DUA PULUH TIGA

3.6K 377 60
                                    

Sudah dua bulan sejak mereka akhirnya menikah secara hukum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua bulan sejak mereka akhirnya menikah secara hukum. Tidak ada yang berubah, semuanya masih sama, hanya saja ada kemajuan pada hubungan Shira dan Abil, beberapa kali Ken melihat mereka bersama dan terlihat semakin akrab. Sebenarnya ketika Abil sudah terlihat serius, Ken ingin sekali berbicara empat mata pada lelaki itu, menyerahkan seseorang yang dirinya cintai kepada lelaki yang lebih berhak. Tapi desakan maminya untuk menikahi Sandra membuat Ken mau tidak mau harus mendaftarkan pernikahannya.

Masuk ke kamar mandi, Ken menghembuskan napas kasar, entah sudah berapa puluh testpack yang Shira gunakan, wanita itu ingin sekali hamil tapi kenyataannya takdir lebih memihaknya. Walau tidak menghalangi agar anak itu datang tapi Ken yakin dengan kondisinya dan  Shira yang tidak cukup baik akan membuat wanita itu sulit hamil. Syukurlah, karena jika perempuan itu benar-benar hamil, masalah ini akan semakin rumit.

Memilih keluar Ken mengkerut ketika melihat istrinya di depan pintu. "Kenapa?"

Wanita itu memundurkan langkahnya, pipinya basah karena air mata. "Kamu berbohong?"

"Kenapa menangis?" Ken yang berusaha mengikis jarak langsung tertolak.

"Jangan mendekat, pemohong." Tangis perempuan itu semakin menjadi, tubuhnya hampir saja oleng kalau saja Ken tidak secepat kilat menangkapnya.

"Jangan sentuh aku!" Teriak Shira keras.

"Kamu itu kenapa?" Nada suara Ken naik, tidak paham dengan omongan tidak masuk akal yang istrinya ocehkan.

"Demi menyelamatkanku dari keluargamu, kamu berselingkuh, itu rencanamu agar aku meminta cerai?" Mata Ken melotot, hatinya nyaris saja terhenti.

"Lashira." Suara Ken melemah.

"Jangan mendekat!" Shira mengambil langkah mundur, tangisnya kali ini semakin menjadi.

"Kamu tau dari mana?" Ken masih berusaha mengambil tangan sang wanita tapi tetap saja tertolak.

"Penting? Apa penting sekarang kamu bertanya aku tau dari mana?" Teriak Shira kacau.

"Kamu salah paham, aku bisa menjelaskan." Shira berontak ketika Ken memeluk tubuhnya.

"Kamu membuatku benar-benar menjadi wanita jahat." Secara membabi buta Shira mendorong tubuh Ken secara kuat.

"Aku mencintaimu," ujar Ken lirih.

"Cinta? Kamu menyakitiku hingga aku ingin sekali mati dan kamu masih bilang mencintaiku?" Teriak Shira lantang.

"Aku tidak punya cara lain, Shira."

Wanita itu tertawa keras. "Bukanya tidak punya cara, kamu hanya malas mencarinya, kenapa kamu memutuskan itu sepihak? Aku ini istri kamu, kenapa kamu tidak mengajakku diskusi?!"

"Shira, stop!" Ken berusaha menghentikan istrinya yang berusaha menarik rambutnya sendiri. "Jangan seperti ini, aku merasa sakit."

"Hahahahaha." Tawa perempuan itu menggelegar. "Sakit? Lalu saat kamu selingkuh dan aku hampir sekarat karena tekanan batin kamu kemana? Kamu baik-baik saja?"

Q U A L MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang