At GOR Kampus
Sabtu, 14.00 WIBT-shirt maroon dengan punggung penuh logo, jeans hitam, dan converse putih. Jangan lupa dengan HT di kantong celana, id card menggantung di leher, dan topi putih yang menutupi rambut kuncir kuda seorang Asya.
Cewek itu sibuk mengatur jalannya acara, sampai enggak sadar kalau bintang tamu spesial yang ia undang secara dadakan sudah berada di dalam tenda.
"Penampilan lima stand by." Ucap Asya melalui HTnya, seperti bermain walkie talkie.
Cewek itu berdiri di samping panggung, menunggu pengisi acara selanjutnya datang. Tapi nihil, ngga ada seorangpun yang berjalan ke arah panggung. Asya mengulang panggilannya melalui HT, "ka vokalisnya belum dateng."
Mendengar sautan di HT. Asya langsung berlari kecil ke arah tenda, mastiin apa yang sedang terjadi. Cewek itu tersenyum saat memasuki tenda. Seakan berkata 'permisi' pada pengisi acara disana. "Kenapa bisa belum dateng? Udah coba tanya posisinya dimana?" Tanya Asya yang sedikit panik.
"Udah, Kak. Katanya sebentar lagi sampe." Jawab junior Asya yang merupakan LO band tersebut.
Asya baruaja mau ngeluarin suaranya lagi, kalau saja juniornya itu enggak bicara lebih dulu "nah tuh dia." Ucapnya sambil menunjuk ke arah seorang cewek.
Kalau diteliti, Asya tahu siapa vokalis band acoustics yang satu ini dan hari ini adalah pertemuan keduanya dengan cewek itu. Tapi, Asya ngga peduli. Yang penting sekarang vokalisnya udah dateng dan bisa langsung naik ke panggung. "Yaudah, langsung aja ke belakang panggung, sekitar dua menit lagi kalian tampil." Panjang Asya sambil bergegas meninggalkan tenda. Tapi, belum sempat keluar, tangannya ditahan oleh seseorang. Siapa pula lagi ribet-ribet begini pake nahan-nahan segala.
"Ya?" Tanya Asya sambil membalikkan badan. Melihat orang yang sedang menahannya. Seorang kakak tingkat kesayangan dengan senyum gummynya.
"Semangat." Asya mendorong tubuh Suga dengan lengannya saat cowok itu berbisik di telinga.
"Makasih-," Asya baru sadar kalau hari untuk bertemu hanya tinggal besok. Kalau ketemu itu juga, kalau enggak– berarti hari ini terakhir mereka jumpa sebelum senin menjalani long distance relationship selama dua bulan. "-nih. Gua lanjut kesana ya, Kak." diberikannya permen gagang beretiket chupa cups.
***
Matahari sudah beralih ke arah barat. Sekitar jam tiga sore dengan formasi seadanya, Suga dan kawan-kawan menaiki panggung. Sorak sorai begitu nyaring, padahal yang naik ke panggung baru alat musiknya saja.
"Sore semua-" Sapa sang vokalis yang notabennya adalah adik sepupu Asya. "Pertama-tama gue minta maaf banget karena hari ini kita cuma bertiga. Seperti biasa, gue Jungkook sebagai vokalis."
KAMU SEDANG MEMBACA
KATING || MIN YOONGI
Teen FictionSiapa sangka si manusia apatis seperti Suga dibuat jatuh hati oleh gadis judes yang nyatanya adalah sang adik tingkat. Tidak sulit untuk mendapatkan si gadis. Namun, tidak sulit pula untuk mengkhianatinya. Akankah sang gadis bertahan dengan sikap S...