PRAHARA PAGI BUTA

1.5K 177 9
                                    

"Kepo loe!" kata chimon sambil tidur membelakangi Nanon. Nanon yang melihat sikap Chimon malah semakin kepo dengannya.

'dasar kak Gun bawel' batin chimon sambil mencoba menutup matanya.

Mendengar jawaban ketus Nanon, bukannya marah malah membuat Nanon semakin penasaran dengan sesosok pria manis yang kini tidur satu ranjang dengannya. Tapi dia sadar kalau Chimon tidak semudah itu mau terbuka dengan orang yang baru di kenalnya.

Nanon yang sibuk kepo dengan masalah Chimon, eh yang di kepoin malah sudah tertidur pulas yang ditandai dengan suara napas teratur yang mulai teratur. Nanonpun akhirnya gak mau ambil pusing dan memilih menyusul Chimon terbang kedunia mimpi.

Nanon yang awalnya tertidur dengan pulas kini mulai terganggu dengan suara isakan tangis, awalnya Nanon tidak menggubris suara itu tapi suara isakan itu semakin jelas. Antara merinding disko sama penasaran memanglah selalu datang bersamaan. Nanon yang memilih penasaran dengan suara isakan tangis pengganggu mimpi indahnya bertemu Emma Whatson, dengan perlahan membuka matanya. Saat membuka matanya betapa kagetnya Nanon melihat Chimon yang masih tertidur namun menangis sampai sesenggukan. Nanon yang melihatnya langsung mendekati Chimon dan berusaha membangunkannya.

"Mon... Chi... " panggil Nanon dengan nada halus pada Chimon yang tertidur tetapi tidak berhasil.

"Mon... Chimon," kini Nanon berusaha membangunkan Chimon dengan sedikit menepuk pelan bagunya.

"hiks... hiks... ma-maafkan chi phi hiks." Bukannya terbangun Chimon malah mengigau dan tangisannya semakin deras.

Nanon yang melihat chimon yang semakin menangis jadi bingung harus ngapain 'apa gw tonjok aja ya biar bangun?' pikirnya sadis. Tapi itu Cuma pikirnya doang kok, Nanon akhirnya memilih kata malaikat ketimbang setan dalam dirinya. Nanon dengan perlahan dan lembut memeluk chimon dan menepuk-nepuk halus punggu chimon, "sudah mon sudah... cup cup cup tenanglah... everything its ok mon," ucap Nanon lebut pada Chimon. Selang beberapa menit akhirnya tangis chimon berhenti dan suara napas tenang chimon kembali teratur. (ya kali Nanon tega sama calon pujaan hati ya gak Non.. opss)

Hufft ... "akhirnya tenang juga ini anak," ucap Nanon merasakan Chimon yang mulai tenang dalam pelukannya 'gila... kalau dari deket ternyata manis banget ini anak' batin Nanon saat melihat wajah tidur chimon.

Dug dug dug dug 'gila ngapa jantung gw jadi deg-degan gini woii' batin Nanon yang kemudian memandang kedepan. 'gak gak gak... ni Cuma gegara bingung ngadepin tangisan ni anak tadi, mending gw balik tidur,' lanjut batinnya mencoba melepaskan pelukannya tapi nihil. Chimon ternyata menggenggam erat kaos yang dikenakan Nanon. Dengan mencoba mengontrol perasaannya akhirnya Nanon pasrah dan mencoba menutup matanya untuk pergi ke alam mimpi meski dengan posisi pelukan itu.

Pagi hari

Saat sedang asik-asiknya tidur dalam buaian mimpi yang indah tiba-tiba Nanon merasakan salah satu bagian tubuhnya mulai merasa kebas, saat Nanon rasa-rasakan ternyata dari tangan kananya yang terasa semakin pegal. Tangan Nanon kram. Mata Nanon langsung terbelalak tidak kuasa menahan pegalnya, dengan sadisnya dia mendorong Chimon dengan tangan kirinya hingga Chimon terjatuh dari tempat tidur.

Kedebuk

"Aooo, Woii apa-apain sih lo anak Setan!!" maki Chimon sambil berdiri dan merasakan sakit dipantatnya karena dorongan seseorang yang membuatnya jatuh.

"Loe yang anak setan!" teriak Nanon gak kalah sambil memijat-mijat tangan kanannya yang kram dengan tangan kirinya.

"enak aja ngatain, loe tu anak Setan tiba-tiba dorong orang lagi tidur. Ada masalah apa sih loe?!" (fix ini Chimon dah mulai hilang kesopanan dengan kata Loe gwnya muncul)

"eh tuyul sadar diri Woii, semaleman loe tidur di tangan gw, kram nih!"

"eh genter! Siapa yang tidur di tangan loe hah?!"

"Ya elo... emang gw tidur ama siapa? Setan??!!"

"idihhh najis tidur ditangan loe."

"najis-najis pala loe... ni bekas iler lo masih nempel!"

"hah??!!! Enak aja siapa yang ileran... jangan sekate-kat-"

Brakkk

Seuasana pagi yang seharusnya indah ternyata malah seperti keramaian di hutan belantara. Tentu saja adu makian antara Nanon dan Chimon di pagi hari yang mana jam baru menunjukkan pukul 05.00 itu membangunkan 2 insan manusia yang tidur tak jauh dari kamar Nanon.

"Woiii ada apa sih?!!" teriak Tay yang tadi menggebrak pintu Nanon.

"ini kak si chimon yang mulai duluan!" adu Nanon sambil masih mijitin tangannya.

"enak aja kalau nuduh! Loe duluan yang ndorong gw dari tempat tidur!" balas chimon tidak mau disalahkan.

"emang salah loe setan!"

"salah loe!"

"sudahhhh-"

"berhentiiiii" teriak Frank menyela teriakan Tay. "bocah amat loe berdua ya, pagi buta ni, kalau mau ribut rumah tangga juga inget waktu dong!" ucap Frank mulai esmonii.

"siapa yang berumah tangga?!!" jawab nanon chimon kompak.

"hah sudah-sudah pusing kakak," kata tay sambil memijit-mijit kepanya yang mulai pening gegara keributan chimon nanon. "sekarang chimon lanjutin tidur disini, dan loe non lo ke kamar kakak atau frank."

"lah ngapa nanon yang pindah?" ucap Nanon gak terima.

"sekarang ke kamar Frank atau gw buang loe ke jurang!"perintah muthlak Tay yang ditandai dengan mata melototnya.

Tapi saat Nanon mau beranjak karena takut pada Tay tiba-tiba tangannya di tahan oleh chimon, "ja-jangan... oke chimon minta maaf ke Nanon, maafin chimon ya kak Tay dan Frank. Tapi Nanon tetep tidur disini na na na," ucap Chimon yang dibumbuhi mata kucing memelasnya.

Akhirnya Tay mengiyakan. Tay dan Frank berjalan keluar dari kamar Nanon dan kembali kedunia mereka masing-masing. Sementara itu Nanon yang tadi ditahan Chimon kembali duduk di tempat tidurnya. Kini mereka saling diam, "maafkan chimon ya Non," kata chimon memecah keheningan.

"nggak chi, gw yang salah juga dah dorong loe."

"baikan ya," ucap Chimon sambil memberikan jari kelingkingnya untuk menunggu kaitan kelingking Nanon.

"ich dasar bocah, oke oke," kata nanon sambil mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking chimon yang dibumbuhi senyuman manis hingga memunculkan lesung pipinya.

"yuk lanjut tidur masih ada 1 jam lagi buat mentari bersinar," ajak Nanon yang dibalas anggukan dari chimon.

Nanon dan Chimon kembali kedunia mimpi masing-masing dengan posisi tidur ujung ke ujung.

To be continous

Prahara amat ya si chimon sama nanon ini, baru kenal lo. 555

Makasih sudah membaca.

Thanx to voter and reader

Maaf kalau banyak typobeterbangan 555+

My Dear ChimonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang