XVI. MY ANSWER series bag.2

1K 102 14
                                    














Yeonjun menunggu seseorang di kursi tunggu. Tadi ia di telepon jika ia harus menjemput kawan lamanya ke bandara. Soobin juga ikut karena Soobin tahu siapa yang akan datang hari ini. Tapi tadi Soobin minta izin ke toilet karena akhir-akhir ini dia sering mengalami perut kram.

"Hyung!" seru seseorang.

Yeonjun mendongak dan seketika ia terpukau. Beomgyu, kawan lamanya yang dulu pemuda biasa kini berubah menjadi pemuda yang memiliki pesona. Terutama rambut yang dipanjangkan, seperti bintang iklan shampo, hitam dan berkilau.

"Kau Choi Beomgyu yang itu kan?" tanya Yeonjun tidak percaya.

"Iya hyung ini aku, bagaimana kabar hyung?" tanya Beomgyu ceria.

"Aku...aku...pangling sekali melihatmu Beom. Sudah lama kita tidak pernah bertemu."

"Terima kasih hyung. Kita bisa pergi sekarang kan? Aku ingin beli minuman."

"Tentu saja! Kita mampir ke kafe seberang terminal saja."

Yeonjun membantu Beomgyu membawa barang-barangnya. Mereka pulang naik taxi dan di sepanjang perjalanan mereka mengobrol banyak sekali.

Seseorang datang dengan keheranan sendiri. Ia tidak menemukan Yeonjun di tempat mereka tadi duduk. Soobin mencoba menghubungi Yeonjun dan untungnya Yeonjun mengangkatnya. Disitu Soobin hanya bisa diam, dia tak menyangka jika Yeonjun melupakannya. Yeonjun bilang dia lupa jika dia datang bersama Soobin.

Walaupun Soobin kecewa, ia harus pulang juga. Soobin memanggil taxi untuk pulang, karena percuma saja tidak ada yang harus ditunggu lagi.
















Beberapa hari ini, sejak kedatangan Beomgyu, waktu ia dan Yeonjun semakin berkurang. Yeonjun semakin dekat dengan Beomgyu dan Yeonjun sering menghabiskan waktunya bersama Beomgyu. Soobin sama sekali tidak keberatan dengan keberadaan Beomgyu, hanya saja, Soobin merasa diasingkan.

Seharusnya kemarin Soobin melakukan rapat dengan panitia kelas lain untuk membahas kematangan acara nanti. Tetapi Soobin tidak ikut rapat karena ia tahu isi dari rapat itu. Soobin diwakilkan oleh Daehwi, wakil panitia.

Karena isi rapat kemarin adalah tentang kematangan acara festival, maka hari ini anak-anak seharusnya ngebut mengerjakan pekerjaan mereka. Ya, seharusnya, tetapi tidak dengan kelas Soobin. Begitu Soobin masuk, keadaan kelas sedang berantakan. Kanvas, cat air, barang-barang lain berserakan dimana-mana. Anak-anak sibuk bercanda bahkan sudah ada yang merapikan barangnya untuk pulang.

"Soobin, hari ini aku tidak bisa bantu ya, ada kelas bahasa inggris di rumah."

"Soobin, aku juga pulang ya, ada saudaraku yang baru datang dari Gangnam."

Soobin, Soobin, Soobin dan Soobin. Mereka tidak peduli dengan tugas mereka dan sama sekali tidak bertanggung jawab. Soobin dengan terpaksa mengerjakan pekerjaan itu sendirian walaupun ia harus menahan ketakutannya karena ilustrasi yang sudah jadi nampak menyerupai hantu sungguhan.

Dari balik jendela seseorang memperhatikan Soobin. Ia merasa kasihan karena mereka sama sekali tidak menghargai Soobin sebagai ketua mereka.

Hari esok dan esoknya keadaan masih sama saja. Tetapi kali ini Soobin tidak mau diam saja. Ia masuk ke kelas, dan memukul papan tulis dengan keras. Semua yang mendengarnya terkejut lalu menoleh bersamaan. Dilihatnya Soobin memandang mereka satu persatu.

"Mau sampai kapan kalian seperti ini?! Apa kalian tidak mau bertanggung jawab dengan pekerjaan kalian?!" teriak Soobin keras.

Mereka saling pandang satu sama lain. Lalu seseorang mulai angkat bicara. "Kami sudah menyelesaikan sketsa hantu dan dekoran hantu lainnya. Tapi kau tidak melakukan apa-apa. Kau hanya bisa menyuruh kami tanpa tahu prosesnya."

HAREM [Yeonbin Another Love Story]🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang