TIGA PULUH LIMA

3.6K 358 46
                                    

Farrel baru tau ternyata di Pontianak orang tuanya memiliki tempat tinggal sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Farrel baru tau ternyata di Pontianak orang tuanya memiliki tempat tinggal sendiri.  Selain rumah dinas, pasangan paruh baya itu memiliki hunian dua lantai yang terletak di salah satu komplek mewah di sana.

"Papi belum pulang?" Ken menuruni anak tangga menatap setiap detail bangunan yang terlihat baru jadi ini.

"Papa di rumah dinas, nanti kesini jemput Mami." Lelaki itu menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Mami mau liat Kawa dulu di kamar." Raya bangkit dari sofa.

"Ada Shira di dalam," ujar Farrel mengingatkan.

"Lalu? Apa masalahnya?" Wanita paruh baya itu menengok sebentar lalu melanjutkan langkahnya ke lantai atas.

Raya membuka pintu kamar perlahan membuat wanita muda yang terduduk di samping ranjang itu menengok dengan wajah terkejut, sebelah tangannya yang tadinya sedang merapikan rambut sang putri seketika dia singkirkan.

"Di kamar ini ada cctv, saya bisa melihat apapun yang kamu lakukan pada Kawa." Shira terdiam lalu bangkit perlahan dari sana. "Saya tunggu di balkon." Raya berjalan menjauh, membuka pintu kamar Kawa yang memiliki balkon memanjang.

"Saya berpikir saat kamu pulang dari pendidikan di luar negeri, kebodohan kamu tentang cinta itu sudah hilang." Kalimat itu meluncur lancar dari mulut Raya ketika sang menantu baru saja memasuki balkon.

Shira menunduk, meremas kemejanya hingga membekas. "Maaf."

"Gunakan pendidikan kamu dengan baik, bekerja lah dan tepati janjimu untuk mengembalikan semua uang yang telah saya berikan padamu." Shira mendongak menatap ibu mertuanya yang menatapnya lekat.

"Pasti, Shira akan mengembalikan semua yang pernah Mami berikan, walau dengan uang sebanyak itu tetap saja rasanya belum cukup," lanjut Shira parau.

Raya menjauh, membelakangi sang menantu dan menatap pemandangan dari atas sana. "Pikirkan tentang apa yang akan kamu lakukan setelah ini, tepati janjimu untuk menjadi wanita yang lebih berguna dari sebelumnya, walau suatu hari nanti kamu dan Farrel berpisah, saya tetap ingin kamu menjadi lebih baik."

Mata Shira berkaca, ditatapnya wanita paruh baya itu dari belakang, walau Raya terlihat angkuh tapi untuk beberapa tahun belakangan ini dia baru menyadari bahwa mertuanya adalah wanita yang sangat baik. "Terima kasih, Mami."

Raya menengok. "Jika kamu dan Farrel ingin mengakhiri hubungan, lakukan itu dengan baik, ada Kawa di antara kalian, ini bukan lagi tentang kamu dan Farrel, tapi ini menyangkut anak di antara kalian."

Q U A L MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang