3 - Scrunchie Dan Calluca

553 100 20
                                    

"Dipilih-dipilih-dipilih,, silahkan dipilih, Princess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dipilih-dipilih-dipilih,, silahkan dipilih, Princess."

"Raka apasih,," Lyra terkikik geli, meraih salah satu float kesukaannya dengan hati riang. Bahagia itu sederhana. Capek kerja, habis itu minum float-nya KFC.

"Jangan sering-sering tapi. Kamu perawat loh, masa hobinya minum ginian?"

"Enak tau."

"Kiko kali ah," sahut Raka kemudian menikmati minumannya sendiri sembari melangkah ke parkiran.

"Ka, persiapan grand opening-nya Calluca Cafe gimana?"

"Beres kok. Temen-temen aku juga tadi sempet datang buat nengok persiapannya. Mau kesana?"

"Mau."

"Tapi nanti kamu capek, Ra. Besok kan jadwal jaga pagi. Apalagi kamu kalo udah nongkrong sama Rafa suka lupa waktu."

"Janji ngga lama deh. Kan kamu juga harus istirahat buat nemenin Rafa seharian di kafe besok." Lyra mengusap sudut bibir Raka yang belepotan krim float, lalu melanjutkan, "Besok kamu ngga usah jemput aku. Biar aku bareng temen atau naik ojol aja ke Calluca."

Kebetulan nanti malam Sabtu. Jalanan mulai ramai. Dan Raka akhirnya mengiyakan ajakan Lyra mengunjungi kafe adiknya yang akan menggelar grand opening besok, barangkali ada yang bisa dia bantu sekalian.

Berboncengan dengan Kawasaki kesayangan Raka, Lyra melingkarkan lengannya di pinggang pemuda itu, sembari menikmati angin sepoi-sepoi yang sejuk.

Setengah jam kemudian mereka tiba di depan Calluca Cafe yang suasananya mirip kafe-kafe di Paris. Desainnya vintage kekinian. Bagian depan terlihat minimalis, tapi begitu masuk, kafenya lapang yang cukup buat merayakan ulang tahun ramai-ramai. Bahkan sudah ada panggung kecil untuk acara live music.

Interiornya juga cozy dan nyaman. Lantainya disusun dari keramik bermotif yang estetik. Belum lagi beberapa lukisan yang sederhana tapi menarik di beberapa tempat. Dan ada beberapa set bean bag di bagian loteng kafe kalau sedang ingin malas-malasan. Pemandangan di loteng yang memperlihatkan kota Malang juga mendukung untuk berbetah ria disana.

Lyra saja langsung jatuh hati dengan kafenya begitu Raka memperlihatkannya setelah finishing selesai. Calluca Cafe itu tipikal tempat nongkrong impian seperti yang ada di Pinterest. Pokoknya bikin betah dan malas pulang.

"Mbak Lyra!"

Di meja bar, Rafa berdiri di sebelah temannya yang sedang meracik minuman. Adik bungsu Raka itu langsung menghampiri dengan cengiran lebar di wajahnya.

"Udah siap nih, mbak. Besok datang kan?"

"Datang kok. Tapi sore ya, Raf. Soalnya mbak ada jadwal pagi besok."

"Santai aja, mbak. Paling besok Mas Raka yang uring-uringan pawangnya ngga ikut dari pagi."

Raka menendang pelan kaki adiknya dengan santai. "Ngadi-ngadi kamu."

WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang