Di hari sabtu yang cerah, Taehyung memilih untuk menghabiskan waktu bersama bayinya dibandingkan harus mengurusi tumpukan dokumen yang ada di atas meja kerjanya.
Berbeda dengan sebelumnya disaat ia belum bertemu Jungkook —bayinya. Tidak ada hari di mana dirinya tidak bekerja. Menyibukkan diri dari senin hingga minggu, sebab dirinya juga tak memiliki alasan untuk berlibur.
Namun sekarang, ia sudah mempunyai alasan untuk meliburkan diri dengan menghabiskan waktu bersama bayinya, seperti saat ini —ia dan Jungkook sedang duduk di atas sofa menikmati tayangan televisi yang ada di hadapan mereka. Lebih tepatnya, hanya Jungkook yang menikmati.
Taehyung menghela nafas, bosan. Ia tidak tertarik dengan acara televisi yang ada di hadapannya, di mana menampilkan sosok pinguin kecil bersama teman - temannya sedang menyelesaikan masalah. Taehyung ingin menonton tayangan yang lebih seru, seperti bola atau film action contohnya.
Namun, Jungkook tidak ingin jika acara televisinya diganti. Beberapa menit yang lalu, Taehyung sudah berusaha untuk mengambil remot tv dan mengganti tayangannya, namun belum sempat Taehyung mengganti, Jungkook sudah menatap dirinya tajam dengan mata yang berkaca - kaca. Maka dari itu, Taehyung kini takut jika ia mengganti saluran tvnya akan membuat Jungkook menangis.
Yang dibicarakan kini hanya asik menonton acaranya, sesekali dirinya tertawa, memainkan kedua kakinya karena bersemangat, ataupun ikut bersenandung —seolah ikut bernyanyi mengikuti nyanyian yang ada dalam acaranya.
“Sayang, ganti sebentar ya?” Ucap Taehyung sembari menatap Jungkook memelas.
Jungkook menoleh ke arah Taehyung, menatap tajam matanya, seolah tak mempan dengan tatapan memelas dari Taehyung, “Huh? Nu - uh! No! Ndak!” Balasnya dengan menekankan semua kata - katanya.
Taehyung mengerucutkan bibirnya, “Kalo gitu daddy ngambek aja sama Koo.” Rajuknya.
“Daddy angy cama Koo?”
“Iya angy.”
Jungkook menatap Taehyung dengan mata yang berkaca - kaca, memajukan badannya —mendekatkan diri kepada Taehyung, “Cangat amat angy?”
Melihat mata bayinya berkaca - kaca membuat pertahanan Taehyung menjadi sedikit goyah, “H - Huh? Iya, daddy super angy!”
Jungkook yang mendengarnya mengerucutkan bibirnya, badannya terus - menerus mendekatkan diri kepada Taehyung. Di saat sudah berada dalam jangkauannya, Jungkook memeluk lengan Taehyung dan menenggelamkan wajahnya di lengan milik Taehyung, “Daddy janan angy, no no angy pwease?”
Pertahanan Taehyung langsung goyah dalam seketika, tak kuat menerima semua kelucuan Jungkook sekaligus. Kini dirinya memejamkan mata dan menghembuskan nafas perlahan, memilih untuk menyerah. Kemudian ia menepuk - nepukkan punggung Jungkook secara perlahan untuk menenangkannya, “Astaga Jungkook, jangan nangis ya? Ini daddy udah ga angy lagi.”
Jungkook yang mendengarnya langsung tersenyum senang, “Timaaci daddy!” Ucapnya, kemudian ia kembali menjauhkan diri dari Taehyung dan fokus menonton acara tvnya.
Taehyung merasa dibodohi, ia seperti ditipu anaknya sendiri. Darimana Jungkook belajar berakting?
Kini Taehyung tidak tau harus melakukan apa lagi untuk mengalihkan perhatian bayinya, dirinya memilih untuk berpasrah. Berharap jika tayangan pinguin kecil itu bisa cepat selesai, sehingga dirinya bisa menonton acara yang ia sukai.
🐻🍪🐰
Waktu terus berjalan dengan cepat. Namun, tayangan milik Jungkook belum juga selesai. Keadaan Taehyung saat ini adalah menidurkan diri di atas sofa bersama dengan Jungkook sembari memeluk perutnya, ekspresinya datar dengan mata yang menatap tv bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY | BTS
Fanfiction❝ Keseharian Taehyung, Jimin, dan Namjoon dengan para bayinya. ❞ BxB ©Jeonsgucci