X. Pangeran Yang Dirindukan bag.1

2.6K 200 71
                                    


















Guntur dan halilintar bersahutan diiringi dengan hujan deras yang membuat suasana semakin mencekam. Di sebuah kastil, seseorang sedang tengah berjuang untuk melahirkan seorang anak. Wanita itu sedang susah payah melahirkan putranya yang sudah sepuluh jam berlangsung namun belum keluar juga. Sang dukun beranak juga terus mendorong wanita itu agar lebih berusaha untuk mengedan.

Seorang laki-laki dewasa dengan cemas dan khawatir, tak berhenti berdoa demi kelancaran persalinan wanita yang dicintainya. Ia tidak berhenti berharap jika persalinan wanita tersebut akan menyelamatkan ibu dan anaknya.

Seorang pria muda menghampiri pria dewasa itu dengan wajah yang juga cemas. "Kak Minhyuk, semuanya pasti akan berjalan lancar." katanya menghibur.

Minhyuk menatap adiknya. "Tapi...tapi bagaimana jika Moonbyul melahirkan bayi laki-laki cantik atau perempuan? Kita butuh laki-laki tampan, dominan." kata Minhyuk.

"Semoga saja, selirmu kali ini melahirkan bayi laki-laki dominan." sahut adiknya, Sanha.

Di tengah obrolan mereka, si dukun beranak keluar dari ruangan melahirkan Moonbyul. Dukun itu dengan kecewa mengatakan jika selir Minhyuk melahirkan bayi laki-laki cantik. Minhyuk sangat kecewa, dia begitu berharap jika anaknya kali ini adalah laki-laki dominan.

Jika seperti ini kenyataannya, seperti yang sudah-sudah, Minhyuk akan membunuh bayi tersebut ke hutan.

Benar, bayi laki-laki bottom atau bayi perempuan merupakan bayi terkutuk untuk kerajaannya. Oleh sebab itulah, Minhyuk selalu memusnahkan mereka agar kerajaan serta keluarganya tak mendapatkan kutukan itu.

"Yang Mulia, selir Moonbyul ingin menemui Yang Mulia."

Minhyuk langsung masuk. Selirnya itu sedang terbaring lemah setelah melahirkan. Minhyuk mendekati wanita yang dia cintai dan yang dia perlakukan beda itu.

"Yang Mulia, jangan bunuh dia...kumohon... Biarkan dia hidup meski tanpa kasih sayang orangtua kandungnya..." pinta Moonbyul memohon.

Minhyuk juga tidak mau membunuh darah dagingnya sendiri, bahkan darah dagingnya ini dari wanita yang dia cintai. Bukan dari selirnya yang lain, atau dari istrinya. Karena Minhyuk hanya jatuh cinta pada Moonbyul, wanita sederhana dengan kebaikan hati yang tulus.

"Jika aku tidak membunuhnya, maka akan ada kemurkaan dari istriku, sayang."

"Aku harus mati juga jika anakku harus mati."

Minhyuk terbelalak. "Jangan bicara seperti itu Moonbyul."

"Biarkan dia hidup, Yang Mulia, tak perlu di kerajaanmu, buang jauh ke luar kerajaan ini, biarkan dia ditemukan pasangan lain, dan mengangkatnya menjadi anak." saran Moonbyul.

Minhyuk menunduk sedih menunjukkan kelemahannya sebagai pemimpin rakyat. Hanya Moonbyul yang bisa melihat saat-saat seperti ini. Biasanya Minhyuk akan menyembunyikan segala masalah dan emosi sendirian jika di depan Ratu dan selirnya yang lain.

"Baiklah, aku akan membuangnya ke hulu sungai perbatasan kerajaan. Di sana arusnya tidak deras, bayi kita akan aman dari bahaya lain karena hutannya merupakan perkampungan tetangga sebelah." kata Minhyuk.

Moonbyul tersenyum. "Terima kasih Yang Mulia, Anda mau membiarkan dia hidup dan memenuhi keinginanku."

"Itu karena aku mencintaimu. Keinginanku untuk memiliki bayi darimu, tak peduli bayi itu laki-laki atau perempuan, tapi aturan leluhur menghalangi impianku."

"Tidak apa-apa, yang terpenting sekarang bayi kita akan hidup di tempat lain. Berdoa saja agar dia mendapat keluarga yang baik dan dia bisa hidup bahagia."

HAREM [Yeonbin Another Love Story]🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang