Bandung lagi-lagi hujan.
Gladis Anjani termenung di dalam taksi yang membawanya kembali ke hotel usai seminar.
Ponsel di tangannya baru saja menampakkan pesan dari Jaguar yang belum ia balas.
Dis, kapan pulang? Kaki aku bengkak.
Gladis Anjani, wanita usia 29 tahun yang sedang menatap hujan itu disergap rasa bersalah. Gladis sadar betul apa yang dituduhkan Raka padanya itu sepenuhnya benar. Soal janin yang digugurkannya di salah satu klinik. Itu keputusannya yang tidak mau hamil karena ingin fokus pada karirnya, dan nekad melakukan aborsi setelah beberapa kali keguguran.
Tapi Jaguar masih berpikir kalau masalah terakhir itu juga murni karena keguguran. Bukan aborsi.
Dari dulu ia juga ceroboh, pernah terpeleset waktu sedang merangkai bunga.
Tersandung saat stok bunga berdatangan.
Dan sekarang, Gladis mendapatkan karmanya. Ia divonis tidak bisa memiliki anak lagi karena rahimnya bermasalah.
Gladis tidak tau bagaimana harus mengatakannya kepada Jaguar, jadi ia menyimpan cerita itu. Yang tanpa sadar, membuatnya menjauh dari suaminya sendiri.
Sekarang, ketakutan lain muncul dalam diri Gladis Anjani sejak ia merasakan kalau Jaguar mulai nyaman dengan Lyra dan tidak bisa melepaskan perhatiannya dari gadis itu kalau sedang ke rumah.
Lyra mungkin memang bersama Raka dan hatinya milik pemuda itu.
Tapi bagaimana Jaguar?
Tidak ada yang bisa membendung perasaan Jaguar. Meski Gladis pernah mencoba kembali mendekat dengan menawarkan kehadirannya sendiri pada Jaguar. Hal yang aneh mengingat mereka sebenarnya adalah suami-istri dan sudah seharusnya ada untuk satu sama lain.
"Biasanya sama Lyra dibersihkan dulu pake air hangat, baru habis itu disalep."
"Kemarin udah dikompres sama Lyra, its okay. Bengkaknya udah mendingan."
"Oh, itu tadi Lyra yang bikin waffle."
Jaguar mungkin tidak sadar ketika ia beberapa kali menyebut nama Lyra seolah segalanya begitu biasa. Tapi Gladis, jujur saja ia mulai merasa insecure.
Ia kehilangan dirinya sendiri, dan tiba-tiba merasa tidak yakin dengan segala hal yang jadi keputusannya akhir-akhir ini.
Meninggalkan Jaguar yang sedang sakit?
Dan membiarkan seorang gadis lain mengurus suaminya itu?
Apa maunya Gladis Anjani?
"Dis, are you okay?"
Gladis menoleh pada Vino yang menyentuh tangannya lembut. "I'm okay."
⏳⏳⏳
"Kamu juga sarapan."Lyra mengangguk selagi ia menyuapkan bubur untuk Raka. "Habis ini aku sarapan. Sekarang kamu dulu, habis itu minum obat."
",,,"
"Hari ini istirahat loh ya, jangan mikirin kerjaan dulu. Gadget, kertas gambar, taruh dulu. Kamu baru pemulihan."
Raka diam, mengunyah bubur yang seharusnya tinggal telan itu. Lantas menatap bagian bawah mata Lyra yang agak gelap. Gadis itu tampak lelah.
Usai menghabiskan buburnya, Raka segera minum obat, kemudian kembali mengamati Lyra yang sedang membereskan bekas sarapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper
Ficción General"Where are you?" "I'm here. Turn around and you'll found me."