14

2.4K 305 17
                                    

Attention
.
.
.
Chapter ini mengandung beberapa kata-kata umpatan. Dimohon bijak dalam membaca.

.
.
.
Happy Reading

🌸🌸🌸

At Cafetaria kampus
Rabu, 12.25 WIB

Dua bulan berlalu cepat. Kuliah sudah masuk sejak minggu kemarin setelah libur semester genap. Mata kuliah yang mengharuskan Asya menjadikan Suga sebagai respondennya pun sudah selesai. Cewek itu mendapat nilai A karena bantuan Suga. Begitu pula dengan Suga. Karena adanya Asya, ipk cowok itupun berhasil naik. Walaupun tidak begitu spesifik, seenggaknya Suga mendapat nilai yang sudah memenuhi kriteria.

Kuliah kerja nyata yang jadi perbincangan saat kumpul di puncakpun sudah diketahui ketepatan waktunya. Sangat disayangkan keberangkatan jurusan yang ditempuh Suga berbeda dengan Asya. Asya berangkat setelah pacarnya sampai di Jakarta. Alhasil, mereka harus rela tak tatap muka selama dua bulan.  Dan sekarang, Suga lagi misuh-misuh sendiri saat tahu kalau dirinya harus berpisah dengan Asya selama kurang lebih delapan minggu.

Kadang, kalau sedang over kaya gini. Asya suka berpikir, apa benar Suga menyukainya di tingkat yang lebih serius. Bukan sekedar cewek yang dipacarinya hanya untuk main. Lagipula, Sugapun sepertinya belum pernah mengucapkan secara formal mengenai perasaannya.

"Cuma dua bulan kali kak, lebay deh." Ucap Asya pada Suga yang duduk di depannya.

"Dua bulan tuh lama, by." Bahkan sekarang Suga udah terbiasa manggil Asya dengan panggilan kesayangan.

Bohong kalau cewek ngga seneng dipanggil kaya gitu sama cowok yang menurutnya spesial. Tapi, Asya menanggapinya dengan sikap super duper biasa. Cewek itu nyaman dengan Suga, entah dalam konteks apa. Tapi, dirinya ngga mau terlalu berharap pada kefatamorganaan ini. Ia takut semuanya hanya perasaan semu.

"Sama satu lagi. Kalo nanti gua nge-chat lu. Balesnya yang cepet. Jangan bikin gua nyari-nyariin lu." Asya mengangguk dengar ucapan yang bisa di bilang perintah.

Ting

Nama Asya muncul di layar handphone Suga. Tanda cewek itu barusaja mengirim pesan.

"Apaan ini ?"

"Itu jadwal mata kuliah gua. Kalau lu nge-chat dan ngga gua bales pada jam-jam itu, itu tandanya gua masih kelas." Jelas Asya sambil sesekali memakan salad buah yang sebentar lagi habis.

"Untuk jam diluar itu, gua akan kabarin kalau emang ada kegiatan lain." Lanjut Asya disimak baik-baik dengan Suga.

Cowok itu tersenyum dan mengacak rambut Asya gemas. Apa yang dilakukan cewek itu secara ngga sengaja memberi keyakinan, kalau Suga ngga perlu khawatir dan percaya pada pacarnya sendiri. "Sayang banget gua sama lu, Sya."

Asya cukup kaget dengan pengucapan Suga. Pasalnya itu adalah pernyataan perdana Suga pada Asya. Kalau cewek lain, sudah pasti baper. Tapi Asya ngga, cewek itu justru semakin bertanya. Apakah benar hati Suga hanya untuk dia.

"Iya, makasih." Jawab Asya menimpali pernyataan pacarnya.

"Kok malah 'makasih' ?" Bingung Suga.

Asya menjelaskan kalau dirinya menghargai perasaan yang Suga berikan padanya. Itupun kalau memang bukan hanya sekedar kata-kata.

***

At Studio Music
Rabu, 21.42 WIB

Suga menengok handphonenya berkali-kali. Takut-takut ada pesan masuk dari Asya. Tapi nihil, ngga ada satu pesanpun dari cewek itu. Walaupun ada pesan, pasti bukan dari Asya.

KATING || MIN YOONGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang