Yeonjun terus memandangi sebuah foto sejak 30 menit yang lalu. Kedua sisi bibirnya tak berhenti tersungging karena ia sangat senang memiliki foto itu. Ia berharap jika suatu saat nanti ia dapat menyentuh dan menggenggam tangan cantik itu. Ia sangat mengharapkannya, ia tak sabar untuk moment itu.
Seorang pemuda masuk ke kamar Yeonjun tanpa permisi. Sudah biasa sih karena kamar ini sudah seperti kamarnya juga. Pemuda itu tak sengaja melihat Yeonjun berbaring di atas kasurnya sambil menatap sebuah foto di tangannya. Ia dapat melihat jika di foto itu adalah seorang pemuda yang sangat cantik dan berkulit putih. Dengan jahil ia mencoba mengagetkan Yeonjun karena Yeonjun tidak sadar dengan kedatangannya.
"Asyik ekhem!" tegur pemuda tersebut.
Yeonjun tersentak kaget. Ia langsung menyembunyikan foto di tangannya ke bawah bantal.
"Kak June! Bikin kaget saja..." Yeonjun menggeser pantatnya untuk pemuda yang bernama June itu.
"Kok disembunyikan? Kakak sudah lihat loh dari awal masuk tadi." goda June pada saudara kembarnya itu.
Wajah Yeonjun bersemu merah. "Kak...kak June tak usah melihatnya lagi..." cicit Yeonjun malu.
"Kenapa? Kakak gak akan gigit dia loh. Siapa sih?! Pacarmu?"
Yeonjun terdiam ketika kakaknya menyangka pemuda yang ada di foto itu adalah pacarnya.
"Kok diam? Jadi benar ya dia pacarmu? Ya ampun Yeonjun, kakak senang sekali jika sekarang kamu sudah punya pacar, tapi kakak kesal soalnya kamu merahasiakan ini dari kakak." June merangkul pundak Yeonjun senang. Yeonjun merasa tak enak duduk dan menggeser pantatnya beberapa kali.
Pemuda yang ada di foto itu bukanlah pacar Yeonjun, tapi Yeonjun memang menyukai dia dan mendapatkan foto itu dari seseorang. Sudah seminggu ini Yeonjun selalu menghabiskan pulang sekolahnya dengan memandangi foto pemuda itu. Ia sangat ingin menjadikan dia menjadi pacarnya, karena Yeonjun sudah terlanjur mencintainya.
Tapi Yeonjun tidak bisa mendekati pemuda itu. Walaupun mereka satu sekolah dan satu kelas, namun mereka berbeda pergaulan. Yeonjun adalah siswa yang introvert dan pendiam, lebih sering menghabiskan waktunya dengan buku di perpustakaan. Sementara orang yang disukainya sangat populer dan menjadi primadona di sekolah itu. Dia juga siswa yang berani, meskipun temannya juga tak banyak, tapi dia dikelilingi oleh orang-orang yang populer juga.
June kakaknya ini sangat ingin melihat Yeonjun dapat bergaul dengan orang lain juga, bukan hanya dengan buku saja. Misalnya jika Yeonjun bisa punya kekasih pun June sangat senang, apalagi jika kekasihnya itu adalah orang yang baik juga.
"Siapa namanya Yeonjun?" tanya June menatap saudara kembarnya tak sabar.
Yeonjun menoleh gugup, ia bingung mau jawab apa. Dalam lubuk hatinya ia tidak mau mengecewakan June yang sudah lebih dulu antusias jika Yeonjun punya kekasih. Tapi jika berbohong, ia takut suatu hari nanti bakal ketahuan dan saudaranya itu akan lebih kecewa.
"Choi Soobin..." jawab Yeonjun singkat.
"Kapan dia main ke rumah kita? Jangan malu-malu Jun, kakak punya stok kondom buat jaga-jaga." kata June lagi.
Gara-gara ucapan June pikiran Yeonjun jadi kemana-mana. Ia tak memiliki pikiran seperti yang dibilang June sejak awal ia menyukai Soobin, tapi hormonnya memang terkadang membuat ia mau tak mau membayangkan tubuh Soobin. Bagaimana ia ingin menyentuh kulitnya dan memeluk tubuhnya. Ia ingin menjadi satu-satunya dalam dunia Soobin.
"Nanti aku ajak dia ke sini kak."
Terpaksa Yeonjun harus berbohong. Mengajak primadona itu ke rumah ini? Mendekatinya saja ia tak berani.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAREM [Yeonbin Another Love Story]🔞
TerrorYeonbin fanfic collection Soobin always bottom Genre : Hard, Mature, Gore, Thriller, Sadisme, Angst/Comfort, BDSM, Bondage, Romance Bukan untuk anak kecil 🔞 Bukan untuk homophobia 🚫 Dilarang keras mengcopy paste 😠