

20 menit berlalu dan kini Jimin keluar dari kamar mandi, ia mulai membuka lemari pakaian, mengambil dalaman, serta pakaian. Hari ini hari libur, jadi, Jimin lebih memilih celana pendek juga kaos putih tipis.

Jimin melirik Yoongi, dilihatnya Yoongi masih tidur terlelap, kemudian Jimin turun kebawah untuk membuat sarapan.

Jimin hanya membuat segelas kopi hangat untuk dirinya, juga roti dengan selai coklat. Untuk Yoongi, ia membuat biskuit yang dihancurkan seraya memberinya sedikit air hangat agar bisa menjadi bubur. Kemudian ia potong beberapa buah-buahan seperti pisang dan strawberry lalu menaruhnya di atas bubur biskuit Yoongi.

Jimin kembali lagi ke atas, menuju ke kamarnya. Ia lihat Yoongi sama sekali tidak bangun, bahkan posisi tidurnya tetap sama seperti sebelumnya. Jimin menghela nafas, kenapa ya ia mempunyai bayi tukang tidur.

Jimin naik ke atas kasur kemudian merangkak ke arah Yoongi dan mencium pipi Yoongi, "hey baby boy, ayo bangun,"

Yoongi sama sekali tidak bergerak.

"Sayang," ucap Jimin kembali seraya mencium kening Yoongi.

Karena masih tidak ada pergerakkan, akhirnya Jimin menggendong Yoongi perlahan, kemudian mulai menepuk-nepukkan punggung Yoongi, berharap ia bangun.

Yoongi mulai sedikit menggerakkan badannya, Jimin senang, ia kira Yoongi akan bangun. Tapi, nyatanya tidak. Yoongi malah menyamankan dirinya di dalam gendongan Jimin dan kemudian terlelap kembali.

Jimin menghela nafas, kemudian ia turun ke bawah lagi, berjalan ke arah dapur lalu menyalakan kran air, ia membasuh tangannya dan memercikkan air ke wajah Yoongi.

Yoongi mulai terusik, kemudian ia membuka matanya dan menangis. Tidurnya terganggu. Mimpinya sirna. Padahal tadi ia sedang memimpikan sedang tertidur di atas awan.

Jimin panik, "h-hey, sayang. Daddy minta maaf, jangan menangis," ucapnya sambil mengusap air mata Yoongi.

"Yoongi harus sarapan supaya Yoongi tumbuh besar, ya?" kata Jimin sembari mengecup kedua pipi Yoongi. Yoongi kemudian berhenti menangis, ia menyamankan diri lagi di dalam gendongan Jimin, tetapi kali ini ia membuka matanya.

Jimin kemudian membawanya ke meja makan, mendudukkan Yoongi di kursi bayinya. Lalu, Jimin menarik kursi dan duduk di sebelah Yoongi, mengambil sesendok suapan dan menyuapi Yoongi.

Yoongi menerima suapan Jimin, kakinya bergerak-gerak kecil di bawah. Merasa senang karena manis.

"Nanti kita ke taman bermain ya? Baby bisa bertemu banyak teman di sana," ucap Jimin, masih dengan menyuapi Yoongi.

.
.
.

Maaf karena aku lama banget updatenya.
Maaf juga ya, kalau kurang dapet feelnya ╥﹏╥

DADDY  | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang