XX. GHOSTING bag.2 (🔞)

4.2K 199 27
                                    

















"Hana, dul, set..." Soobin dengan sabar mengajarkan anak pertamanya yang sudah berusia tiga tahun untuk menghitung. Sementara anak ke duanya yang berumur lima bulan sedang tertidur di tempat bayi.

Sudah terhitung empat tahun lebih Soobin terkurung di tempat ini. Ia bahkan sudah tidak tahu bagaimana rasanya hangat sinar matahari sejak ia berada di sini.

Soobin sudah tidak lagi meminta pulang pada Jeno, daripada ia mendapat pukulan lebih baik ia terima saja kehidupannya di sini. Walau terkadang ia masih sempat menangis dan merindukan orang-orang di luar, terutama dengan kekasih dan keluarganya.

Sejak Soobin sudah punya anak kedua Jeno jadi jarang menemuinya. Lelaki itu akan kembali dengan hanya membawa banyak makanan, keperluan dan lain-lain setelah itu dia akan pergi.

Katanya saat ini dia sedang membangun rumah yang besar untuk hidupnya dan anak-anaknya nanti di luar sana. Jadi nanti Soobin dan kedua anaknya akan meninggalkan tempat ruang bawah tanah ini.

Bahagia memang, tapi tidak sepenuhnya. Karena ia tetap tidak bisa kembali ke pelukan keluarga Soobin.

Malam ini Jeno pulang seperti biasa. Lelaki itu seperti kebanyakan ayah lainnya, dia akan mengecup kening pasangannya terlebih dahulu dan menyambut sang anak yang ingin pelukan ayahnya. Tak lupa lagi si bungsu lima bulan yang tertawa begitu mendengar suara ayahnya pulang.

Soobin segera menghangatkan makan malam, mereka lalu makan bersama di satu meja sambil sesekali mengobrol atau menanyakan kabar anak tiga tahunnya. Hal yang tabu untuk Soobin tanyakan adalah keadaan di luar sana, jika Jeno tidak membicarakan hal itu.

"Soobin, tidurkan anak-anak ya, aku tunggu di kamar kita." pesan Jeno setelah mereka makan.

Soobin mengangguk mengerti. Tentu saja ia mengerti, karena setiap datang ke sini lelaki itu memang suka meminta jatahnya yang lain.

Soobin segera menemui Jeno di kamar mereka. Ketika Soobin baru saja membuka pintunya, Jeno sudah lebih dulu menariknya ke dalam dan mencium Soobin seperti orang kelaparan. Setelah beberapa detik mencium Soobin, lelaki itu mendorong Soobin ke atas ranjang dan ia menindih di atasnya. Tangannya segera membuka piyama tipis Soobin sampai telanjang. Begitu juga dengan dirinya menelanjangi diri.

Soobin mendesah, erangan dan teriakan kecil lolos begitu Jeno langsung mencumbu dirinya. Lelaki itu selalu seperti ini setiap ingin melakukan seks dengan Soobin, terlalu agresif terkadang kasar.

Soobin sudah mengeluarkan klimaks pertamanya, Jeno menggunakan cairan milik Soobin untuk sebagai pelicin dan menyiapkan lubang Soobin. Pemuda itu kembali mengerang ketika Jeno kembali merangsangnya yang telah lemas. Lelaki itu mencium rakus bibir tipis Soobin, sedangkan miliknya siap menyodok lubang Soobin.

Soobin melepaskan ciuman Jeno ketika ia teringat sesuatu. "Pengamannya?" tanya Soobin resah.

Jeno hanya tersenyum smirk. "Kita buat anak lagi." katanya.

Soobin hendak memprotes kembali tetapi Jeno langsung membungkam mulut Soobin dengan ciuman. Milik Jeno telah berhasil lolos masuk ke dalam lubang Soobin yang terasa masih sempit. Soobin nampaknya tidak suka dengan seks ini karena Jeno ingin punya anak lagi tanpa berdiskusi dengan Soobin.

Soobin mencakar punggung Jeno, Jeno kesakitan lalu membawa kedua lengan itu ke atas kepala Soobin. Jeno mengambil sabuk miliknya di atas meja untuk mengikat tangan Soobin. Setelahnya Soobin menangis entah kenapa.

Jeno seenaknya pada tubuh Soobin, bahkan lelaki itu belum menikahinya meskipun mereka sudah punya dua anak. Dan sekarang dia dengan seenaknya ingin punya satu lagi.

HAREM [Yeonbin Another Love Story]🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang