Nanon yang gak ada akhlak atau kelewat romantis, saking romantisnya Nanon menarik Chimon bukannya keluar mall atau kemana gitu yang bagusan dikit, eh ini malah ke Toilet tepatnya masuk kesalah satu bilik toilet, syukur toilet mall gak pesing, coba kalau pesing kok jadinya gak well banget gituh.
Selama ditarik oleh Nanon, sebenarnya Chimon masih mencoba menahan tangisnya, hatinya terluka, dia ingin menangis dengan keras meluapkan segala kesedihannya. Kini tangisnya tak dapat dibendung lagi, Chimon menangis dihadapan Nanon, laki-laki yang 2 hari lalu hanyalah orang asing dalam hidupnya. Chimon bukan hanya menangis didepan Nanon tetapi lebih tepatnya dalam pelukan dan pangkuan Nanon. (posisinya tuh Nanon duduk ditoilet terus Chimonnya dipangku menghadap Nanon).
Nanon hanya mampu mengusap lembut punggung Chimon sambil berpikir 'sebenarnya kak Pluem sama Chimon ada hubungan apa sih? Mereka pacaran?! Chimon suka cowok?! Terus ngapa gw bawa ke toilet coba'. Asli Nanon senang kalau memang Chimon suka cowok, tapi dia juga KEPO sama hubungan Pluemon.
"hiks makasih ya Non dan maaf baju Nanon jadi basah," ucap Chimon melepaskan pelukannya pada Nanon.
"sudah tenang?" tanya Nanon lembut.
"emmp, udah," ucap Chimon mencoba tersenyum.
"tidak usah dipaksakan tersenyum jika memang masih sedih, gw bakal nemenin loe hari ini dan bakal buat loe senyum lagi," ucap Nanon memberikan ketenangan pada Chimon.
"hiks hiks Nanon baik banget sumpah," ucap Chimon terharu.
"lah malah nangis lagi, kalau Chimon mau berhenti nangis nanti gw ajak beli ice cream sesuai janji tadi," ajak Nanon yang langsung ditimpali mata berbinar-binar oleh Chimon.
"yaudah sekarang berdiri dulu," ucapan Nanon itu langsung menyadarkan Chimon kalau posisi mereka bisa membuat orang yang melihat berpikir yang iya-iya. "ma-maaf Non," ucap Chimon menunduk malu.
"udah santai aja, yuk," Nanon menarik Chimon keluar dari toilet. Emang ditoilet sepi? Kagak lah... toilet mall tuh ramai, dan pastinya saat Namon keluar semua mata memandang mereka, tapi dasarnya aja Nanon cuek jadi masa bodoh ama pendapat orang.
Kini Nanon dan Chimon melangkah kelantai bawah. Mereka berdua tiba di salah satu Dessert Cafe di dalam Mall yaitu "After you cafe". Mungkin karena berbagai macam dessert yang menggugah selera sampai Chimon lupa dengan masalahnya tadi.
"per-permisi kak, mau pesan apa?" tanya waiters perempuan yang mulai terpesona dengan tampang ganteng Nanon.
"mau pesan apa Mon?" tanya Nanon pada Chimon yang masih sibuk membolak balikan menu.
"Non boleh pesan banyak?" tanya Chimon dengan mata berbinar.
"emmp boleh, pesan aja," jawab Nanon gemas melihat Chimon yang mulai ceria lagi.
"mbak aku pesan cheddar cheese toast, Chocolate lava, queen b fudge pudding, kakigori strawberry cheesecake, dan strawberry frappe," udah itu aja.
"Mon gak kebanyakan itu?" tanya Nanon kaget dengan berbagai pesanan Chimon, gak soal harganya tapi banyaknya itu.
"katanya boleh," ucap Chimon sambil menggembungkan pipinya.
"iya-iya boleh kok tapi harus habis lo," ucap Nanon gemas. "kalau saya chocolate strawberry pancake dan iced mochaccino," ucap Nanon pada mbak waiters.
"baik ditunggu sebentar ya kakak-kakak pesanannya."
"senang sekarang?" tanya Nanon melihat Chimon berbinar melihat sekeliling cafe.
"emmpp..,"
"jangan sedih lagi ya, kalau nangis lagi, nanti gw cium loe," ucap Nanon menggoda Chimon.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Chimon
Short StoryCerita ini berawal dari Nanon yang bertemu dengan Chimon di bandara. Chimon yang sedang liburan selama 2 minggu ikut Tay teman kakaknya pulang ke Thailand. Tay Tawan adalah kakak Nanon yang sedang melakukan pertukaran pelajar ke Inggris, secara mend...