"Ah —akhirnya kita bisa bersantai bersama lagi,"
"Yea, begitulah,"
"Hari-hari yang sangat melelahkan. Mau mati rasanya jika aku bekerja terus menerus,"
Keluh ke-3 laki-laki itu. Mereka ber-3 adalah Namjoon, Taehyung, dan Jimin, Mereka adalah anak-anak dari Perusahaan Kim dan Perusahaan Park. Karena mereka ber-3 sudah cukup umur dan sudah dapat diberi tanggung jawab, jadi orang tua mereka menyerahkan Perusahaannya kepada anaknya.
Mariku perkenalkan satu-satu kepada kalian. Yang pertama ada Kim Namjoon ia adalah anak tertua dari Perusahaan Kim, otaknya sangat cerdas dan lancar membuat ia menjadi kebanggaan appa nya. Ia mengurusi sebagian dari perusahaan appanya karena sebagian lagi di urusi oleh adiknya.
Lalu Kim Taehyung. Kim Taehyung adalah anak kedua dari Perusahaan Kim yaitu adik dari Kim Namjoon, Kepintarannya juga tidak diragukan hanya saja tingkah laku nya yang membuat orang-orang melihatnya seperti orang bodoh yang mempunyai keberuntungan diangkat menjadi pengurus besar perusahaan.
Setelah itu ada Park Jimin. Park Jimin adalah anak tunggal dari Perusahaan Park kepintarannya juga tidak diragukan lagi tetapi Jimin mempunyai masa remaja yang —um, bisa dibilang cukup nakal? Yea, dulu Jimin suka sekali dengan balap liar dan sedikit bermain dengan perempuan.
***
Ketiga laki-laki itu sekarang sedang duduk di taman sambil meminum kopi yang tadi mereka beli di sebuah minimarket. Begitu tenang suasananya, dimana semua orang sedang tertidur di rumah masing-masing tetapi mereka malah Keluyuran, hanya ada cahaya bulan dan angin malam yang menemani mereka.
"H-hey, aku mendengar suara tangisan," ucap Jimin sambil melirik ke arah Namjoon.
"Berhenti bercanda Jimin ini tidak lucu," kata Namjoon memperingatkan.
"I-iya ini tidak lucu Jimin jangan menakut-nakuti!" balas Taehyung.
"A-aku ti-tidak sedang menakut-nakuti k-kalian, me-memangnya kalian tidak mendengar s-suara tangisan itu?" tanya Jimin dengan ketakutan.
"Ah ya, aku mendengarnya," ucap Namjoon.
"Aku tidak mendengarnya, mataku tertutup," kata Taehyung sembari menutup telinganya.
"Berhenti bercanda Taehyung, bagaimana jika kita menyelidiki suara tangisan ini?" tanya Namjoon final.
"B-baiklah, tapi kau yang memimpin hyung," ucap Jimin.
"Ok, kau bagaimana Tae? Mau ikut bersama kami?" tanya Namjoon lagi.
"Y-ya apa boleh buat," jawab Taehyung.
Mereka ber-3 pun langsung mengecek suara tangisan yang terdengar di indra pendengar mereka. Mereka mulai berjalan ke arah ayunan, saat mereka mendekati ayunan itu, suara tangisan itu semakin jelas terdengar di indra pendengaran mereka. Bulu kuduk mereka berdiri seketika karena mereka sudah membayang kan muncul sesuatu hal-hal yang aneh.
Dan suara itu semakin jelas saat mereka semakin mendekat. Dan ternyata itu adalah suara seorang bayi yang menangis di dalam sebuah kardus.
"Bayi siapa ini?" ucap Namjoon sedikit membungkuk untuk melihat bayi yang berada di dalam kardus itu.
"Aku juga tak tau hyung," kata Taehyung ikut melihat.
"Ku pasti kan yang membuang ke-3 bayi ini adalah orang orang yang sangat kejam," ucap Jimin.
"Ya, kau benar Jim," kata Taehyung ikut membenarkan.
"Adopsi?" tanya Namjoon sambil melihat ke arah Taehyung dan Jimin.
"Mereka manis aku setuju," ucap Jimin sembari menganggukkan kepalanya.
"Ya, aku juga," kata Taehyung.
"Baiklah aku yang memakai baju pink disana, kau Tae yang baju bewarna merah dan Jimin kau yang baju hitam," ucap Namjoon.
"Um —boleh juga," kata Taehyung.
Mereka pun mulai mengambil bayi mereka masing-masing dan pulang ke apartemen mereka.
.
.
.Voment jangan lupa♡
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY | BTS
Fanfiction❝ Keseharian Taehyung, Jimin, dan Namjoon dengan para bayinya. ❞ BxB ©Jeonsgucci