XXXV. CRAZY GAME 🔞 bag.3

1.7K 79 6
                                    









Mansion ini terlalu luas untuk mereka temukan jalan keluarnya. Sudah membuka banyak pintu dan ruangan, hasilnya selalu sama. Pasti jalan buntu. Yeonjun dan Soobin berjalan ke sebuah lorong yang begitu temaram. Mereka juga terheran-heran mengapa mansion seluas ini bisa-bisanya hanya diurusi oleh seorang pria muda dan kakek berkursi roda.

Soobin sudah tidak kuat lagi untuk berjalan. Ia meminta Yeonjun untuk berhenti sebentar. Mereka tidak mungkin berhenti di tengah lorong ini, jadi Yeonjun memutuskan untuk masuk ke satu kamar lagi yang tidak dikunci.

Kamar terlihat terawat, tidak seperti kamar-kamar sebelumnya. Soobin duduk di sebuah sofa tunggal, sedangkan Yeonjun hanya mondar-mandir saja. Lelaki itu sedang berusaha memikirkan cara untuk keluar dari tempat ini tanpa diketahui oleh Lino- ssaem. Soobin bisa bersantai selama Yeonjun yang memikirkan rencananya. Tujuan Soobin kan hanya memanfaatkan Yeonjun untuk keluar dari sini. Selama ia masih bergantung pada Yeonjun, ia tidak perlu memikirkan apapun.

"Soobin, kau bisa tunggu dulu di sini? Sembunyi dulu di kamar ini." pinta Yeonjun.

"Kau mau kemana?" walaupun Soobin sudah merasa aman dengan Yeonjun, tetap saja ia tidak mau ditinggal sendirian.

"Aku akan mencari petunjuk seperti peta atas mansion ini. Memeriksa jendela yang bisa dibuka dan memeriksa sekitar mansion ini apakah ada sesuatu yang aman untuk kita melompat. Juga mencari air, kau pasti kehausan."

Mendengar itu mendadak tenggorokan Soobin terasa kering. "Be...benar. Aku tidak sadar jika tenggorokan ku kering."

"Baiklah, tutup pintu ini, selalu berada di dekat ranjang, jika ada yang melangkah kemari, kau harus segera sembunyi ke kolong ranjang." pesan Yeonjun tegas.

Soobin menatap ketakutan Yeonjun. Ia tidak mau ditinggal sendirian. Tapi ia harus mendengarkan ucapan Yeonjun jika mereka mau selamat. Yeonjun adalah lelaki yang hebat, dia bisa berkelahi dan membunuh orang yang akan mengganggu Soobin. Jika Soobin selalu berada di dekat Yeonjun, Yeonjun akan menjadi tameng yang bagus.

"Jangan pergi terlalu lama Yeonjun..."

Yeonjun mengangguk. Pemuda itu lalu meninggalkan Soobin untuk sementara.

Yeonjun menelusuri satu lorong yang cukup mencurigakan. Ia tertarik pada sebuah pintu jati bergaya Eropa warna gold. Yeonjun menengok ke kanan kiri, tak ada satu siswapun yang berada di sini. Ini kesempatan untuk Yeonjun melihat keadaan dibalik pintu tersebut.

Baru saja menyentuh gagang pintunya, tiba-tiba seseorang memanggil dari belakang. Yeonjun terdiam sejenak, ia menoleh pelan pada orang tersebut.

"Melihat kau berkeliaran di lantai ini, aku tebak Soobin juga ada di lantai ini kan?" ujar orang tersebut.

Yeonjun menutup mulutnya, enggan mengeluarkan suara hanya untuk satu kecoa di depannya ini. Tidak perlu memakai lisan, harus dengan tenaga karena nampaknya orang ini juga sudah membunuh seseorang. Terlihat dari pakaiannya yang berlumuran darah. Dia juga memegang sebuah belati di tangan kanannya.

"Apakah lidahmu baru saja terpotong? Atau kau mau aku memotong lidahmu agar kau benar-benar tidak bisa bicara?" kikik orang itu tersenyum psycho.

Yeonjun mengeluarkan senjata yang sama dari kantong celananya. Tatapan pemuda berambut hitam berubah tajam dan gelap, persis ketika ia membunuh Sunghoon beberapa menit yang lalu.

"Dimana para siswa yang lain?" tanya Yeonjun pelan dengan nada yang mematikan.

Orang itu tertawa bangga. "Semuanya mati. Aku merebut semua benang merah dari mereka dan menghabisi semuanya. Sekarang aku memerlukan dua lagi. Apakah keduanya ada pada tanganmu? Kalau aku bisa menghabisimu sekarang, aku akan merebutnya dan membuat Soobin menjadi budakku seperti yang aku inginkan."

HAREM [Yeonbin Another Love Story]🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang