XXVIII. MY MOM IS MY BEST FRIEND bag.3

1K 94 26
                                    













Di dalam kamarnya Soobin menimang apakah ia harus menghubungi Yeonjun atau tidak. Saat jalan-jalan ke Taman malam itu Yeonjun tidak sengaja ketinggalan jam tangannya dan Soobin mengambil jam tangan itu untuk dikembalikan.

Tapi sampai detik ini Soobin tidak punya keberanian untuk mengembalikan jam tangan itu.

Soobin mencoba menekan nomor di handphone nya. Tersambung dengan cepat, baru berdering beberapa detik sudah diangkat si pemilik. Soobin semakin gugup, ia meremat bantal kepala kelincinya.

"Hallo Soobin..." terdengar suara manly dari si pemilik suara.

"Ha...hallo...aku...aku ganggu Kak Yeonjun nggk?" tanya Soobin terbata.

"Oh, nggak kok Bin, Kakak lagi nyantai. Kenapa?"

"Sebenarnya...aku mau ngajak Kakak pergi besok siang. Ada barang yang harus dikembalikan."

"Barang apa?"

"Kalo Kakak inget, waktu kita jalan-jalan, Kakak pake jam tangan. Kakak ngebukanya pas di bangku tunggu wahana permainan, aku menemukannya tapi lupa dikembalikan."

"Iya, Kakak inget. Kakak hampir lupa karena jam tangannya emang udah mau diganti. Tapi karena Kakak masih kangen kamu, kita pergi aja besok."

"Jam satu siang ya Kak, nunggu di tempat biasa."

"Oke, besok jam satu siang."

Panggilan itu berakhir. Soobin menutup wajahnya malu. Ia tidak menyangka ia sendiri yang menghubungi Yeonjun lebih dulu. Ia segera menyiapkan pakaian yang cocok untuk pergi besok. Soobin menghela nafasnya tidak percaya. Kenapa, kenapa jika pergi dengan Yeonjun ia malah sangat antusias seperti ini? Kenapa dirinya yang tidak sabar untuk pergi besok?

Keesokan harinya mereka pergi ke tempat yang lebih romantis. Tempat yang tidak pernah dikunjungi olehnya dan pacarnya. Setiap kali Soobin berjalan berdampingan dengan Yeonjun, aura yang dikeluarkan Yeonjun begitu hangat. Semua orang melihat suka ke arahnya dan Yeonjun. Bahkan ada yang menanyakan langsung pasangan itu.

Menjelang sore mereka makan ke restoran bertema purple light. Di restoran itu Yeonjun dengan sungguh-sungguh ingin berhubungan serius dengan Soobin. Soobin bisa saja menjawabnya saat itu juga. Tapi tiba-tiba nama Jeno muncul di dalam kepalanya.

"Kamu sudah minta izin ke orangtua mu kalo malam ini kamu tidak akan pulang?" tanya Yeonjun setelah obrolan mereka berubah.

"Aku cuma udah izin pergi main aja Kak." jawab Soobin.

"Kamu minta izin sekarang ya, kamu nginep di rumah Kakak."

"Nginep?"

"Tadi...tadi...Beomgyu telepon Kakak katanya pingsan. Kakak nggak tahu mengurus orang sakit, apalagi Beomgyu dia mengigau pengen ketemu kamu Bin."

Soobin mengangguk mengerti. Seketika ia yang berubah panik mendengar Beomgyu pingsan. "Beomgyu pingsan kenapa Kak? Beomgyu nggak sakit parah kan?"

Yeonjun menggeleng. "Nggak kok Bin. Jadi kamu mau kan nginep di rumah Kakak?"

Soobin akhirnya mengangguk lagi. Ia pun menghubungi Kakaknya kalau dia akan menginap di rumah teman. Karena Arin tahu Soobin itu anak yang baik, Jadi Arin mengizinkan Soobin menginap di rumah temannya.

Pasangan itu pulang sebelum tengah malam. Beomgyu agak terkejut ada Soobin yang mau menginap di rumahnya. Sebelum Beomgyu banyak bertanya pada Soobin, Yeonjun sudah lebih dulu menyeret anak tunggalnya itu ke dapur. Mendiskusikan sebuah kebohongan.

HAREM [Yeonbin Another Love Story]🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang