VII. FATE bag.2

3K 281 54
                                    


















Soobin mengerjapkan matanya perlahan. Kepalanya begitu berat dan pening, ia tak mampu bangun untuk menyadari dimana ia berada. Soobin mengingat sedikit bagaimana ia tak sadarkan diri, Doyoon memaksanya untuk menulis surat lalu membungkam hidung Soobin sampai pingsan.

Soobin merasakan cairan panas di pelupuk matanya. Rasanya Soobin tak percaya jika Doyoon akan setega ini. Soobin sangat mencintai Doyoon, Soobin sangat mempercayai Doyoon, Soobin begitu percaya pada Doyoon karena pria itu juga mencintai Soobin.

Tetapi, melihat kejadian ini, Soobin rasa Doyoon tidak benar-benar tulus mencintainya.

Soobin menangis diam. Sampai seseorang membuka pintu. Orang itu menutupnya kembali. Soobin tak bergetar seperti orang ketakutan, ia tak bisa takut dalam keadaan sedang menangisi ketidakberuntungannya.

"Soobin?"

Soobin mengenali suara itu. Ia menoleh dan melihatnya. Soobin yakin tak salah lihat, itu adalah masa lalunya.

"Hyunjin?" jawab Soobin parau.

Hyunjin mendekati Soobin dan menyentuh pundaknya. "Bangunlah Soobin, kau aman." katanya.

Soobin bangkit perlahan dari berbaringnya, dibantu oleh Hyunjin. "Aku dimana?" tanya Soobin kemudian.

"Kau di rumahku, kau aman sekarang."

Soobin menerjang tubuh Hyunjin. "Oh, Hyunjin! Aku tidak tahu apa yang terjadi, aku benar-benar tidak menyangka!" kata Soobin menangis lagi.

Dengan senyum tampan, Hyunjin mengelus kepala Soobin. "Sudah, jangan menangis, semuanya tidak apa-apa."

"Hyunjin, antarkan aku pulang! Orangtuaku pasti mengkhawatirkanku Hyunjin! Ini semua gara-gara Doyoon!"

"Memangnya, apa yang dilakukan Doyoon?"

"Dia memaksaku menulis surat, lalu dia membiusku hingga tak sadarkan diri, sekarang aku terbangun di rumahmu, aku tidak tahu apa yang terjadi."

Hyunjin mengangguk mengerti.

"Hyunjin, tolong antarkan aku pulang!"

"Tapi kau tidak bisa pulang, Soobin."

Soobin terdiam. "Kenapa?"

"Karena aku telah membelimu."

Soobin mengerutkan alisnya tak mengerti.

"Doyoon, dia menjualmu padaku seharga 500juta."

Soobin menggeleng kuat-kuat. "Tidak mungkin! Doyoon tidak mungkin menjualku!'

"Soobin, pacarmu itu suka dengan uang. Dia akan melakukan apapun agar mendapatkan uang sekalipun harus menjualmu."

"Tidak! Hyunjin, pulangkan aku, aku akan mengganti uangmu kembali!"

"Tidak, kau sudah kubeli, kau milikku."

"Hyunjin aku mohon,"

"Tidak, Soobin. Aku tidak akan mengembalikanmu."

"Hyunjin tolonglah!"

Hyunjin dengan cepat menyambar bibir Soobin. Soobin tak sempat mengelak karena selanjutnya Hyunjin mendorong Soobin berbaring kembali. Hyunjin masih menempelkan bibirnya, sampai bibir Hyunjin melumat bibir Soobin. Soobin meronta, tangannya digunakan untuk memukul kepala blonde Hyunjin. Hyunjin lalu menahan tangannya di kedua sisi kepala Soobin.

"Mmhh...emmhh..."

Soobin mengerang. Bukan kenikmatan, dengan Hyunjin yang menyerang Soobin terang-terangan seperti ini Soobin mulai takut. Hyunjin ini adalah cinta masa lalu Soobin sebelum mengenal Doyoon. Mereka bisa putus karena Hyunjin memang seorang playboy yang senang berselingkuh dan tak puas memiliki satu pacar. Terakhir Soobin memaafkan Hyunjin adalah ketika pria itu selingkuh dengan tante-tante usia 30tahun. Saat Hyunjin mencari pacar lain yang kali ini adalah anak di bawah umur, Soobin dengan tegas memutuskan hubungan mereka.

HAREM [Yeonbin Another Love Story]🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang