Indomie soto memang paling asyik kalau buat menemani malam dingin karena hujan. Sembari duduk di dekat jendela, dilengkapi susu hangat kesukaan Lyra, dan dilanjut membaca novel sampai larut malam.Ini salah satu kegiatan favorit Lyra kalau malam dingin di kosan.
Kadang sambil chatting dengan Raka dan teman-temannya yang lain, kadang juga sambil liat youtube.
Tok tok
"Ra?"
"Eh iya, bentar,," Lyra segera menaruh sendoknya dan beranjak ke pintu. Mbak Sita penghuni kamar bawah sudah menunggunya membuka pintu. "Kenapa, mbak?"
"Ada tamu tuh. Cowok kamu."
"Cowok aku? Siapa?"
Mbak Sita langsung tersenyum jahil. "Cowok kamu ada berapa sih? Jadi penasaran."
"Mbak apaan sih. Ini maksudnya Raka lagi di bawah?"
"Ho'oh."
"Ngga mungkin ah. Dia baru tipes loh, ya kali hujan-hujan kesini. Ngaco Raka mah," omel Lyra tidak menyangka, tapi tetap saja gadis itu menuruni tangga diikuti Mbak Sita yang kembali ke kamarnya. "YA ALLAH!! RAKA!!"
"Stttt,," Raka yang masih berdiri di teras langsung berdesis gara-gara Lyra ngegas.
Bagaimana tidak ngegas?
Raka -baru pulih dari tipes dan belum boleh juga kemana-mana, sekarang ada di teras rumah kosnya! Di malam hujan deras, dan rambut yang agak basah karena kena hujan.
"Raka, kamu ngapain kesini?!! Lupa ya terakhir kamu kehujanan malah kena tipes?!! Ini kalau kumat gimana?!! Ngaco kamu, Ka!!"
"Aku bawa mobilnya Rafa,," sahut Raka sembari menggigil kedinginan.
"Tetep aja dari parkiran mobil kesini kamu ngga pake payung!!" omel Lyra. Kemudian menarik Raka agar naik ke kamar kosnya dan memberi handuk untuk lelaki itu. "Rafa juga gimana sih? Udah tau masnya baru pulih tipes, malah dibiarin bawa mobil sendiri. Hujan gini lagi!"
"Udah, Ra,, makin cantik loh kalau sambatnya keterusan,,"
Lyra mendelik kesal. "Kamu sih ngadi-ngadi!! Ngapain coba kesini?!"
"Pengen ketemu,,"
"Kan besok bisa,," sahut Lyra cemberut. Dia sudah kembali duduk di sebelah jendela, menyesap susu hangatnya yang membuat Raka melongok kepo.
"Apaan tuh?"
"Susu anget, mau?"
Raka mengangguk dan menandaskan susu hangat itu dengan senang hati, sementara Lyra mengamati Raka lekat. Biasanya Raka bersikap rasional. Salah satunya, kalau sakit ya istirahat di rumah, tidak bandel ngotot kemana-mana saat badannya serasa mau tumbang.
Tapi terakhir Raka bersikap tidak rasional adalah saat lelaki itu menjemput Lyra pagi-pagi sekali di rumah Jaguar dan mengabaikan tubuhnya yang sudah mulai demam. Untuk yang satu itu, Lyra tau kalau alasan Raka adalah karena lelaki itu sedang takut.
Sekarang, Raka kembali bersikap tidak rasional malam ini. Tapi Lyra tidak menemukan alasan kenapa Raka bersikap seperti ini. Toh kan Lyra ada di kamar kosnya, sedang menikmati Indomie dan susu hangat.
"Ka?" panggil Lyra, kali ini dengan nada lebih lembut.
"Hmm?"
"Kamu kenapa tiba-tiba kesini hmm?" Lyra bertanya pelan, sembari duduk di sebelah Raka dan mengusap lembut sudut bibirnya yang ada bekas susu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper
Genel Kurgu"Where are you?" "I'm here. Turn around and you'll found me."