Jaguar menatap sekilas jam dinding di belakang Lyra, sebelum kembali menatap gadis itu. "Sekarang istirahat siang kan? Bisa bicara sebentar?"
Meski berat, Lyra lantas mengangguk. Merutuki dirinya sendiri yang tidak enakan. Dan akan semakin tidak enak lagi kalau ia membiarkan Jaguar mengendalikan kursi rodanya sendiri sekalipun itu adalah kursi roda elektrik.
Mereka kemudian tiba di kantin rumah sakit, duduk berseberangan dengan dibatasi meja.
"Mas Jaguar sama siapa kesini?" tanya Lyra, merasa agak canggung karena sedari tadi Jaguar tidak mengatakan sepatah katapun selain hanya menatapnya.
"Saya udah bilang, panggil aja saya Aga," lelaki itu bersikeras, membuat Lyra menghela napas.
"Mas Aga kesini sama siapa?"
"Saya kesini sama Pak Burhan, dia lagi nunggu di mobil hitam itu."
Lyra ikut menoleh ke arah Jaguar mengendikan dagu ke parkiran, mendapati satu mobil hitam Innova Venturer di deretan mobil paling depan.
"Gladis,, kayak yang biasa kamu tau, sibuk di luar,,"
"Perawat yang baru itu-"
"Saya ngga cocok," lugas Jaguar kemudian.
Lyra terdiam di tempatnya duduk, sebersit rasa bersalah menyusup benaknya. Bukan ini yang ia bayangkan. Ketika Lyra memutuskan berhenti, Lyra berpikir Jaguar akan tetap ada yang mengawasi meski Gladis jarang ada di rumah.
Berarti, sekarang Jaguar mengurus dirinya sendiri. Dengan kaki dan rusuk patah yang membuat lelaki itu sangat tidak baik-baik saja.
Ngga, Jaguar bukan tanggung jawab kamu, Ra! Gadis itu membatin tegas untuk mengusir perasaan bersalahnya.
"Jadi,, hasil kontrolnya gimana, mas?" Lyra kemudian bertanya lagi saat Jaguar masih diam saja.
"Fine. Dada saya agak sedikit memar dan kaki saya infeksi karena luka kena gips."
Lyra mencelos. Kondisi Jaguar barusan adalah kondisi yang sempat dikhawatirkan Lyra kalau Jaguar masih saja mengurus pekerjaannya di ruang kerja. Entah infeksi karena bengkak di kakinya bergesekan dengan gips, atau memar di dadanya karena tulang rusuknya yang patah.
"Saya udah ikutin saran kamu buat tetep istirahat di kasur. Tapi emang ini ngga terhindarkan," tambah Jaguar lagi.
",,,"
"Ra, saya pengen kamu kembali ke rumah saya. Ya?"
⏳⏳⏳
Lyra tidak menjawab apapun saat tadi siang Jaguar memintanya kembali ke rumah lelaki itu.
Sebagian dari dirinya ingin kembali, tentu saja. Karena tidak tega membiarkan Jaguar yang masih belum pulih harus mengurus dirinya sendiri dan malah memperburuk keadaan.
Tapi di sisi lain, ada Raka dan cerita lamanya dengan Jaguar yang belum Lyra dengar sendiri dari lelaki itu. Hanya saja, mengingat beberapa hari lalu Raka nekad menemuinya di malam hujan padahal baru selesai tipes untuk menanyakan apakah Lyra sebelumnya pernah mengenal Jaguar, membuat gadis itu merasa kalau ketakutan Raka cukup krusial.
Meski Lyra juga tidak menampik pertanyaan lain yang muncul kemudian : apa sebelumnya Lyra pernah mengenal Jaguar?
Harusnya pertanyaan ini tidak mengganggu. Karena jawabannya sudah jelas, Lyra tidak ingat siapa Jaguar.
"Akhir-akhir ini banyak operasi ya,," komentar Novia di sebelahnya yang sedang melepas sarung tangan karet dan masker. Operasi kedua yang mereka dampingi hari itu baru selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper
Fiksi Umum"Where are you?" "I'm here. Turn around and you'll found me."