24. Full Bullshit!

197 83 181
                                    

Aku harap mulai sekarang, kalau ada author notes jangan di skip. Baca dikit aja gpp, kayak yang penting-pentingnya aja sesuai kebutuhan kamu buat cari tahu lebih tentang cerita ini. Siapa tahu bisa sedikit membantu menuntaskan kebingungan. Soalnya terkadang aku meletakkan informasi di antara author notes. Mungkin ada juga yang dispesifikasikan untuk penjelasan lain namun yang tetap terkait.

.

.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Yoon melirik jam di pergelangan tangannya. Sedang Ichi juga jadi ikut-ikutan gelisah melirik ke jam di dinding kamar vila. Ichi tidak tahu mengapa Yoon terlihat segugup ini, padahal biasanya Yoon tidak begitu. Suaminya orang yang tenang dan tak tampak terpengaruh.

"Yoon?"

Sapaan khawatir Ichi membuat Yoon tersadar dan menoleh, dia mengangkat kedua alisnya menatapi Ichi tanpa bicara.

"Kamu kenapa?"

Yoon tersenyum, "Tidak apa-apa sebenarnya. Bagaimana rotinya? Kamu masih lapar? Ingin pesan makanan dari luar?"

Ichi menggeleng, "Tidak. Perutku tidak tahu mengapa akhir-akhir ini jadi tidak enak untuk diajak makan. Aku ingin makan jika ingin, jadi tidak perlu khawatir."

Yoon hanya mengangguk-angguk dan kembali menghadap ke depan. Menunduk dengan tangan yang mempertemukan jari-jemarinya menjadi satu. Mereka di kamar sudah sekitar sejam setelah momen cringe di lantai bawah. Yoon juga sudah mandi, Ichi sudah selesai menghabiskan rotinya serta membereskan kamar sisa tidur dan cumbu mereka tadi malam. Sedari tadi mereka berdua hanya mendekam di kamar, tadinya Ichi hanya sibuk berbenah kamar, tidak tahu kalau Yoon jadi aneh. Tetapi sepuluh menit terakhir ini (selepas usai membereskan kamar), Ichi mengamati Yoon yang terus diam. Apa Yoon gugup? Apa ini menyangkut pertemuan para kandidat kursi perak Black.ZE?

"Yoon, jujur padaku.."

Yoon kembali menoleh, menunggu Ichi melanjutkan kalimatnya.

"Kamu tidak menyewa vila ini, bukan?"

Yoon bergeming.

"Tidak, aku tidak akan marah. Sungguh. Tapi bisa jelaskan bagaimana bisa Jyira ada di sini bila vila ini hanya untuk kita?"

"Aku tidak tahu Jyira akan datang, Chi." Yoon menatap lurus dan lamat. "Maaf jika tidak memberitahumu tapi kencan kita yang kemarin memang sengaja direncanakan Jimin."

"Maksudnya?" Ichi mengernyit tatapi Yoon tak paham.

"Aku sudah tahu hari ini akan terjadi dari jauh-jauh hari."

HELLUVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang