"Hey mau kemana kau hm?" ucap Jimin kepada bayinya yang kini sudah terbangun dari tidurnya dan mulai merangkak ke ujung kasur. Jimin baru selesai mandi omong omong.
"Nanti kau jatuh sayang" kata Jimin lagi lalu segera menyusul bayi nya dan menggendong nya.
Plak plak
Suara tamparan itu begitu terdengar walaupun tidak terlalu kencang tetapi tetap saja pria yang ditampar itu sedikit meringis kesakitan, pasalnya sang bayi yang tadi ia gendong langsung menampar kedua pipinya.
"Hey, kenapa aku ditampar?" kata Jimin sambil menatap bayi yang digendongnya itu tak percaya.
Yang ditatap malah menatap nya balik dengan datar lalu langsung menampar pipinya lagi untuk yang kedua kalinya.
Plak plak
Poor jiminie :<
"Berhenti menampar ku sayang, kenapa? Kau tidak suka padaku?" tanya Jimin kembali kepada bayinya, menatap sang bayi sambil tersenyum hangat lalu memegang tangannya.
Bayinya pun langsung terdiam lalu menatap Jimin intens seakan sedang mengintrogasi Jimin, Jimin hanya tersenyum hangat kepadanya sambil sesekali memainkan tangan mungil bayinya itu. Setelah selesai acara menatap Jimin si bayi pun langsung menjatuhkan kepalanya ke dada bidang Jimin dan mengusap-usap kan kepalanya.
Jimin yang melihatnya hanya terkekeh gemas kepada sang bayi.
"Aku belum bisa memandikan mu karena aku tidak mempunyai baju untukmu, jadi kita sarapan saja dulu ya? " kata Jimin kepada bayinya.
Setelah mengatakan itu Jimin langsung berjalan ke arah pintu kamarnya untuk berjalan menuju arah dapur tapi tiba-tiba saja bayinya itu menangis.
"H-hey jangan menangis, ada apa?" ucap Jimin agak panik karena tiba-tiba bayinya ini menangis tanpa sebab.
Bayi itu terus menangis tidak jelas, tangannya berusaha menggapai ke arah kasur.
Jimin yang melihatnya pun langsung mencoba berjalan sedikit ke arah kasur nya lalu bayi itu tampak berhenti menangis, saat jimin kembali mundur mengarah ke arah pintu kamar, bayinya terlihat menangis kembali. Jimin yang gemas melihatnya mulai mempermainkan bayi kecilnya itu, ia memaju mundur kan langkah kakinya dan bayi itu terlihat seperti menangis lalu berhenti seperti itu terus sampai bayinya menatap Jimin lalu menampar pipi Jimin kembali.
Jimin pun meringis lalu segera terkekeh dengan tingkah laku bayinya itu, ditatapnya sang bayi guna untuk melihat pipi gembilnya yang memerah sangat kontras dengan kulit putih sang bayi, bibir mungil yang merah itu dikerucutkan terlihat sang bayi mulai merajuk kepada pria yang sedang menatapnya itu, hidungnya juga ikut memerah bersamaan dengan kedua pipi gembilnya, jangan lupa matanya yang menatap Jimin dengan tatapan marah tetapi malah terlihat sangat lucu dimata Jimin.
Sungguh Jimin sangat menyukai bayinya. Sangat menggemaskan.
Setelah acara menatap sang bayi tersebut Jimin pun langsung berjalan ke arah kasur, menaikan tubuhnya dan menidurkan bayi kecilnya di samping dirinya itu. Jimin mulai menghadapkan posisi tidurnya ke arah bayi itu dilihatnya mata si bayi yang mulai ingin tertutup, Jimin juga langsung memeluk pinggang bayi kecilnya itu mengecup kedua pipinya lalu ditepuk pantat sang bayi. Tidak kencang. Pelan sekali.
Ia mulai tersenyum hangat sambil menatap si bayi yang sekarang sudah tertidur, fikirnya bagaimana bisa seseorang tega membuat malaikat kecil yang sangat menggemaskan seperti ini.
.
.
.Voment jangan lupa, luv

KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY | BTS
Fanfiction❝ Keseharian Taehyung, Jimin, dan Namjoon dengan para bayinya. ❞ BxB ©Jeonsgucci