Senin, 15:37 WIB
At KampusUntuk yang pertama kalinya, Asya kembali menjalani aktivitasnya sebagai mahasiswa setelah seminggu menjadi tahanan rumah. Asya menjalani harinya tanpa hambatan, walaupun tangan kirinya masih harus dipapah, namun hal itu bukan masalah bagi cewek yang kini asyik mengobrol ditemani cowok yang baru ia temui lagi setelah kkn.
Rasa kangen menyeruak dari tubuh Asya. Dirinya sangat antusias saat bisa berpapasan dengan Rama di fotokopian fakultas teknik. Bahkan dia sampai lupa apa tujuan awal dia bisa sampai sana. Hingga suara seseorang menyadarkan tubuhnya.
"Bang, laporan tugas gua udah?" Asya menoleh ke belakang, melihat siapa yang baru saja datang.
Benar saja, itu cowok yang sesungguhnya daritadi dia cari. Seminggu enggak bertukar kabar dan enggak tatap muka membuat dirinya ingin buru-buru bertemu dengan Suga, namun dirinya malah teralihkan dengan Rama yang dia jumpa lebih dulu.
"Hai," sapa Asya semangat.
"Kok lu bisa ada di sini?" Asya tersenyum mendengar pertanyaan sang pacar. Loh jelas bisa, yang mengenalkan fotokopian ini saja Asya. Cewek itu tahu betul fotokopian di sini tidak seramai di tempat lain, makanya ia sarankan pada Suga dan benar bukan cowok itu datang untuk mengambil tugasnya yang ia print.
"Kan emang niatnya mau cari kamu," jawab Asya tanpa ragu.
Suga menelisik sebentar. Memonitor objek di depannya dan beralih ke arah cowok di belakang Asya. "Nyari gua tapi malah sama cowok lain." Suga bertutur tanpa ekspresi, melalui pacarnya begitu saja setelah membayar print-an tugasnya.
Tingkah Suga membuat Asya menghela napas. Dia sadar betul kalau dia memang salah. Tapi Suga juga pasti sudah salah paham dengan mata awamnya saat melihat sang pacar sedang berduaan dengan cowok lain, setelah seminggu menghilang.
"Neng Asya, si Aa ngambek tuh," ujar Bonon si abang fotokopian.
"Iya, Bang.– Kak, sorry ya gua tinggal. Mau nyelesain drama dulu."
Asya berlalu cepat meninggalkan Rama. Kini pikirannya hanya tertuju pada Suga. Otaknya kalut mencari cara untuk meluruskan dan menceritakan semuanya. Asya sih enggak masalah kalau Suga orang yang mudah diajak kompromi. Masalahnya enggak begitu, tahu sendiri bagaimana cowok itu kalau sudah emosi.
Kecepatan langkah kaki Suga semakin bertambah, membuat Asya menyerah mengekori sang pacar dan berdiam diri memperhatikan cowoknya masuk
ke sebuah kelas. Sepertinya cowok itu ada jadwal bimbingan. Asya yang enggak mau menambah kehancuran mood Suga, memutuskan untuk enggak menampakkan wajah dulu sampai cowok itu menyelesaikan kewajibannya sebagai mahasiswa akhir."Kak, maaf boleh tolong kasihin ini ke
Suga?" Asya menyerahkan kertas yang terlipat persegi pada cewek yang akan masuk ke kelas yang sama dengan Suga.
KAMU SEDANG MEMBACA
KATING || MIN YOONGI
Teen FictionSiapa sangka si manusia apatis seperti Suga dibuat jatuh hati oleh gadis judes yang nyatanya adalah sang adik tingkat. Tidak sulit untuk mendapatkan si gadis. Namun, tidak sulit pula untuk mengkhianatinya. Akankah sang gadis bertahan dengan sikap S...