-
-
"Gue pergi semalem si Shira sama Ken udah kawin, gila nggak tuh?!" Gibah pagi hari resmi dimulai.
"HAH, BENERAN?" Indah yang sedang ngemil hampir saja menyemburkan makanannya.
"Tadi pagi pas gue masuk rumah, begitu berdosanya lihat Ken telanjang dada dan si shira rambutnya basah," ujar Luna melebih-lebihkan, perempuan satu ini memang pantas disebut 'Ratu Gibah'. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah Shira yang baru keluar dari kamar mandi karna rambut panjangnya terkena kecap yang tumpah di dapur dan Ken yang akan mengambil jam tangan di meja depan, kebiasaan lelaki itu memang tidak berubah, selalu menunda memakai baju jika sehabis mandi.
"Astafirullah, Shir, kamu?" Tatapan tajam Indah serasa ingin menghakimi.
"Lu kompor banget sih, Lun," ujar Shira kesal.
"Mereka udah nikah tau, semalem, di grebek pak RT," bisik Luna keras.
"Serius?!"
"Lha, mana ada gue mendusta, anak baik begini," jawaban Luna membuat kekesalan Shira semakin menjadi.
"Lu beneran udah nikah lagi sama Farrel?" tanya Indah tidak menyangka.
"Gue bisa jelasin." Shira mengacak rambutnya frustasi.
"Beneran lu dah nikah?" Indah semakin membulatkan matanya.
"Tinggal jawab udah atau belum ribet ni anak." Bukan Luna jika tidak membuat suasana semakin gerah.
"Iya, udah, tapi ini nggak kayak kalian bayangin, gue kudu cerita." Shira berdiri, berusaha menyangkal semua pikirkan yang mungkin terlintas di kepala kedua sahabatnya.
"Lu mau cerita gimana semalem lu bercinta?" Luna tersenyum miring.
"Otak lu korengan banget dah, Lun. Nggak ngerti aja Farrel hampir memperkosa gue semalem, makanya sampai ada yang mergokin." Shira berkata mantap, matanya menengok sekitar, memastikan tidak ada yang mendengar kecuali dua manusia di depannya.
"Farrel memperkosa lu?" Luna melongo dan dengan secepat kilat Shira angguki.
"Makanya gue kemaren coba jelasin sama warga, sialnya nggak ada yang percaya, Farrel bukanya bantuin malah manasin, dasar emang." Perempuan itu berkata panjang lebar, berusaha mengeluarkan semua uneg-uneg yang mengganjal di hati. Bagaimana kesal dirinya dengan Ken yang membuat ikatan pernikahan ini kembali terjadi.
"Hahahahahah." Luna tertawa keras, sesuatu yang membuat dahi Shira mengkerut. "Jangankan warga, gue yang sahabat karib lu juga nggak percaya keleus, Farrel memperkosa kamu? Nggak kebalik itu?"
Indah terbahak. "Nah, iya, tumben kita sepemikiran, Lun."
"Si Indah yang suka bentrok sama gue aja kali ini setuju," ujar Luna sombong. "Lu jangan ngadi-ngadi dah, pasti semalem lu mau lucutin pakaian Farrel tapi keciduk, laki mana ada nolak begitu makannya ke gep kalian berdua, yakan?"
Shira memejamkan mata, mencoba memahami apa yang terjadi, dan ketika jawaban itu dia dapatkan, helaian napas terdengar beberapa kali. Bagaimana bisa kedua sahabatnya percaya, bahwa setiap harinya hanya nama Farrel yang selalu dirinya sebut, tidak ada hari tanpa lelaki itu di hidup Shira, setiap hari bahkan tiga kali sehari perempuan itu selalu menyempatkan diri melihat cintanya, memastikan lelaki itu dalam keadaan baik, hanya itu yang sahabatnya ketahui. Mereka hanya tau dirinya mencintai Farrel sepenuh hati, tanpa alasan dan tidak akan mundur walau sudah disakiti berkali-kali, maka saat pernikahan ini kembali terjadi, kedua sahabatnya berpikir bahwa Shira lah yang begitu beruntung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Q U A L M
Romantizm[ Jangan lupa follow sebelum membaca! ] Ditinggalkan ketika kamu memiliki kekurangan? Bagaimana rasanya? Dua orang yang saling mencintai tapi harus terpisah karena suatu hal, dipertemukan lagi dengan cinta yang tidak berkurang sedikit pun, lalu anak...