***
Demi pukul setengah empat pagi, Ibu Hannah tergopoh-gopoh membuka pintu dengan mata masih setengah memejam. Hingga sekonyong terkejut mendapati eksistensi Ichi di depannya dengan wajah yang kusut dan mata menahan tangis. Ibu Hannah kontan menarik tangan Ichi dengan khawatir, wanita itu tahu kalau ada yang tak beres dengan Ichi dan Yoon saat ini. Entah barangkali mereka bertengkar lagi, namun baru kali ini ia melihat Ichi sampai kabur ke rumah Gwangju bahkan untuk sepagi buta ini.
***
Untuk pertama kalinya setelah panasnya kabar Yoon dan Jyira yang menjerat keduanya, Ichi benar-benar dapat berjalan sendirian keluar rumah tanpa ditemani Ibu Hannah. Ibu Hannahnya itu tak tahu kalau Ichi pergi diam-diam sejak dua jam lalu dan mungkin saat ini kebingungan, sebab beberapa kali ponselnya bergetar. Ia hanya butuh mencari suasana baru untuk kepalanya yang terasa penuh.
Ichi menyesap matcha hangatnya, ia tak pernah suka suasana kafe yang ramai, tak pula suka dengan suasana rikuh yang sepi. Tetapi untuk satu tempat yang ia kunjungi kini telah menjadi langganannya setiap pulang liburan dari sekolah asrama. Setidaknya hanya tempat ini yang membuat Ichi merasa nyaman dengan suasananya. Kedai ayam goreng, pemiliknya adalah seorang nenek dan cucunya yang telah menikah. Alasan lain tempat ini membuatnya nyaman adalah ketika dulu ia dikejar oleh beberapa orang pria tak dikenal dan tempat inilah yang ia masuki. Ketika melihat Ichi masuk tergopoh-gopoh dengan napas terengah, Ichi yang berpikir ia akan dimarahi karena masuk dan menggebrak pintu gesernya dengan begitu keras, namun rupanya Nenek pemilik kedai sengaja menutup pintu kedai dan mematikan lampu seakan kedai sedang tutup. Padahal kala itu ada beberapa orang yang tengah makan di dalam. Ichi yang dulu begitu takut dengan pria-pria mencurigakan.
Kali ini ia mengambil duduk di sudut ruangan. Mengetuk jemarinya, risau menunggu. Tak lama suara pintu yang digeser terdengar, Ichi menoleh dan menemukan Soobin di sana. Dengan pakaiannya yang tak jauh beda dengan beberapa bulan lalu saat ia bertemu pria itu di Busan.
"Apakah lama menunggu?"
Ichi hanya mengangguk. Sedang atensi matanya seakan begitu saja tersita ke arah televisi tabung di atas lemari tinggi. Menampilkan berita terbaru dari perkembangan Yoon dan Jyira. Untuk kesekian kali, Ichi rasa ini semakin sulit sebab ingatan Jyira membawa Yoon untuk kembali mendapat pemeriksaan dari kepolisian atas kecelakaan yang menimpa wanita itu, pemeriksaan atas kasus narkoba, dan pelecehan yang pelakunya masih tetap samar dan belum ditemukan. Bahkan tak hanya itu, beberapa minggu lalu Ichi mendengar kabar burung lewat media bahwa Yoon mengunjungi kediaman Jyira hingga ramai dipebincangkan hubungan mereka yang kembali bersemi.
Tak tahu apakah media benar, namun sejak ia memutuskan hengkang dari rumah Yoon, ia benar-benar tak lagi berkomunikasi dengan pria itu. Yoon juga sepertinya bulat dengan keputusannya, Ichi merasa hambar dan gamang sekaligus. Seperti tak tahu ia hidup di mana. Sore ini keluarga Nagi tiba di Korea. Ia tak pernah menginginkan mereka datang di saat keadaan Ichi juga sedang tak ingin. Namun mereka memaksa, sebab kabar perceraian itu sudah didengar sampai ke sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLUVA
Fanfiction𝑻𝒉𝒆 𝒃𝒆𝒈𝒊𝒏𝒏𝒊𝒏𝒈 𝒐𝒇 𝑩𝒍𝒂𝒄𝒌-ü𝒓𝒂 𝒔𝒆𝒓𝒊𝒆𝒔, 𝒆𝒗𝒆𝒓𝒚𝒕𝒉𝒊𝒏𝒈 𝒔𝒕𝒂𝒓𝒕𝒔 𝒉𝒆𝒓𝒆 Atas semua hal kehitampekatan yang sudah didedah habis Yoon nyaris membuatnya kembali terlahir sebagai manusia kapas halus polos yang bersih. Pr...