XI. GHOSTING bag.1 (🔞)

11.4K 308 52
                                    




















"Kau tahu, kau membuatku terpikat sejak pertama bertemu. Aku selalu memikirkanmu, bayangan wajahmu selalu menghantuiku,"

"Benarkah hanya aku satu-satunya di hatimu? Kau akan bertanggung jawab atas bayi ini kan?"

"Tentu saja sayang, kau adalah cinta terakhirku,"

Pemuda manis itu menangis terharu dan memeluk pria tercintanya. Tadinya ia pikir kekasihnya ini tidak akan bertanggung jawab setelah tahu bahwa ia hamil. Bayi itu memang darah daging mereka sendiri. Mereka melakukannya tanpa pikir panjang, tetapi mereka melakukannya juga atas dasar suka sama suka.

"Terima kasih, terima kasih kau tidak meninggalkanku..."

"Tentu saja sayang, tentu..."

Pria itu membalas pelukan kekasih manisnya. Tak berselang lama, ia mengeluarkan sebuah belati dari balik jaketnya, dan menancapkan belati itu ke perut kekasihnya.

Tepat ke janin si bayi.

Pemuda manis itu reflek menghempaskan kekasihnya. Ia menatap horor perutnya yang sudah mengandung tiga bulan janin. Pemuda itu lalu menatap murka kekasihnya.

"Kau...apa maksudmu..."

Pria itu tertawa lepas. "Bagaimana mungkin aku harus mempertahankan bayi itu sedangkan masa depan yang lebih cerah menungguku. Bayi itu nantinya akan menjadi benalu untuk hidupku sedangkan kau tidak mau menggugurkannya!"

"Tapi ini perbuatanmu!"

"Itu perbuatan kita berdua! Jika saja kau tidak kehujanan lalu kita berteduh di mansion ini, aku tidak akan tergoda olehmu!"

"Kau tidak bisa menyalahkanku!"

"Itu memang karenamu!"

"Cukup! Akh..."

Ia berhenti berteriak karena ia sadar bahwa luka di perutnya semakin lebar jika ia terus berteriak. Ia menatap kekasihnya kembali dengan wajah berurai air mata. "Kau...aku tidak akan memaafkanmu...aku akan menuntutmu..."

Tiba-tiba rasa takut menyergapnya. Entah bisikan dari mana, dia dengan tega menusuk kembali perut kekasihnya sampai janin itu benar-benar mati. Kekasihnya bahkan tak mampu berteriak lagi, ia tak bisa melawan ketika kekasihnya menggotong tubuh berlumuran darahnya menuju belakang mansion. Sebuah danau yang hening dan tenang, ia dengan tega berniat akan membuang jasad kekasihnya itu di sini.

Sebelum ia benar-benar melakukannya, ia lebih dulu menatap wajah kekasihnya. Kenangan awal perjumpaan mereka melintas di kepalanya, begitu manis dan indah. Memang, memang seharusnya ia tidak melakukan ini, tapi ia tidak sanggup juga kehilangan masa depannya.

"Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf, aku mencintaimu, sungguh, aku benar-benar mencintaimu..."

Ia mencium bibir mungil kekasihnya untuk yang terakhir. Meskipun dipadukan dengan rasa darah yang keluar dari mulutnya, setidaknya ia bisa merasakan bibir itu sekali lagi.

Tanpa pikir panjang kembali, ia melempar tubuh itu ke dasar danau. Tubuh itu perlahan tenggelam meninggalkan warna merah di sekitarnya. Tak ingin berlama-lama, pria itu juga meninggalkan lokasi dengan meninggalkan sejuta penyesalan yang percuma. 🦊💜🐰

















17 tahun setelahnya...












"Sepertinya aku harus mengganti daftar anggotaku pada Jeno-ssaem,"

"Tidak bisa begitu! Kita sudah menjadi satu kelompok bagaimana mungkin kau mau menggantinya?!"

"Karena aku tidak menyukaimu!"

HAREM [Yeonbin Another Love Story]🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang