40. Bergadang Rame-Rame

805 100 3
                                    

Chimon langsung dianter Nanon pulang. Ya kagak lah, udah malem banget itu, jadi orangtua Nanon menyuruh Chimon untuk menginap, awalnya Chimon menolak, tapi Nanon dengan berjuta cara merayu Chimon akhirnya mau juga.

Kini seperti mengenal awal mereka bertemu, awal mereka berjumpa namun dengan keadaan yang berbeda. Nanon dan Chimon kini berada di dalam kamar Nanon. Kamar yang memberikan banyak kenangan singkat namun tak terlupakan bagi mereka berdua.

"Non.. tidur... besok kan kamu masih ospek," Nanon tidak menghiraukan ucapan Chimon, dia masih asik bermanjaan memeluk Chimon.

"Nanti Mon... aku masih kangeeeennnnn banget sama kamu tau'," Chimon hanya dapat menghela napas, dah nyerah buat nyuruh Nanon tidur, toh dia juga sama kangennya dengan Nanon.

"Ihh Chi... baby gerak-gerak tau barusan," Nanon girang saat mengelus perut Chimon, bayi yang ada dalam perut Chimon menendang-nendang.

"Nah itu si Baby pengen daddynya buat tidur," Ucap Chimon berusaha menyuruh Nanon tidur. Bukan gimana-gimana tetapi Nanon kalau udah kecapean tidurnya ngebo banget, susah di bangunin, Chimon Cuma belajar dari pengalaman saja.

"Chi kok kamu nyuruh aku tidur mulu sih, kamu gak kangen gitu sama aku emangnya?" Ucap Nanon sambil cemberut.

"Ya kangen Non... kamu tau gak alasan lain aku gak mau kasih tau kamu sekarang?"

"Apa emang?"

"Ya karena kamu gini, kamu kalau khawatiran berlebih, kalau manja juga lebay, kalau ada apa-apa ujungnya lebay lah... dan aku juga gak mau kamu jadi gak fokus sama studymu," jelas Chimon sembari memainkan rambut Nanon.

"Apa iya sih? Yaudah aku bakal fokus study, tapi kamu jangan pergi Chi... sedih aku tuh," Nanon tambah ngedusel ke perut Chimon. Kasian babynya diduselin mulu sama Nanon.

Tidak berlangsung lama akhirnya Nanon dan Chimon terlelap dalam mimpi masing-masing. Jangan kira Nanon mau tidur karena bujukan saja, tentu tidak. Nanon meminta ciuman sebelum tidur dari Chimon, yang berakhir khilaf tentu saja. Sampai akhirnya Chimon menonyor kepala Nanon karena kehabisan napas.

Malam pukul 01.30 Chimon tiba-tiba terbangun karena bermimpi makan lobster pedas manis. Chimon masih mengerjap-ngerjapkan matanya terbayang betapa lezatnya lobster dalam mimpinya tadi, tapi Chimon sadar ia tidak sedang dirumah dan ini juga belum pagi. Mau membangunkan Nanon, tapi Chimon tidak tega karena sang kekasih besok masih ospek, apalagi ospek hari terakhir pasti sangat melelahkan.

"Maaf ya sayang papa tidak bisa menuruti keinginan kamu lagi," Chimon mengelus perutnya pelan-pelan, karena dia tidak mau membangunkan Nanon yang sedang terlelap tidur sambil memeluknya.

"Shutt... Chi... ," terdengar suara tapi tak nampak sosoknya, kecuali dimata Chimon.

"Mim.. opps," Chimon pelan-pelan mengnyingkirkan lengan Nanon dan beranjak dari tempat tidur. "Kamu ngapain muncul disini?" Ucap Chimon berbisik.

"Gw bosen di rumah, jadi gw kesini dari jam 11 tadi... gila Chi rumah ini besaaarrrr banget," celoteh Chimmy. "Eh Chi mau makan sesuatu ya?"

"Heemp... Chi mau Lobster pedas manis,"

"Kebetulan... di dapur utama keluarga ini ada lobster besar," Chimmy merentangkan tangannya mengatakan besarrr.

"Ta-tapi Chi gak berani, ini kan bukan rumah Chi," Chimon menunduk sedih.

"Hadehh ... tapi ini rumah dari bapaknya anakmu, mau anak loe nanti ileren?"

"E-enggak lah," Chimon menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Yaudah ayo... gw tunjukin tempatnya,"

Akhirnya Chimon terbujuk rayuan setan. Eh... tapi bener Chimmy kan dah gak ada. Tunggu-tunggu... Chimmy kok keluar? Iya semenjak umur kandungan Chimon masuk 3 bulan, tiba-tiba Chimmy terpental dari tubuh Chimon. Chimon dan Chimmy juga kaget saat itu karena Chimon bisa melihat Chimmy di dunia nyata bukan dalam dirinya. Tetapi hanya Chimon yang bisa melihatnya sedangkan orang lain tidak dapat. Mungkin kalau ada yang punya indra lebih bisa. Jadilah sekarang Chimmy seperti arwah penasaran bukan lagi kepribadian lain dari Chimon. Tapi kemarin Chimmy telpon? Beda cerita kalau Chimon sedang sedih dan drop, Chimmy bisa masuk ke dalam tubuh Chimon dan hanya tubuh Chimon saja.

Tepat setelah Chimon pergi mengikuti Chimmy, tidur Nanon juga mulai terusik karena dia merasakan sesuatu yang hilang dari pelukannya. Dengan mata masih terpejam, tangan Nanon meraba-raba spot kosong disebelahnya, namun sayang sekali, Nanon tidak menemukan apapun disana. Mata Nanon langsung terbuka lebar, dengan nyawa yang terpanggil tiba-tiba membuat kepalanya pening, tapi kekhawatirannya pada Chimon lebih penting. Dengan sempoyongan karena setengah ngantuk Nanon mencari Chimon di penjuru kamarnya, namun nihil dia tak menemukan pemuda imut yang sekarang rada gembil itu. Tingkat khawatir Nanon sudah mulai lebay, Nanon langsung keluar kamar, berteriak-teriak seperti biasanya.

"A-ada apa tuan muda?" Tanya pak Sip yang sedang ronda malam.

"Pak Sip liat Chimon?"

"Tidak tuan, saya tidak melihatnya,"

"Gimana sih, dari tadi ronda kemana saja? Masak sampai tidak liat Chimon keluar!" Nanon marah-marah pada Pak Sip yang membuat penghuni rumah lainnya bangun.

"Non ada apa ini?" Tanya Mommy Chompo yang baru keluar dari kamar karena mendengar teriakan Nanon.

"Chimon hilang Mam," Ucap Nanon panik.

"Non tenang, Chimon hilang bukan berarti kamu berhak memarahi pak Sip.. minta maaf dulu," Tegas Daddy Nanda.

"I-iya Dad, Nanon minta maaf ya pak," Ucap Nanon pada Pak Sip.

"Iya tuan tidak apa-apa... coba saya cek CCTV ya tuan," Tuan Sip berlalu pergi ke ruang pengintaian.

Nanon dan orangtuanya berpencar mencari Chimon, tidak lupa juga dengan para pelayan yang ikut terbangun karena Nanon tentunya. Penyesalan part sekian dari Nanon karena punya rumah super besar. Nanon mencari hingga dekat dengan dapur utama. Dapur utama memang sepi jika jam segitu, karena para pelayan akan bersiap memasak pada jam 04.00 atau jika ada permintaan masakan dari Tuan Nyonyah Vihokratana, mereka jam 03.30 sudah bersiap.

PRANGGGG

PYARRR


----- To be Continous -----

Tinggal 2 Chapter lagi... so stay tone ya xixixixi
Thanx to reader and voter for yoour support

My Dear ChimonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang