Jimin

5.3K 560 11
                                    

Tak seperti Jungkook juga Jin yang terbuka terhadap orang - orang di sekitarnya, Yoongi itu tipe pemalu. Jika ada seseorang yang datang ke dalam ruangan Jimin, Yoongi memilih untuk tidur, memojokkan diri atau pergi ke belakang meja Jimin untuk sekedar bersembunyi.

Karena Yoongi tidak suka jika disentuh oleh orang yang tidak ia kenal.

Jimin si tidak terlalu peduli dengan sifat Yoongi yang seperti ini, lagipula ia juga tidak terlalu suka jika bayinya terlalu banyak disentuh oleh orang - orang. Maka Jimin hanya tertawa saat melihat Yoongi yang terburu - buru merangkak ke belakang mejanya saat pintu ruangan terbuka.

Jimin gemas, Yoonginya lucu sekali sih.

Yoongi juga tipikal bayi yang tidak banyak merengek, dia bayi yang tenang atau justru terlalu tenang. Saat Jimin sibuk dengan tugasnya, Yoongi memilih bermain sendiri dengan bola berbunyi miliknya atau sekedar menghabiskan sebotol susu kemudian tertidur. Berbeda sekali dengan Jungkook dan Jin yang mencari perhatian.

Tapi terkadang, ada saat di mana Yoongi juga ingin diperhatikan. Yoongi tak terlalu menunjukkannya, ia biasanya bermain di sekitar meja kerja Jimin dan membuat suara yang berisik agar Jimin mau melihat ke arahnya.

Sayangnya, Jimin itu tidak peka.

Atau mungkin ia terlalu fokus pada pekerjaannya ? Contohnya seperti sekarang ini. Yoongi bosan sekali menghabiskan waktu dengan berbaring di tempat tidurnya, maka ia memilih untuk bermain dengan bola berbunyi serta mainan bebek miliknya.

Memainkannya secara bergantian, berisik. Tetapi Jimin tetap fokus menyelesaikan tumpukan kertas yang berada di meja kerjanya.

10 menit Yoongi bermain dengan mainannya, kini ia memilih untuk mengambil paci miliknya, berbaring kembali di tempat tidurnya kemudian menatap langit - langit ruangan.

Waktu kembali berlalu, Yoongi kembali jenuh dengan kegiatannya. Maka ia memutuskan untuk mengambil kembali bola berbunyi kesayangannya kemudian merangkak ke depan meja kerja Jimin.

Yoongi memainkannya dengan lebih semangat, memukul bola tersebut ke lantai kemudian mengocoknya hingga menimbulkan bunyi yang nyaring. Jimin tidak bergeming, tidak terganggu sama sekali. Ia masih fokus.

Yoongi kembali mengocok bola berbunyi kesayangannya dengan lebih cepat hingga menimbulkan bunyi yang lebih nyaring, tapi Jimin tetap tidak bergeming. Yoongi kesal. Ia melempar bola berbunyinya ke arah meja Jimin, yang mana membuat Jimin sedikit terkejut.

Jimin melihat ke depan, matanya tertuju pada Yoongi, bingung. Yoongi mendongakkan kepalanya, membalas tatapan Jimin. Akibat terlalu mendongak, Yoongi kehilangan keseimbangan sehingga membuat dirinya jatuh ke belakang.

“Astaga Yoongi!” Jimin panik bukan main, ia segera menghampiri Yoongi dan menggendongnya.

“Sakit ya? Sakit sekali Yoongi?” ucap Jimin sambil mengusap lembut kepalanya. Yoongi bersorak dalam hati, ia senang karena Jimin memberinya perhatian sekarang.

Jimin mengecupi pipi gembul Yoongi secara beruntun, membuat Yoongi agak risih dibuatnya sehingga Yoongi memilih untuk menyandarkan kepalanya ke pundak Jimin. Jimin tersenyum kemudian menepuk - nepuk punggung Yoongi pelan.

Tak lama pintu ruangan Jimin berbunyi, membuat Jimin juga Yoongi melihat ke arah pintu bersamaan. Seorang karyawan wanita membuka pintu dan masuk sambil mengucap permisi, tak lupa membungkukkan badannya.

“Saya mau memberi laporan pekerjaan,” ucapnya.

“Ya, kau boleh taruh di atas meja,” balas Jimin.

“Sebelum itu, boleh saya pegang bayinya tidak pak? Saya gemas sekali,” pekik wanita tersebut.

“Ya boleh saja sih, tapi dia agak pemalu,” Jimin tertawa canggung sembari menepuk pelan punggung Yoongi kembali.

Masih dengan paci di dalam mulutnya, Yoongi hanya menatap wanita tersebut.

Wanita itu mendekati Jimin juga Yoongi, ia menatap Yoongi juga membuat gerakkan dengan tangannya, membuat perhatian Yoongi tertuju pada tangan wanita tersebut. Karena terlalu gemas, wanita itu iseng mencolek pipi Yoongi.

Yoongi terkejut, ia mengeratkan pelukannya, matanya berkaca - kaca sembari menatap ke arah Jimin.

“Astaga, saya tidak bermaksud membuatnya menangis,” wanita tersebut terlihat panik dan canggung.

“Tak apa, dia memang agak pemalu. Taruh saja mapnya di meja kemudian kembalilah bekerja,” ucap Jimin santai.

“Baik pak,” wanita itu buru - buru meletakkan map miliknya, membungkuk kembali sembari mengucap kata maaf kemudian pergi keluar dari ruangan Jimin.

Jimin kembali menatap Yoongi, air mata Yoongi terlihat sedikit turun dari kedua pipinya, Jimin mengusapnya lembut menggunakan ibu jarinya, kemudian mengecup kedua pipi gembul Yoongi.

“Tak apa Yoongi, daddy di sini,” ucap Jimin menenangkan.

Yoongi kembali menyandarkan kepalanya ke pundak Jimin, ia mendusal ke arah lehernya dan membiarkan Jimin menepuk - nepuk punggungnya. Yoongi semakin tenang, air matanya berhenti digantikan oleh rasa kantuk. Tak lama, ia tertidur di dalam dekapan Jimin.



.

.

.




bonus, lil meow meow !

credit to the pict.

DADDY  | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang