XVII. BONEKA TETANGGA bag.1

2.1K 143 46
                                    















"Aku tidak mau mi!"

Seorang anak kecil melempar boneka pemberian ibunya dengan kasar. Anak itu memang sedang berulang tahun hari ini, dia meminta banyak hadiah bagus dan mahal. Dia minta pada ibunya untuk dibelikan boneka langka yang belum dimiliki teman di sekolahnya. Setelah dibelikan yang baru, anak itu menolak mengatakan jika bonekanya terlalu menyeramkan.

"Kenapa sayang? Ini boneka yang kamu minta kan? Boneka limited edition yang hanya ada satu di dunia. Mami memesan boneka ini untuk dibuatkan pada teman mami." ujar ibunya membujuk sang anak.

"Iya, tapi teman mami membuatnya jadi menyeramkan! Wajahnya terlalu kebulean, matanya terlalu besar! Warna kulitnya terlalu pucat! Aku tidak mau memeluk boneka ini, nanti aku malah dicekik olehnya mi!" seru anak itu merajuk.

"Dicekik? Boneka ini tidak akan hidup sendiri. Lihat baik-baik, wajahnya ini tampan sekali."

"Tidak mau!!" anak itu berlari ke kamarnya karena lelah berdebat dengan sang ibu.

Si ibu menghela napas lelah. Ia terpaksa harus membuang boneka yang telah ia pesan dengan harga puluhan juta ini ke tempat sampah. Tak masalah, toh, dia masih punya banyak uang untuk bisa membeli lagi.

Malamnya si anak tak bisa tidur dengan tenang. Beberapa kali ia merasa jika di luar balkon kamarnya ada seseorang yang sedang mengintipnya. Seseorang itu punya tubuh yang tinggi dan bayangan dari orang itu terlihat tak beranjak dari tempatnya.

Si anak mencoba bangun untuk mengusir orang itu. Ia menyingkap gordennya dan yang dilihatnya adalah sesosok anak kecil yang berdiri membelakangi dirinya. Anak itu terlihat memiliki penampilan yang sama dengan postur tubuh boneka yang ia tolak tadi sore.

Yang membedakan adalah anak ini terlihat sangat hidup.

Si anak membuka pintu balkon. Ia mendekati anak itu dengan ragu. "Hei, kau siapa? Kenapa kau mengganggu tidurku? Pergi! Ini bukan rumahmu!" usirnya.

Anak itu hanya geming. Si anak memutuskan untuk menyentuh pundaknya.

Begitu anak itu berbalik, si anak berteriak takut. Pasalnya anak itu tidak punya bola mata, bibirnya juga seperti dijahit dengan mulut yang berdarah. Sia anak menjerit lari. Ia ingin keluar dari kamar ini. Tetapi sayangnya pintunya tidak bisa dibuka. Si anak menggedor-gedor panik.

Sedangkan anak mengerikan tadi mulai mendekatinya, dari balik bajunya mengeluarkan sebuah belati tajam. Si anak tak berhenti memanggil ibunya. Hingga beberapa detik kemudian anak itu berada di belakang si anak. Dia mengarahkan pisau itu ke lehernya. Menikam leher anak itu terlalu dalam. Anak itu terjatuh dengan darah yang mengucur deras. Anak aneh tersebut menggunakan belatinya untuk memotong lidah si anak manusia.

Setelah lidahnya terpotong, ia menggeletakkannya di sisi jasad si anak manusia begitu saja.

Sang ibu datang dengan terlambat. Begitu ia membuka pintunya, tragedi kematian anaknya sendiri menjadi pemandangan yang menyakitkan. Bersamaan dengan sebuah boneka pemuda tampan berpakaian eropa kuno yang tergeletak bersamaan lidah si anak manusia.
















Satu tahun setelah itu....















"Kau tahu kan, anak kita ini berjenis kelamin perempuan, aku mau kau membelikan dia boneka yang bagus. Jika bisa barangnya limited edition."

Seorang wanita hamil merengek ingin dibelikan barang untuk anak perempuan yang masih dalam kandungannya. Wanita itu memang sedang mengidam banyak hal. Terutama untuk barang yang mahal. Dia merupakan istri dari pengusaha muda. Tetapi tidak ada kisah cinta diantara mereka. Mereka bisa menikah karena semata-mata lewat perjodohan.

HAREM [Yeonbin Another Love Story]🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang