Senin Pagi, 01:00 wib
Di kediaman Asya.Hari udah berubah jadi pagi lagi. Tapi, mata Asya masih ngga mau dipejamin. Daritadi, cewek itu cuma asik berkutat dengan film-film lawas disney yang belum pernah dia tonton. Sibuk sama cemilan malamnya yang sengaja selalu ia sediakan di dalam kamar. Takut-takut kaya gini lagi. Tahukan kalian, lapar di tengah malam itu sering terjadi.
Lagi serius-seriusnya nonton. Tiba-tiba Asya ngedenger suara cewek merintih. Sebagai manusia normal, seharusnya Asya takut. Seenggaknya, sebagai perempuan, Asya semestinya takut ngedenger rintihan cewek di pagi buta kaya gini. Tapi ngga, ngga sama sekali. Karena Asya tahu sumber rintihan suara itu darimana.
Dengan santai, Asya bangun dari tempat duduknya. Berjalan keluar kamar dan masuk ke kamar yang berada tepat di sebelah kamar cewek itu. Asya mendekati cewek yang lagi berbaring di ranjang. Ditepuk-tepuk pelan pundaknya sama Asya sambil sesekali ngelus rambut legamnya yang udah diubah warna jadi ombre ash grey.
"Sssttt.... Asa disini Kak." Cewek dengan kacak usia 3 tahun dengan Asya ini kembali tenang dalam tidurnya setelah perlakuan sang adik.
Ngga jarang Asya denger sang kakak mengigau dalam tidurnya. Atau menangis sebelum tidur. Asya udah terbiasa dengan hal-hal tersebut sejak tiga tahun silam. Sejak cewek yang akrab dipanggil Niki itu mengalami peristiwa yang cukup mengguncam jiwa. Yang mengakibatkan Niki mengidap anxiety disorders. Lebih tepatnya PTSD / Post-traumatic Stress Disorder. Sejak saat itu juga Asya mutusin untuk ambil jurusan Psikologi. Bukan sekedar karena sang kakak saja. Rasanya, Asya ingin tahu lebih dalam manusia yang kelihatannya kokoh diluar tapi sebenarnya keropos di dalam. Seperti kakak kandungnya ini dan juga Suga sang pacar.
🌼🌼🌼
Kantin Rumah Sakit
10:00 wibHari ini Asya nganterin kakaknya untuk check up. Mumpung liburan katanya. Biasanya, yang nganterin kakak tuh sang bunda. Tapi, karena ada Asya dan kebetulan cewek itu juga lagi gabut. Yaudah, Asya lah yang nganterin sang kakak, ditemenin sama makhluk yang sayangnya sampe keubun-ubun dengan Asya. Siapa lagi kalau bukan si cerewet Jungkook.
"Mba, gimana hubungan lu sama bang Suga ?"
Tanya Jungkook sambil gigit sandwich yang baruaja dateng.
"Baik." Satu kata yang singkat, padat, dan ngga memuaskan bagi seorang Jungkook.
"Ya ampun, mba. Gua nanya serius ini–"
"Emang ada tampang bercanda di muka gue ?"
Ribet nih emang kalo debat sama kakak sepupunya yang satu ini.
"Ya ngga ada sih. Gini aja deh, intinya gua ngga mau lu sakit hati. Kalo kira-kira lu udah mulai pedih-pedih dikit nih. Lu pergi aja." Raut muka Jungkook seketika berubah jadi super serius. Sebegitu brengseknya kah seorang Suga.
KAMU SEDANG MEMBACA
KATING || MIN YOONGI
Teen FictionSiapa sangka si manusia apatis seperti Suga dibuat jatuh hati oleh gadis judes yang nyatanya adalah sang adik tingkat. Tidak sulit untuk mendapatkan si gadis. Namun, tidak sulit pula untuk mengkhianatinya. Akankah sang gadis bertahan dengan sikap S...