Namjoon ²

9.8K 992 31
                                    

Namjoon memanggil asistennya untuk masuk ke dalam ruangannya, memberikan Seokjin ke dalam gendongannya dan memberi tau untuk tidak melepaskan pandangan sedetik pun dari Seokjin.

Kemudian Namjoon pergi ke wastafel, guna untuk membersihkan wajahnya yang penuh dengan coretan. Masih ingat jelas dibenaknya ketika asistennya masuk dan menahan tawa sehabis melihat muka milik Namjoon.

Namjoon melirik kaca, pantas asistennya tadi menahan tawa, mukanya sebegini konyol. Ia kemudian mulai mencuci mukanya, menggosok dengan keras supaya coretan di mukanya menghilang.

Ia kemudian menatap cermin lagi, coretannya masih belum hilang. Ia melakukan itu berulang kali, hingga kini coretannya terlihat memudar. Namjoon menghela nafas, ia berfikir apakah harus keluar kantor dengan keadaan begini.

5 menit ia menatap wajahnya di cermin, terlanjur lelah akhirnya ia memutuskan untuk pulang.

"Berikan Seokjin kepadaku," ucap Namjoon sembari mengulurkan tangan.

"Baiklah, tapi nodanya belum hilang," ucap asistennya masih menahan tawa, ia memberikan Seokjin ke dalam dekapan Namjoon.

"Tidak usah menahan tawamu, aku terlanjur lelah. Noda ini tak bisa dihilangkan," jawab Namjoon sambil menghela nafas.

"Haha, baiklah," asistennya kini tak lagi menahan tawa. Namjoon memperhatikannya.

"Lanjutkan semua pekerjaanku, aku mau selesai hari ini juga," ucap Namjoon tegas, setelah itu ia berjalan melewati asistennya.

"Astaga boss, serius?" balasnya tak terima.

"Iya, saya tunggu," jawab Namjoon disertai senyuman, ia kemudian kembali berjalan ke luar dari ruangannya.

Namjoon berjalan dengan begitu percaya diri, ia sangat tau jika pegawainya menatap wajahnya heran atau sambil menahan tawa. Tetapi, Namjoon tidak begitu memperhatikannya.

Seokjin yang berada di dalam gendongan Namjoon memilih untuk acuh juga terhadap wajah Namjoon, ia asik melambai - lambaikan tangannya kepada para pegawai yang ada di sana.

. . .

Kini mereka sudah tiba di dalam apartemen milik Namjoon. Namjoon pergi ke kamar, ia menurunkan Seokjin ke kasur dan ikut tidur bersama di sampingnya.

"Senang melihat daddy ditertawakan semua orang?" tanya Namjoon sembari mengusap pipi gembil milik Seokjin.

Seokjin hanya tertawa kecil, ia meraih wajah Namjoon menggunakan kedua tangan mungilnya. Kemudian ia mengusapnya perlahan, sesekali menepuknya.

"Apa ini terlihat cocok untuk daddy?" tanya Namjoon kembali.

"Nnu nnu," Seokjin menjawab, tiba - tiba raut wajahnya menjadi serius. Jari mungilnya ia arahkan ke wajah Namjoon, membentuk pola abstrak.

"Maksudmu gambarnya kurang?" ucap Namjoon.

Seokjin mengangguk, kemudian ia kembali tertawa. Namjoon hanya menghela nafas, kemudian ia memeluk Seokjin.

"Ayo tidur bayi nakal," ucap Namjoon sembari menepuk - nepuk pantat Seokjin.

Seokjin mengusal - ngusalkan wajahnya ke dada Namjoon. Namjoon masih setia menepuk - nepukkan tangannya di pantat Seokjin, tak lama kemudian mereka berdua tertidur.

Namjoon bahkan belum mandi ataupun berganti baju, begitu juga dengan Seokjin.

.
.
.

Maaf aku updatenya lama lagi, minggu kemarin abis ujian (。•́︿•̀。)

DADDY  | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang