Pengertian

1K 136 15
                                    

Suara ketukan pintu menyadarkan (mengganggu) aktivitas mereka, Nanon dan Chimon memalingkan wajah mereka ke sisi yang berlawanan menahan malu yang ditunjukkan warna wajah yang sudah merah padam, eiitt jangan lupa bibir keduanya yang mulai agak memerah.

"Non bukain pintunya dek," suara Tay ternyata.

'Gila... gw tadi ngapain woiii sama Chimonn', batin Nanon masih mencoba membawa kesadarannya kembali dari kekhilafannya tadi.

'Chi kamu gila Chi... aku ngapain tadi sama Nanon coba? pacaran amang bang Pluem aja gak sampe segininya... wah dah gila akuuu...' batin Chimon yang sama halnya dengan Nanon.

"Non loe belum tidur kan? Dek??" panggil Tay lagi dengan suara agak meninggi.

"ck... ganggu banget kak Tay untung pintu dah gw kunci," gumam Nanon pelan sambil beranjak membuka pintu kamarnya.

"lama banget sih dek, Chimon mana belum tidur kan?" tanya Tay yang dibalas anggukan kepala oleh Nanon.

"a-ada apa kak Tay?" ucap Chimon masih gugup karena jantung belum stabil cuyy.

"Hp loe mati ya Chi? Tadi Gun telepon katanya gak bisa," tanya Tay masih di ambang pintu.

"ah Iya bateray HP Chi habis, ada apa kak?"

"2 hari lagi loe disuruh balik ke Inggris, katanya penting, asalnya loe disuruh balik besok tapi tiket pesawatnya habis baru dapat yang hari selasa," jelas Tay.

"Oh ... Ok kak Tay makasih," Sahut Chimon agak kaget dengan ucapan Tay pasalnya dia baru disini selama 3 hari.

"loh kak kok cepet banget sih?" Samber Nanon yang gak kalah kaget dari Chimon malah kelampau kaget banget. Yakali baru juga mau jadian belum di jawab dah mau pisah aja.

"Lah mana kakak tau, orang Gun bilangnya penting kok... mau dinikahin kali si Chimonnya," ucap Tay dengan nada menggoda melengos pergi menuju kamarnya.

"Ni-nikah??!! Kak... KAK TAY... kak Tayy serius???!!!" teriak Nanon kaget dengan ucapan asal Tay. "Mon i-itu beneran tadi??!!" menyerah bertanya pada Tay Nanon memilih bertanya pada Chimon yang hanya dibalas kedikan bahu.

"Ihh Monn... jawab masak iya... kan gw cinta sama loe? Terus gw gimana?" Nanon mengguncangkan bahu Chimon yang sudah menyamankan tidurnya di kasur.

"Ihh Nanon berisik udah malem... lagian aku masih SMA gak mungkin lah," ucap Chimon mulai kesal dengan rengekan Nanon.

"bisa aja Mon, kayak di sinetron-sinetron gitu... loe dijadiin jaminan bayar utang terus dinikahin ma om-om gituh," ucap Nanon yang sudah kemana-mana omongannya.

"Non Plis... pertama keluarga aku gak kismin, kalaupun jadi jaminan mereka bakal lebih milih kak Gun yang parasnya lebih dari aku, puass??" jawab Chimon jengah. Tetapi disisi lain dia memikirkan ada urusan penting apa? Sebab nyatanya kegiatan sekolah Chimon baru dimulai 1 mingguan lagi.

"Mon... terus perasaanku kapan loe bales?" rengek Nanon lagi. Chimon yang sudah mulai kepentok jengah menarik leher Nanon dan menciumnya sekilas lalu kembali tidur dengan posisi membelakangi Nanon.

Nanon yang diberikan kejutan cium dari pria manis itu mematung mencoba mencerna apa yang barusan terjadi, hingga muncul rona merah pada pipinya. Senyum bahagia merekah di bibir Nanon hingga menampilkan 2 lesung manisnya. Nanon langsung menerjang memeluk Chimon dari belakang.

"Makasih Chi.." ucap Nanon mencium lembut surai belakang Chimon. Chimon hanya dapat tersenyum menerima tindakan Nanon itu.

Gelap malam berganti dengan cahaya terang mentari, pagi ini tidak seperti pagi-pagi sebelumnya yang bar-bar, Nanon yang biasanya ngebo entah ada angin apa dia bangun pagi. Nanon bangun dengan perasaan bahagia bak memenangkan loterei miliaran dollar, Nanon memandangi sosok manis yang masih terlelap disampingnya. Tapi senyumnya seketika luntur saat mengingat kalau besok lelaki manis dihadapannya itu harus pergi jauh.

"masak baru jadian langsung LDR... mana kuat hayati ini ya Tuhan" Gumam Nanon masih menatap semestanya itu.

Nanon memang benar-benar kurang ajar atau itu ajarannya Tay, Nanon mencium kening Chimon, memandangi Chimon lagi yang ternyata tidak terusik lanjut mencium pipi kanan Chimon, ternyata Chimon mulai terusik sedikit namun belum bangun. Nanon lanjut mencium pipi kiri Chimon yang berhasil membuat korban Nanon itu terusik tidurnya.

"emmpph... Non ganggu ah... ngantuk nih," igau Chimon kesal lalu tidur membelakangi Nanon.

Nanon yang melihat tingkah Chimon hanya tersenyum, "Sayang~~ bangun udah pagi, kalau gak bangun aku cium lo," bisik Nanon lembut pada telinga Chimon yang sukses membuat Chimon membuka matanya lebar-lebar.

"ka-kamu ngomong ap-," toleh Chimon yang langsung mendapat sambutan bibir Nanon. Tidak sengaja aslinya karena memang Nanon yang masih di belakang kepala Chimon dan Chimon yang tiba-tiba menoleh ke arah Nanon.

Chimon mendorong Nanon agar menjauh, bisa-bisa kalau diterusin bisa khilaf kayak semalam.

"kok di dorong sih Mon?" ucap Nanon tidak terima.

"salah sendiri modus, dah mandi sana kan kamu sekolah," ucap Chimon santai.

"emmp.. apa aku bolos aja ya Mon hari ini?"

"ehh sejak kapan pakai aku kamu? Ngapain juga bolos?" tanya Chimon bingung.

"kan kita dah official nih masak pakai loe gw.. nanti end dong gak mau... terus kan besok kamu dah pulang yakali punya pacar kok sesaat," rengek Nanon.

"owh iya lupa, tapi suer Non kamu gak ada sweet-sweetnya," Chimon baru ingat kalau dia sudah menerima Nanon meski tidak melalui ucapan melainkan tindakan. "eh jangan bolos kan udah kelas 12, aku gak suka cowok malas!" tegas Chimon.

"Ta-Tapii kan aku pengen ngehabisin sisa hari sama kamu Mon," rengek Nanon lagi.

"Dasar bayi bagong, aku tanya kamu cinta aku gak?" Chimon duduk dan memegang pundak Nanon. (posisi Nanon sama Chimon sama sama sedang duduk berhadapan di ranjang)

"Cinta dong," jawab Nanon singkat.

"kalau kamu cinta sama aku, kamu harus terima konsekuensinya," jelas Chimon.

"kita harus LDR?" ucap Nanon menunduk lesu.

"hufftt.... kalau kamu kayak gini mending kita batal jadian aja deh, aku mau pulang sekarang," Chimon melipat tangannya ke depan dada karena mulai kesal.

"e..eh jangan dong... iya-iya maafin aku... ya ya ya," bujuk Nanon manja.

"yaudah sekarang mandi sana, sekolah yang rajin," ucap Chimon melembut.

"Padahal aku mau kencan Mon sama kamu tapi yaudah deh," Nanon berucap dengan lesu sembari beranjak turun dari ranjang, tetapi tangannya di tarik oleh Chimon.

Cup, Chimon mencium singkat bibir Nanon, "Kita bisa kencan nanti saat kamu sudah pulang sekolah, kemanapun terserah kamu deh.

"beneran Chi... yee... muachh," Nanon mencium pipi Chimon dan berlari dengan senangnya menuju kamar mandi.

"dasar.. bener gak ya pilihan aku Non? Sanggupkah hubungan kita berjalan nantinya?" gumam Chimon pelan.

---- To Be Continous ---

Akhirnya jadian guys... tapi Nanon tuh mang dasarnya gak bisa sweet pa bagaimana coba hehe.

Eh Btw Chimon disuruh balik cepet-cepet kenapa ya? mau dinikahin beneran masak 555+

Maturnuwun Maturthankyou for Reader and Voter,

My Dear ChimonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang