[SENYUM SUGA BELET POOP CHECK]
Ya Tuhan ingin mengecup jidatnya. Bibirnya juga boleh kalau diizinin. Heh?!
SKIP> BENGEK
***
Masih di hari yang sama.
Iya. Di hari Ryu dan Ichi mengajak ayah berjalan-jalan. Yang sebenarnya alibi Ichi saja guna dapat keluar bercerita pada Ryu agar Ibu Yura tak curiga, sekaligus meminta izin pada ayah. Yoon terlalu menyebalkan. Terlebih suaminya itu terlalu sibuk bermain teka-teki. Ichi hanya tidak ingin kerepotan berpikir keras. Memang tidak bisa untuk katakan dengan gamblang apa yang terjadi? Semuanya. Mengapa sibuk memberi petunjuk yang sejatinya tak Ichi mengerti untuk permainan apa.
Ichi membanting pintu. Keluar dari mobil Yoon yang lancang membawanya kembali ke rumah Nagi bahkan sebelum Ichi puas bertanya pada Ryu. Ichi pikir saudarinya yang menelepon Yoon untuk datang, sebab terakhir kali Ryu pergi untuk mengangkat telepon. Rupanya itu dari atasannya. Dan saudarinya juga bingung mengapa Yoon tahu tujuan mereka.
Ichi dan Yoon tiba duluan di rumah. Ayah ikut mobil mereka. Sedang mobil Ryu tampaknya memang masih belum tiba. Entah ke mana dulu wanita itu.
Ichi sudah melangkah hendak masuk, berniat meninggalkan mobil Yoon di depan pekarangan. Sedangkan Yoon turun dari mobil, menoleh setengah kebingungan disela tangannya menggapai kenop pintu belakang, hendak menurunkan ayah. Kebingungan bertindak.
"Chi, bantu aku dulu." Yoon berkata, tak jadi menggapai pintu, malah berjalan menarik tangan Ichi.
"Kamu saja, aku sudah sangat kebelet pipis." ucap Ichi. Tidak menepis. Wajahnya sok datar, tapi ada raut sebal. Sok netral, tapi sebenarnya mengkal.
Yoon mendengus setengah tertawa. Alasan yang bagus. "Nanti saja pipisnya bersamaku. Tapi bantu aku dulu."
Ichi menatap Yoon aneh. Ia mendengus. Ini bukan waktunya mesum, kan? Bukankahitu juga menjijikkan? Untuk apa pipis bersama dia?
"Mesum sekali kamu, Om. Aku masih gadis suci." ucap Ichi ketus. Menarik tangannya, lantas mendorong tubuh Yoon.
Ichi sudah melangkah lebih dulu, kembali menuju mobil dan membuka pintu bagasi. Ichi diam-diam memasang wajah jibang. Yoon sungguh mesum. Di sisi lain, Yoon juga mengekori langkah di belakang Ichi, tetapi untuk membuka pintu penumpang belakang.
Kini Ichi mengeluarkan kursi roda ayah, membawanya turun dari bagasi, membuka lipatan kursi roda, dan sigap mendorong kursi roda persis di dekat pintu penumpang belakang. Yoon tak banyak bicara, dia juga segera membopong ayah untuk kembali duduk ke atas kursi roda.
Ichi tak sadar kalau dirinya tengah tersenyum dalam diam. Entah untuk apa. Sepertinya Ichi kerasukan setan bucin. Melihat Yoon yang memang menunjukkan sikap tenang atas perhatiannya pada ayah, itu membuat hati Ichi menghangat. Dalam hatinya juga ada percikan bangga sebab telah miliki suami sesabar Yoon. Sejauh ini memang Yoon sangat sabar, Ichi mengakui itu. Sabar dan pengertian. Ya, semoga memang benar, ia berharap tetap begini, jangan ada sandiwara.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLUVA
Fanfiction𝑻𝒉𝒆 𝒃𝒆𝒈𝒊𝒏𝒏𝒊𝒏𝒈 𝒐𝒇 𝑩𝒍𝒂𝒄𝒌-ü𝒓𝒂 𝒔𝒆𝒓𝒊𝒆𝒔, 𝒆𝒗𝒆𝒓𝒚𝒕𝒉𝒊𝒏𝒈 𝒔𝒕𝒂𝒓𝒕𝒔 𝒉𝒆𝒓𝒆 Atas semua hal kehitampekatan yang sudah didedah habis Yoon nyaris membuatnya kembali terlahir sebagai manusia kapas halus polos yang bersih. Pr...