2 - Karet Rambut Siapa?

652 111 17
                                    

Kata Gladis sekarang sudah masuk musim hujan. Sedikit-sedikit mendung, lalu hujan seharian. Jarang sekali ada cuaca cerah.

Pagi ini, kebetulan. Cuaca sedang cerah. Ketika Jaguar melihat ke arah jendela yang memperlihatkan suasana di taman belakang rumah sakit, Jaguar jadi ingin jalan-jalan biar tidak di kamar terus. Kan bosan.

Masalahnya, Jaguar tidak bisa jalan-jalan tanpa bantuan orang lain. Dan Gladis sedang pulang untuk membereskan rumah.

Dan yang bisa Jaguar mintai bantuan adalah perawat yang pagi ini mengantar sarapannya. Bisa siapa saja, yang jelas Jaguar ingin menghirup udara segar!

Klek

Pintu dibuka, dan Jaguar langsung tersenyum lebar sampai matanya ikut seperti bulan sabit saat tau Lyra yang datang untuk mengantar nampan sarapan. Matanya menyipit dan otomatis lesungnya langsung terlihat, senyumnya menular pada Lyra yang menyapa dengan lembut seperti biasa,

"Selamat pagi, Pak Jaguar. Ini sarapan Anda."

"Iya taruh aja. Tapi, Lyra,,"

"Ya, pak?"

"Saya mau ke taman belakang."

"Sekarang?"

"Kalau boleh."

Lyra melirik nampan sarapan yang sudah ia taruh di meja tinggi sebelah Jaguar, lalu mengangguk. "Nanti saya bantu. Tapi Anda sarapan dulu ya?"

Jaguar mengiyakan, lalu menyuap sendiri sarapannya setelah Lyra membukakan plastiknya.

Hanya 10 menit berselang, Lyra kembali lagi ke kamar inap Jaguar usai mengantar sarapan untuk pasien lain. Ia juga mendorong sebuah kursi roda, kemudian membantu Jaguar pindah dengan hati-hati.

Tangan kanan Lyra merengkuh erat pinggang Jaguar sementara tangan kirinya menahan lengan kiri Jaguar yang ada di bahunya. Langkah Jaguar sedikit tertatih saat bertumpu dengan kaki kirinya, sebelum akhirnya ia duduk di kursi roda.

Pada saat itu ketika jaraknya dengan Lyra terurai kembali, Jaguar menyadari bahwa untuk sesaat ia menghirup aroma bedak bayi dan kolon segar. Sepertinya Lyra bahkan memakai sabun bayi juga.

Jaguar melirik Lyra yang sedang membenarkan posisi selang infusnya. "Apa kamu juga sedekat ini dengan pasien lain?"

"Maksudnya gimana, pak?"

"Waktu kamu bantu saya pindah ke kursi roda barusan, kamu tau kan jarak kita sedekat apa? Saya bahkan bisa mencium aroma kolon kamu."

Sekali lagi, Lyra dibuat terkejut dengan pertanyaan Jaguar yang cenderung blak-blakan.

"Jadi gimana? Kamu juga sedekat ini sama pasien lain?"

"Eh, bisa dibilang begitu. Kalau pasiennya lebih kecil lagi, saya gendong sekalian, pak."

Jaguar berdecak gemas. Lupa sendiri kalau sebelumnya Lyra memang tugasnya di bangsal anak. Tapi maksud Jaguar bukan itu. "Maksud saya setelah kamu tugas di bangsal umum. Apa pernah sedekat tadi dengan pasien lain?"

"Pernah juga, pak. Di ujung koridor ada pasien nenek paruh baya, kebetulan beliau sering minta saya ajak keliling taman."

Jaguar berdecak lagi. "Kalau pasiennya laki-laki?"

"Belum pernah, pak."

"Berarti baru saya aja?"

"Iya." Lyra menyahut sungkan karena pertanyaan random Jaguar. Gadis itu kemudian mendorong kursi rodanya keluar kamar menuju taman belakang.

"Lyra,,"

"Iya?"

"Kamu pake kolon apa?"

"Eh, Johnson's baby yang botol ungu, pak. Yang ada gambar buah-buahnya."

WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang