Daddies

21.4K 1.9K 28
                                    

Namjoon pulang dengan tersenyum bahagia sambil menggendong Seokjin, memasukkan passwordnya dan berjalan masuk ke apartemennya.

Dan saat melihat ke dalam apartemennya, senyumannya menghilang.

Namjoon berharap hari ini dia bisa beristirahat di dalam kamar bersama Seokjin-Nya. Tapi ingat, hanya sebuah harapan.

Karena kini di depannya terlihat Taehyung yang sedang mengejar Jungkook yang telanjang bulat, bahkan tidak memakai popok sekalipun.

Taehyung tersadar, "Hyung sudah pulang ? Kookie-ku sudah bisa merangkak hehe, " berbicara dengan cengiran kotaknya tanpa merasa bersalah sedikit pun.

Namjoon kesal.

Oh, jangan lupa ingatkan Namjoon untuk mengganti password apartemennya.

"Apa yang kau lakukan di sini, Taehyung ?" Namjoon menahan kekesalannya. Berusaha sabar. Berjalan ke arah sofa dan mendudukkan dirinya bersama Seokjin yang ada dalam pangkuannya.

"Tadi aku sempat mampir ke toko pakaian bayi untuk membeli pakaian Kookie, dan saat aku melihat-lihat ada pakaian yang cocok dengan Seokjin, jadi aku membelinya dan berniat untuk memberikannya kepada hyung. Tapi saat aku masuk, hyung tidak ada," jawab Taehyung panjang lebar.

"Jelas aku tidak ada, Taehyung. Aku bekerja, tidak sepertimu yang malas," ucap Namjoon sakartis.

"Aku juga bekerja, hyung, " balas Taehyung tak terima.

"Ya, ya. Mana pakaian yang kau beli untuk Seokjin ?" tanya Namjoon.

"Tunggu sebentar, hyung," Taehyung berjalan ke arah meja yang letaknya tak terlalu jauh, mengambil barangnya, dan berjalan kembali. Memberinya kepada Namjoon.

Dalam hati kekesalan Namjoon sedikit berkurang kepada Taehyung. Ya anggap sajalah, itu sebagai permintaan maaf Taehyung yang membuat apartemennya hancur seperti kapal pecah.

Tapi tidak lama.

Saat Namjoon tau apa yang Taehyung beli untuk Seokjin, kepalanya tiba-tiba pusing.

"Taehyung, ini untuk perempuan. Seokjin laki-laki," ucap Namjoon sambil memijat kepalanya pelan.

"Seokjin terlihat seperti perempuan hyung, kau pakaikan itu pasti terlihat cantik untuknya," Taehyung kembali memamerkan cengiran kotaknya. Sekali lagi, tanpa merasa bersalah.

"Terserah kau saja, Taehyung. Aku lelah," Namjoon menaruh pemberian Taehyung di sofanya dan kemudian menggendong Seokjin. Berjalan ke kamarnya dengan rasa lelah dan pusing. Sampai Namjoon lupa untuk memamerkan kalau Seokjin sudah bisa berbicara.

"Ck, dasar tidak tau terima kasih," ucap Taehyung dengan nada sebal sambil sedikit mengerucutkan bibirnya.

"Hey! Setidaknya dia harus berterima kasih kan ? Sudah untung aku belikan baju untuk bayinya" fikir Taehyung dalam hati.

Taehyung hampir lupa kalau saat ini Jungkooknya masih telanjang bulat. Tak lama segera ia mengedarkan pandangannya mencari si bayi nakal tersebut untuk memakaikannya baju.

Taehyung melihat Jungkook yang berusaha menaiki anak tangga. Tak perlu waktu lama Taehyung langsung berlari dan menggendongnya agar bayinya tidak jatuh.

" Kau ini nakal sekali, hm ? " ucap Taehyung sambil mengangkat Jungkook ke dalam pelukannya.

" Kau itu baru bisa merangkak, belum bisa berjalan. Jadi, jika ingin naik tangga harus beritahu daddy dulu, arra ? " ucap Taehyung sambil berjalan ke arah sofa dan menidurkan Jungkook di sana. Tidak lupa memakaikannya popok, agar tidak bocor nantinya.

Jungkook yang mendengar perkataan Taehyung hanya menatapnya sambil membulatkan mulutnya. Terlihat untuk berusaha mengerti, padahal sia-sia.

Setelah memakaikannya popok, Taehyung menggendongnya, berniat kembali ke apartemennya untuk memakaikan Jungkook baju.

" Hyung, aku pulang dulu, " ucap Taehyung sedikit berteriak.

Ingatkan Taehyung bahwa kamar Namjoon itu sebenarnya kedap suara.

Taehyung keluar dan segera menutup pintu apartemen Namjoon. Tapi tidak lama bertemu dengan Jimin yang terlihat membawa kantong besar sambil membawa kereta bayi yang di dalamnya terdapat Suga.

" Oh, Taehyung. Sedang apa ? " ucap Jimin.

" Baru saja mampir, memberi Seokjin baju. Tapi, Namjoon hyung malah marah. Aneh, " kata Taehyung sembari menggidikkan bahunya.

" Sepertinya aku tidak heran, " ucap Jimin menggidikkan bahunya juga sambil tersenyum miring.

" Omong-omong, ingin pesta ? " tanya Taehyung sembari menunjuk kantong besar yang dibawa Jimin menggunakan dagunya.

" Yea, nanti malam di apartemen Namjoon hyung. Mau ikut ? " tanya Jimin kembali.

" Boleh, aku tunggu, " ucap Taehyung mengedipkan sebelah matanya lalu berjalan ke apartemennya.

" Sialan. Menjijikkan, " kata Jimin bergidik geli.

Taehyung memasukkan passwordnya " Hehe, jangan suka padaku ya, " ucapnya kemudian masuk kedalam apartemennya.

" Ssh, belum saja kau ku panggang, Taehyung, " kata Jimin kemudian berjalan, memasukkan password apartemennya juga dan masuk ke dalam.

.
.
.

Tidak jelas seperti biasa. Mood nulis hilang terus.

Omong-omong, jika suka cerita fantasy, bisa baca work ku yang baru. Vkook sih-kalau ga mau baca juga gapapa.

Masih prolog sebenernya. Chap 1 masih dalam proses. Mau selesain chap ini dulu karena kefikiran terus.

Maaf kalau lama terus updatenya. Semoga suka.

DADDY  | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang