JAM 10.45

1.2K 135 31
                                    

Chimon yang tadinya sedang asik dengan Hpnya cari tempat jalan-jalan langsung menoleh mendengar suara seseorang yang tidak asing ditelinganya, dan benar saja chimon membelalak melihat pemuda yang barusan datang.

Bugh... Jatuhlah Iphone 12 milik Chimon ke lantai.

"Ka-kak Pluem??!" ucap Chimon terbata pada pemuda yang baru masuk itu. Bukan hanya ucapan Chimon yang tersendat, tetapi wajah cerianya tadi berganti menjadi mimik yang tidak dapat diartikan, bahkan air matanya tiba-tiba mengalir.

"Chi" , "Chimon" ucap Nanon dan Ohm bersamaan kaget melihat Chimon yang tiba-tiba menangis. Namun pandangan Chimon hanya fokus pada pemuda yang bernama Pluem tersebut.

"eh dek.. kamu kenapa?" tanya New ikut panik melihat Chimon tiba-tiba menangis.

"Hwaaaa.... hiks hiks," tangis Chimon semakin keras dan saat dia mau melangkahkan kakinya.. Buggh... Chimon terpeleset Hpnya yang tadi terjatuh. (Chimon sih gak liat2 jalan kan kasian tuh Iphone nya)

Antara bingung, kasian, dan geli terlihat dari semua orang yang ada di ruangan tersebut melihat tingkah lucu Chimon yang tidak jelas. Tapi bukannya langsung bangun Chimon malah lanjut menangis dengan posisi tengkurap dengan tangan dilipat di depan wajah.

"eh Chi loe kenapa sih?" tanya Ohm yang sudah bisa mengontrol kegeliannya.

Hwahahahaha... suara tawa lepas karena tidak kuasa melihat tingkah Chimon yaitu Frank dan Krist. Chimon semakin keras menangis karena ya malu dan ya yang satunya entahlah hanya Chimon yang tau.

New yang peka dengan keadaan Chimon meski tidak mengerti kenapa dia menangis semenjak melihat pluem memeluk Chimon, "cup cup cup... nanti kalau Chi gak berhenti menangis, kita bakal batal jalan-jalannya," ucap New sambil mengusap punggung Chimon.

"Hiks.. ja-jangan dong kak," sahut Chimon yang masih dalam dekapan New, dia tidak berani melihat orang-orang di ruangan itu. Malu cuyy haha

"Hai kak Pluem, kakak ikut juga?" sapa Nanon yang dari tadi melihat Pluem juga mematung memandang Chimon.

"Ya.. eh I-Iya Non kenapa?" ucap Pluem tergagap karena tiba-tiba ditanya oleh Nanon.

"Kak Pluem ikutan juga?" tanya Nanon lagi.

"Iya Non... gak pa kan?" tanya Pluem yang hanya dijawab kedigan bahu oleh Nanon.

Suasana menjadi riuh karena kini tiba-tiba hidung chimon mengeluarkan darah segar, Nanon dengan sigap mengangkat Chimon ala bridal pergi menuju lantai 2, sedangkan Chimon yang dibopong hanya menangkupkan wajah ke dalam dada Nanon.

"kalian tunggu disini dulu ya kakak-kakak, Frank tolong ambilin P3K dong bawa ke kamar," Pluem, Krist, dan New yang paham situasi hanya mengangguk menuruti ucapan Ohm.

"kamar siapa Ohm?" tanya Frank lola.

"Kamar bokap loe!" jawab Ohm yang tetiba jadi emosi sama Frank. (sabar Ohm sabar)

"oh oke, segera," Frank yang mau langsung ngacir ke ruang keluarga ditahan oleh Ohm, "kok malah diiyain sih Frankky?!!" tanya Ohm gemas.

"lah nggak tah? Terus?" pertanyaan polos Frank yang entah polos atau lola gak ketulungan sontak membuat suasana yang awalnya tegang jadi penuh gelak tawa.

"dek, obatnya dibawa ke kamar Nanon dong buat ngobatin Chimon." Jelas New dengan lembut.

"owhhhh... bilang dong Ohm.. gak jelas si loe," ucap Frank menyalahkan Ohm... 'sabar-sabar Ohm sabarrrrr' batin Ohm sambil mengelus dadanya.

Ohm menyusul Nanon ke kamarnya, yang kemudian disusul oleh Frank sambil membawa kotak obat tentunya (semoga gak salah ambil obat hehehe).

Kamar Nanon

My Dear ChimonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang