Terbangun di sebuah kamar mewah dengan disinari cahaya matahari yang muncul dari balik kisi-kisi jendela. Soobin mengeratkan selimutnya karena ia tak menggunakan busana apapun saat ini. Gorden ranjang nampak disibak si pemilik sehingga ia bisa melihat indahnya pemandangan di luar jendela. Pemandangan dengan sinar matahari mengawali hari barunya sebagai kekasih sang majikan.
Ya, mereka melakukannya dengan bumbu-bumbu cinta. Keduanya saling membisikkan rasa suka juga memanggil nama tanpa embel-embel. Ini adalah pertama kalinya Soobin jatuh cinta. Dan yang ia rasakan adalah, bahwa jatuh cinta itu indah. Ia sampai merelakan semua yang dimilikinya diambil oleh kekasihnya. Ia juga tidak keberatan ketika kekasihnya melakukan sentuhan kasar, karena ia tahu bahwa ia harus melayani nya dengan baik. Karena ia sudah dibeli.
Soobin mengingat kembali mengapa ia memiliki nasib seperti ini. Ia sendiri pernah mempertanyakan ini pada Jessi saat usia lima tahun. Seperti dimana kedua orangtuanya. Lalu ia mulai mengerti ketika usia delapan tahun.
Ia sudah tahu bahwa ia di rumah itu hanya sebagai barang. Jessi mengajarkan ia banyak hal, membaca, berhitung, belajar, memasak, menari, bernyanyi dan lainnya. Ia tidak sekolah, tidak ada anak yang sekolah di rumah itu.
Ada sekitar sepuluh anak di sana, terutama Soobin. Tetapi Jessi memperlakukan Soobin dengan amat berbeda. Terkadang segala perhatian yang diberikan Jessi pada Soobin membuat anak-anak lain iri. Jessi bahkan pernah bilang jika ia tidak mau menjual Soobin pada tamu-tamunya.
Jessi adalah janda kaya raya yang ditinggalkan mantan suaminya karena ditipu. Ia hanya menjalankan bisnis gelap ayahnya yang sudah diwariskan kepada Jessi. Wanita itu tidak punya apa-apa selain peninggalan ini. Selama pernikahannya Jessi belum pernah merasakan memiliki seorang anak.
Ketika ia bertemu Soobin, ia tahu bahwa anak itu memiliki aura yang berbeda. Tatapan mata Soobin menghipnotis Jessi seolah mengatakan jangan sakiti aku.
Meskipun begitu Jessi tidak bisa menunjukkan kasih sayangnya secara terang-terangan di hadapan anak lain. Itu akan menimbulkan iri hati dan gunjingan panas untuk Soobin.
Ketahuilah, Jessi sudah berniat untuk mengangkat Soobin sebagai anaknya, dan tak mau menjual pemuda itu untuk ditukar menjadi uang. Tetapi sekali lagi, itu akan menimbulkan iri hati.
Entah bagaimana caranya, Jessi justru memberikan Soobin pada orang yang tepat, yaitu Choi Yeonjun.
*****
Soobin mendengar suara mobil ketika ia selesai membuat makanan untuk siang. Soobin mengira itu adalah Yeonjun yang sudah kembali dari kantor, tetapi begitu sang oknum menginjakkan kakinya ke dalam mansion, dia bukan Yeonjun.
Seorang perempuan muda dan cantik. Orang kaya yang selevel dengan kasta Yeonjun. Perempuan itu menatap Soobin tajam. Ya, dia memang cantik, tapi tatapannya tak seramah yang Soobin ekspektasi kan.
"Kau pembantu baru?" tanyanya sarkas.
Soobin melihat pakaiannya sendiri. Terlampau sederhana dan ia juga sedang berada di dapur. Membuat kesalahpahaman orang yang langsung menilai Soobin adalah pembantu di mansion ini.
"Aku...aku tinggal di mansion ini..." jawab Soobin lamat-lamat.
Mata bersoflen wanita itu membulat. "Tinggal?!" perempuan itu lalu menarik tangan Soobin dan menjatuhkan pemuda itu di lantai ruang depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAREM [Yeonbin Another Love Story]🔞
HorrorYeonbin fanfic collection Soobin always bottom Genre : Hard, Mature, Gore, Thriller, Sadisme, Angst/Comfort, BDSM, Bondage, Romance Bukan untuk anak kecil 🔞 Bukan untuk homophobia 🚫 Dilarang keras mengcopy paste 😠