Jaguar Hutchison menatap Raka dengan senyum miring yang teramat tipis.
Lyra kembali, pada akhirnya. Gadis itu tidak tegaan melihat orang terluka yang kesulitan.
"Kalau ada perawat baru yang cocok ngga harus Lyra kan, mas?" celetuk Raka dengan tangan bersedekap usai mengembalikan portofolio yang beberapa waktu lalu dipinjamnya sekedar basa-basi belaka.
Jaguar melirik Lyra yang ada di hadapannya, sedang mengurus kaki Jaguar yang infeksi. "Tergantung saya cocok apa ngga."
Raka mendengus kesal.
Lyra yang sedari tadi merasakan hawa menegangkan 2 sepupu itu kemudian menghela napas. "Ka, boleh minta tolong ambilin baskom air anget di kamar mandi? Di bawah tempat handuk? Sama sekalian waslapnya."
",,,"
"Please, Raka,,"
Raka, dengan wajah agak kesal karena harus meninggalkan Lyra bersama Jaguar meski hanya ke sebelah, melangkah ke kamar mandi dan menuruti permintaan gadis itu untuk mengisi baskom dengan air hangat.
Sepeninggal Raka, Lyra kemudian menatap manik obsidian Jaguar dengan tenang. "Mas, maaf ya Raka lagi sensi."
"Ngga apa-apa."
"Tapi saya minta tolong Raka jangan diganggu kayak tadi, mas."
Jaguar menatap Lyra dengan mata memicing, sebagian dari dirinya tersinggung, tidak peduli bagaimana Lyra memintanya dengan lembut seperti biasa. "Keliatannya saya yang ganggu Raka? Dia yang tadi mulai nanya duluan, Ra," sergahnya tidak terima.
Lyra mengangguk sopan.
Jaguar Hutchison kemudian berdecak dengan tangan bersedekap, wajahnya cemberut. "Sekarang kamu tau kan hubungan saya sama Raka ngga terlalu baik?"
"Tau, mas. Makanya Raka ada disini buat nemenin saya," balas Lyra, secara tidak langsung menyinggung soal konflik antar sepupu itu dulu biar tidak terulang lagi.
"Ra, asal kamu tau. Saya ngga pernah suka sama yang namanya Mina. Dia cuma tetangga yang sering curhat ke saya masalah keluarganya. Tapi Raka salah paham dan malah nuduh saya yang nyelakain Mina dengan bikin rem motornya blong." Jaguar menyahut lugas dan menatap Lyra tajam saat gadis itu mengerjap mendengar fakta baru.
",,, "
"Pacar kamu itu,, bikin saya masuk penjara."
"MAS!" Raka menyentak keras percakapan Jaguar dan Lyra yang kebetulan ia dengar di akhir, melangkah memasuki kamar Jaguar dengan marah. "MAKSUD MAS APA CERITA KAYAK GITU?!! MAU NGADU DOMBA SAYA SAMA LYRA?!! "
Lyra segera berdiri untuk meraih baskom di tangan Raka. "Udah, Ka,," bisiknya berusaha menenangkan. Gadis itu sama sekali tidak menyangka bahwa bertemunya 2 lelaki itu malah menyulut amarah satu sama lain. Karena tampaknya Jaguar berpikir lain, memutuskan untuk membalas kemarahan adik sepupunya itu dengan dingin.
"Saya bicara fakta, Ka. Lyra minta saya ngga ganggu kamu, seolah saya yang memulai semua masalah ini," balas Jaguar. "Padahal siapa dulu yang bikin saya masuk penjara? Kamu kan?"
Tangan Raka terkepal menahan marah, saat urusan masa lalu mereka diungkit lagi. Di depan Lyra. Hal yang selama ini Raka simpan rapat-rapat.
"Mau sampai kapan kamu sembunyi dari kesalahan kamu? Bertingkah kayak pengecut!" Jaguar bertanya tenang, namun pertanyaan itu terdengar mematikan bagi Raka yang langsung merangsek maju.
"RAKA!!" Jerit Lyra panik saat Raka langsung mencengkeram kerah piyama yang dikenakan Jaguar, berusaha berdiri di antara 2 lelaki yang bersitegang karena masa lalu dan menarik tangan Raka dengan lembut. "Ka, udah,, please,,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper
General Fiction"Where are you?" "I'm here. Turn around and you'll found me."