11 - Mantra Istimewa

375 93 20
                                    


"Lyra, ini Mama Mira, sayang."

"Mama Mira?" Lyra terperanjat, kemudian salah tingkah, saat Jaguar meliriknya begitu Lyra menyapa seseorang di seberang telepon. Agak aneh saja, saat Lyra memanggil Mira Hutchison dengan sebutan Mama karena permintaan wanita yang melahirkan Jaguar itu sendiri karena sebetulnya mereka adalah orang asing.

Lyra beranjak meninggalkan ruang makan setelah memberi isyarat pada Jaguar -yang mendapat anggukan singkat dari lelaki itu, menuju halaman belakang. "Mama sehat?"

"Alhamdulillah sehat, sayang. Jaguar gimana kondisinya? Akhir-akhir ini ngga angkat telepon Mama karena sibuk."

"Mas Aga sehat juga, Ma. Kemarin-kemarin tangannya sempet bengkak karena kata Raka terlalu sibuk gambar, tapi udah aman kok, Ma."

"Udah kontrol lagi belum?"

"Jadwalnya besok siang. Kalau yang kemarin lusa itu kontrol untuk cek pernapasannya lagi, Ma."

Terdengar hela napas lega dari seberang sana. "Makasih banyak, Lyra. Kalau boleh Mama minta tolong lagi, kamu tanya Gladis besok ada di rumah ngga?"

"Eh, Mbak Gladis sudah berangkat ke tokonya, Ma."

"Sepagi ini?!! Dia itu punya suami yang harus diurus! Hhh, maaf, Lyra.
Mama jadi emosi sekarang."

Duduk di salah satu bangku halaman belakang, Lyra tersenyum rikuh. Sungkan karena ia jadi sedikit tau soal urusan rumah tangga Jaguar-Gladis yang mendapat kesan kurang baik dari keluarga besar. "Ngga apa-apa, Ma."

"Lyra, kamu bisa ngga nemenin Jaguar besok waktu kontrol? Biar ada yang bisa kasih kabar ke Mama. Please, sayang,,"

"Kalau misal Mas Aga diantar sama Rafa ngga apa-apa, Ma? Soalnya Raka juga lagi sakit. Besok siang Lyra mau nemenin Raka check up," ujarnya berusaha terdengar yakin meski dalam hatinya tetap merasa ragu. Lyra tidak terbiasa menolak orang yang meminta tolong padanya, tapi ia juga tidak bisa membatalkan janjinya pada Raka. Terlebih karena Raka sedang sakit dan tumben jadi banyak mau.

"Ohh, ngga apa-apa, sayang. Maaf ya Mama jadi ngerepotin kamu terus."

"Ngga kok, Ma. Ngga apa-apa."

Setelahnya, mereka mengakhiri sambungan telepon dan Lyra kembali ke ruang makan dimana ia meninggalkan Jaguar yang masih sarapan disana.

Lelaki itu tidak mengatakan apapun atau bertanya, dan mengakhiri sarapannya dalam hening.

"Mas Aga?"

"Hmm?"

"Besok mas kontrol ke rumah sakit diantar Rafa ya. Jadwal janjinya Rafa juga udah tau."

"Memang besok kamu kemana? Bukannya kerja libur?"

"Besok saya mau nemenin Raka check up. Soalnya dari kemarin demam, mas."

Jaguar tidak menampakkan ekspresi apapun, lelaki itu hanya menatap Lyra lekat. "Saya ngga punya alasan buat nahan kamu biar sama saya kan?"

⏳⏳⏳

Jadwal check up Raka setengah jam lebih dulu, tapi Jaguar memutuskan kalau mereka lebih baik berangkat bersama saja. Dengan Rafa yang mengemudikan Benz SUV putih milik Jaguar yang ada di garasi.

Di bangku tengah, Raka bersandar di bahu Lyra, membuat gadis itu mengusak rambutnya dengan lembut. Memperlakukan Raka seperti bayi. "Masih mual?" tanyanya, berbisik lembut.

WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang