"Jadi itu keputusanmu?!!" Ucap Daddy Nanda dengan suara meninggi.
Prok prok prok
Suara tepukan tangan terdengar dari Daddy Ananda, yang membuat semua orang bingung seketika. "Maaf Bank sepertinya Nanon sudah menjawab dengan tegas permintaanmu," Ucap Nanda pada Bank.
"Jujur sedih gw gak jadi besanan sama loe, tapi gw salut sama anak loe," Ucap Bank mendadak membanggakan Nanon.
"Ta-tapi yah," Ucap Prim mulai tidak suka dengan ucapan ayahnya.
"Prim belajarlah mengikhlaskan sesuatu, dia bukan milikmu," Ucap Bank lembut.
"Ayah sudah gak sayang Prim!!! Prim benci ayah!!" Prim berlari keluar dari rumah keluarga Vihokratana.
"Prim! Sory ya Nan, gw susul Prim dulu... oh ya dan selamat buat cucumu," Bank menyusul putrinya pergi.
Nanon dan Chimon masih melongo melihat drama didepan mata mereka itu. Jujur otak Nanon dan Chimon masih loading mencerna apa yang sebenarnya terjadi.
"Kalian kenapa bengong?" Tanya Daddy Nanda.
"Nanon masih belum paham sama Daddy?" Tanya Nanon masih bingung.
"Chi-Chimon juga Dad," Ucap Chimon yang juga masih bingung.
Kebingungan Nanon dan Chimon membuat Daddy Ananda dan Mammy Chompo tertawa.
"Sini Chi duduk dekat Mam, Mam mau nyentuh cucu Mam," Chompo meminta Chimon duduk di kursinya duduk bersama Ananda. Tapi Chimon masih belum beranjak sama sekali, takut pastinya masih ada, apalagi genggaman Nanon belum terlepas.
"Dad Mam plis jangan bikin Nanon sama Chimon bingung, maksud Daddy gimana sih? Daddy gak marah sama kami?" Ucap Nanon menuntut jawab.
"Iya iya maafkan Daddy yang tadi sampai galak-galak, Daddy Cuma ingin tau kesungguhanmu sama Chimon bagaimana, apalagi Chimon sedang mengandung anakmu... Daddy ingin tau seberapa besar keyakinanmu untuk bertanggung jawab dengan anak yang dikandung Chimon," Jelas Daddy Nanda yang tambah membuat Nanon dan Chimon bingung.
"Tunggu-tunggu kok kalian gak kaget sih Chimon hamil," Nanon heran dengan ekspresi datar kedua orang tuanya.
Daddy Ananda akhirnya menceritakan pada Nanon. Saat Chimon mulai lost kontak dengan Nanon, sebenarnya Nanda dan Chompo tau penyebabnya. Berita dari mana? Siapa lagi kalau bukan Tay.
Flashback
Tay yang dimarah-marahi oleh Gun di apartemennya asalnya juga ingin langsung menghubungi Nanon. Tapi Gun melarang katanya permintaan Chimon supaya tidak memberitahukan tentang kehamilan Chimon pada Nanon. Tapi Tay tau itu bukan hal sepele yang bisa diselesaikan oleh anak manja seperti Nanon. Akhirnya dengan keyakinan dan kemantapan jiwa Tay menelpon kedua orang tuanya.
"Hai Tay sayang... ada apa malam-malam telpon Mam?" Ucap Chompo dari seberang telpon Tay.
"Mam... Mam lagi sama Daddy?" Tanya Tay masih sedikit takut.
"Iya ini Daddy disamping Mam, ada apa Tay? Jangan bikin Mam khawatir deh,"
"Gak ini bukan tentang Tay... Emmp Nanon dirumah?"
"Enggak, tadi Nanon bilang dia nginep dirumah Ohm... ada apa Tay? Mam kok jadi khawatir beneran,"
"Syukur kalau Nanon gak di rumah, sekarang Mam louspeaker dong biar Daddy dengar sekalian," pinta Tay.
"Emmp Daddy denger udah, ada apa Tay?" Ucap Nanda ikut bingung dengan bertele-telenya Tay.
"Pertama Mam sama Dad janji gak bakal marah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Chimon
Short StoryCerita ini berawal dari Nanon yang bertemu dengan Chimon di bandara. Chimon yang sedang liburan selama 2 minggu ikut Tay teman kakaknya pulang ke Thailand. Tay Tawan adalah kakak Nanon yang sedang melakukan pertukaran pelajar ke Inggris, secara mend...